BAGIAN 14: Kiss Again

20K 1.3K 87
                                    

Rose POV

"Jadi, kau menghadiri penghargaan musik pertamu, aku mengerti ..."

Aku mendengarnya berujar dari belakang tetapi aku tidak berani melihat ke belakang.

Kami berdua sekarang di dapur, menyiapkan makanan atau bisa kukatakan, dia mengawasiku menyiapkan beberapa makanan ringan untuk para anggotanya.

Aku membuat beberapa nacho. Ini adalah satu-satunya makanan yang kami miliki sekarang karena kami baru saja kembali dari Jepang dan belum membeli stok.

"Apakah kau gugup?"

Sekali lagi, aku tidak menjawab. Aku masih marah setelah dia menyatakan kepada semua orang di luar bahwa kita sedang berpacaran.

Entahlah, aku tidak tahu apakah aku harus bahagia atau tidak. Selama ini aku sudah mengalami kesulitan dengan berpura-pura bahwa aku tidak mengenalnya secara pribadi, dan sekarang, aku harus berpura-pura bahwa kami berpacaran di depan anggota kami?

Kami sudah menikah, tetapi kami berdua tahu mengapa kami bisa berakhir seperti itu. Kami selalu canggung ketika kami bersama orang-orang. Juga, saat-saat ketika kami bersama sebenarnya bukanlah sesuatu yang bisa dibanggakan. Kami sering bertengkar satu sama lain.

"Apakah kau marah?" Suaranya melembut, entah bagaimana, aku merasa sedikit bersalah karena tidak menanggapinya sejak tadi.

Aku berhenti mengaduk saus keju yang aku buat dan menoleh padanya. "Aku tidak apa-apa, oke. Hanya saja, aku merasa kebohongan ini akan menjadi beban bagi kita berdua terutama karena sekarang banyak orang terlibat," jelasku padanya sebelum kembali lagi melanjutkan apa yang kukerjakan.

It's true.

Nyeri yang tajam menembus dadaku saat kembali mengingat artikel yang kulihat terakhir kali.

Bagaimana dia bisa dengan mudah mengatakan pada para membernya dan para memberku bahwa kita sedang berkencan ketika dia sendiri sedang terlibat dalam beberapa skandal kencan beberapa hari yang lalu?

Keheningan memenuhi ruangan.

"Kau bukan beban." Aku mendengarnya berkata, suaranya sedikit lebih rendah dari biasanya.

"Apakah kau yakin, ahhmm, sunbae?" tanyaku, sedikit tidak terlalu yakin tentang bagaimana aku harus memanggilnya.

Tetapi yang lebih penting, aku tersentuh oleh apa yang dia katakan.

Aku terkejut ketika merasakan lengannya mengitari perutku dan mendekapku.

"Yah, kenapa kau memelukku?" tanyaku sedikit terperanjat dengan aksinya yang tiba-tiba.

"You're mine. Aku bisa memelukmu kapan pun aku menginginkannya," gumamnya.

Park Jimin kembali memelukku lebih erat. Aku merasa tubuhku sedikit menegang.

Apa yang dia lakukan?

"Dan berhenti memanggilku sunbae," katanya sedikit kesal. "Panggil aku oppa, atau yeobo ..., atau jagi tetapi jangan sunbae."

Dan sekarang dia ingin aku memanggilnya dengan sedikit rasa sayang?

"Kenapa kau memelukku? Hanya ada kita berdua di sini," kataku.

Dia membuatku bingung. Apakah dia tidak bisa merasakan bahwa aku sedang berusaha mengontrol perasaanku dari sikap lembutnya ini?

"Hmm." Aku tidak tahu harus merespons bagaimana.

Dan kemudian aku terkejut dengan apa yang dia katakan selanjutnya. "Maaf," bisiknya.

Sekali lagi, aroma harumnya membuatku kehilangan akal sehat.

Secretly MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang