Secretly Married

Part 3: Strange Behavior

STORY BY:
Yoonworks 💕

Rose POV

"Dan pemenangnya adalah...."

Aku menggenggam tangan Lisa lebih erat ketika kami menunggu MC mengumumkan pemenangnya. Ini adalah nominasi pertama kami dan perform kami di atas panggung baru saja berakhir.

Kedua lagu Blackpink dinominasikan sebagai top 1. Jujur saja, kami tidak terlalu berharap untuk menang. Tampil di atas panggung saja sudah lebih dari cukup. Kami tahu kami harus bekerja sangat keras untuk mencapai kesuksesan di bidang ini. Tapi tentu saja, jauh di lubuk hati, aku merasa akan menjadi suatu kehormatan jika kami melakukannya.

Benar?

"Blackpink Whistle!"

Hatiku seakan melonjak ketika aku mendengar MC mengumumkan nama grup kami.

Pikiranku menjadi kosong bahkan setelah MC memberi kami piala dan karangan bunga.

Ini sangat gila!

Maksudku, kami baru memulai debut tiga belas hari yang lalu dan sekarang, kami tahu-tahu sudah memiliki trofi pertama kami.

Aku mencoba yang untuk tidak menangis ketika Jennie memberikan ucapan terima kasih kepada penggemar kami, keluarga YG kami, Teddy Oppa dan semua orang yang yang sudah bekerja keras dibalik semua ini.

Aku menutupi wajahku ketika Jisoo unnie berbicara di mic.

Aku bersumpah pada Tuhan, aku hampir menangis. Aku mencoba menarik emosiku. Meskipun sebuah suara di dalam mengatakan aku mungkin akan menangis jika kami tidak melakukan speech ini dengan cepat.

Melihat sekeliling dan membungkuk ketika banyak orang memberi selamat kepada kami termasuk sunbaenim kami.

Setelah tahap encore kami, saat itulah aku kehilangan pertahanan. Aku mulai menangis. Sudah tidak bisa lagi menahannya.

Aki sebenarnya adalah gadis yang cengeng dalam grup.

"Yah, Chaeng, berhenti lah menangis." Lisa berujar padaku, tetapi air mataku tidak mau berhenti.

Tak lama kemudian, kami tiba di ruang ganti dan kami berempat mulai menangis di sana, manajer kami juga berkaca-kaca.

"Yah, hentikan." Manager kami menegur. "Kau merusak make up-mu."

"Manajer-nim," rengej Jisoo sambil menyeka air matanya.

Manajer memberikan ponsel kami dan Jisoo unnie langsung mengambil beberapa foto kami dengan trofi dan segera mengirimkannya ke Yang Sajangnim.

Setelah itu, aku juga mengambil ponselku dan mengecek pesan-pesan yang masuk. Aku punya mendapat banyak pesan dari ayah, ibu, dan saudaraku. Aku tersenyum. Sangat senang memiliki keluarga yang penuh kasih seperti mereka.

Alisku berkerut ketika melihat pesan lain dari nomor yang tidak dikenal.

Unknow: Aku perlu bertemu denganmu. Mom dan Dad akan datang dan mereka ingin kau makan malam bersama kami.

Hatiku mulai berdetak tidak normal.

Hanya ada satu orang yang akan mengirimiku pesan seperti itu.

Park Jimin.

Aku sangat membencinya.

Itu hanya sebulan setelah kami menikah. Akh sangat kesal sehingga aku menghapus nomornya. Sejak saat itu, dia tidak pernah benar-benar mengirimiku pesan atau menggangguku lagi.