BAGIAN 1: Meet Again

52.7K 2K 151
                                    

Original Story By
Yoonworks

Rose POV

"Congratulations!!!" Kami ber-high-fived kepada semua orang yang ada di ruangan ini setelah kami menyelesaikan rekaman pertama Blackpink.

Hari ini--Blackpink--grup kami, baru saja selesai merekam lagu debut kami dan aku sangat terharu. Aku mulai menangis, tidak peduli jika sedang ada banyak orang di sini, atau pun jika aku terlihat sangat aneh.

Semua emosi yang kusimpan di dalam diriku sejak tadi mulai mengalir keluar.

Aku melihat sekeliling dan melihat ketiha anggotaku juga mulai menangis.

Akhirnya, setelah bertahun-tahun menjadi trainee dan berlatih di ruang Dungeon YG yang terkenal, kami akhirnya bisa tampil di panggung. Selama ini keluargaku telah cukup sabar dan sangat pengertian. Ketika mereka mengizinkanku untuk mengikuti audisi di Australia, mereka mendukungku sejak itu.

Setelah aku memutuskan untuk berlatih di Korea Selatan, bahkan jika itu berarti meninggalkan keluargaku, keluargaku masih mendukung impian dan keputusanku. Aku merasa seperti setelah semua kesulitan dan pengorbanan yang telah kulalui, akhirnya aku mendapat kejutan yang manis, yaitu debut.

Aku dan ketiga anggota lainnya saling berpelukan dan menangis bersama. Ini adalah impian kami. Kami telah memimpikan hal ini bersama-sama.

Aku telah bersama Lisa, Jisoo, dan Jennie sejak lama dan kami telah menghabiskan banyak malam sampai larut malam, melawan keinginan untuk tidur hanya untuk dapat melatih penampilan kami.

Kami selalu memastikan bahwa penampilan kami untuk evaluasi mingguan kami bisa sempurna. Kami telah bersama-sama karena hanya Tuhan yang tahu sudah berapa lama, aku bahkan tidak bisa menghitung waktu ketika kami semua menangis bersama-sama, bermimpi kami akan debut.

Tapi akhirnya, sekarang , impian kami terpenuhi.

"Aku sangat bahagia," kataku pada Jennie.

Dia menatapku dengan wajah berseri-seri. "Aku juga!" Dan kami berdua mulai histeris bersama.

Segera, bahkan Jisoo unnie dan Lisa pun ikut berseru bahagia bersama kami,

"Kita harus merayakannya," kata Jisoo unnie.

Kami saling memandang, kemudian kami berseru bersamaan, "Ayam!!!"

Manajer tertawa melihat kekonyolan kami. Sebenarnya, ini adalah makanan favorit Jisoo unie, tetapi, tidak ada salahnya dengan ayam.

Manajer kami kemudian mengantar kami keluar dari ruang ganti untuk pergi ke restoran favorit kami.

Rekaman sudah selesai dan sudah jam sembilan malam lewat, tapi meski begitu, kami tetep akan jadi pergi untuk merayakan debut kami. Karena besok kami masih ada schedule yang di mana kami harus tidur lebih awal malam ini.

Kami terlalu bersemangat berlari di lorong Inkigayo, sehingga tidak melihat seorang pria berjalan ke arah kami sampai Jisoo unnie berhenti dan membungkuk 90 derajat.

"Anyeong haseyo, Sunbae!"

Jennie, Lisa, dan, aku segera berhenti dan membungkuk juga untuk menyapa senior kami. Aku membungkuk dalam sekejap bahkan tanpa memeriksa siapa itu sampai aku mendengar suaranya.

"Anyeong!" Dia menyapa sedikit ceria, dia juga membungkuk sebagai balasan.

Tubuhku menolak untuk mengangkat badan  kembali ketika aku menyadari bahwa aku begitu familiar dengan suara itu.

Jennie menyenggolku pelan ketika aku tidak bergerak sama sekali, dan aku mendengar seseorang terbatuk sehingga terpaksa aku mendongak.

Aku bergerak salah tingkah ketika melihatnya. Pria yang aku takuti walau tidak melihatnya setiap hari.

Park Jimin.

Aku sampai harus mengatur napas saat melihatnya.

Hingga akhirnya matanya tertuju padaku. Aku bersumpah aku melihat keterkejutannya sekilas sebelum wajahnya kembali berubah serius.

Dia membungkuk sekali lagi dan setelahnya melanjutkan langkahnya kembali dengan pandangan terpaku pada ponselnya.  Tidak melihat ke belakang lagi.

Tentu saja, memang apa yang aku harapkan padanya?

"Yah, Chaeyoung, kau baik-baik saja?" Lisa bertanya kepadaku sedikit khawatir.

Aku tersenyum dan meraih tangannya. "Tentu saja. Aku hanya sedikit kewalahan karena kita akhirnya debut."

Aku setengah memekik ketika Lisa membalikkan badan dan memelukku. Tak lama setelah itu, manajer memanggil kami.

Sekarang kami berempat sudah di dalam sebuah van dengan manajer untuk menuju ke tempat favorit kami.

Sementara para member bersemangat berbicara satu sama lain, pikiranku mengembara ke lelaki yang baru saja berpapasan dengan kami beberapa menit lalu.

Park Jimin, suamiku.

Yah, setidaknya di atas kertas. Secara mental dan fisik tidak, belum.

***

Jadi a/n dikit, cerita ini gue sendiri yg translet, jangan tanya translet di mana, ya di mana lagi kl bukan gugel translet, gw gak jago speak english soalnya, jadi maklumin ya, nikmatin aja, nih cerita keren pokoknya, original storynya udah dibaca sebanyak 3M viewers, 100k+ vote.

Secretly Married ini narik perhatian gue pas baca part 2-nya

Bonus pict JiminRose!

Bonus pict JiminRose!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Secretly MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang