BAGIAN 5: M! Countdown

20K 1.6K 88
                                    

Rose POV

"Kau yakin baik-baik saja?" Jennie bertanya padaku sambil menyentuh dahiku.

Kami memiliki perform nanti di M! Countdown tapi aku merasa tidak enak badan. Namun meski demikian, aku tidak akan membiarkan demam dingin  ini menghalangi jadwal grupku.

Kami sudab bekerja keras untuk ini.

Sekarang kami mempromosikan album Square Two.

"Tidak apa-apa. Aku masih bisa melakukan ini." Aku berseru sambil menatap ketiga member yang  menatapku dengan cemas.

Sekarang kami sudah mengenakan pakaian perform.

"Ini, minumlah." Manajer memberiku obat yang segera kuminum.

“Sepuluh menit lagi.” Salah satu pd datang ke ruangan kami untuk menginformasikan. Aku dan ketiga member lainnya berdiri untuk bersiap-siap.

Kemudian, kami pergi ke studio di mana kami akan tampil. Begitu tiba, kami menempati kursi kosong di antara para penonton yang banyak memuja idola saat latihan.

Lalu, suara yang yang familiar bergema di seberang ruangan. Aku mendongak dan melihat BTS tampil. Aku hampir lupa. Mereka sekarang mempromosikan lagu baru mereka yang merupakan mahakarya.

Aku dan memberku sudah menonton video musik itu, benar-benar sebuah karya seni. Cukup, mataku memperhatikan Jimin yang melakukan bagian pembuka lagu Blood, Sweat & Tears.

Aku menelan ludah. Bukankah ilegal terlihat seksi dan hot? Maksudku, mengapa dia harus menunjukkan kulitnya seperti itu? Rayuan itu.

Tanpa sadar, aku mulai kesal lagi.

Tunggu, mengapa juga aku terganggu olehnya? Bukannya dia benar-benar menjalin hubungan denganku. Plus, itu tugasnya. Itu harus. Aku mulai berpikir aneh.

"Yah, lihat sunbaenims kita. Mereka benar-benar luar biasa!" seru Lisa sambil bersorak.

"Kuharap aku bisa menari seperti mereka." Jisoo unnie menambahkan.

"Kau menari dengan sangat baik, unnie." Jennie memberitahunya.

Mataku kembali ke panggung, terutama ke Jimin. Aku merasa seluruh duniaku berhenti ketika melihatnya melirik ke arahku. Itu singkat tapi aku sempat melihatnya tersenyum setelah matanya kembali ke kamera.

Sial, apakah dia melihatku memperhatikannya?

"Apakah kau melihat Jimin sunbae menyeringai setelah melihatmu?" Jennie bertanya padaku.

"Aku tidak yakin. Aku tidak melihat."

Alis Jennie berkerut. "Pembohong. Dulu kau naksir dia." Dia berbisik.

Mataku melebar. "Aku tidak naksir padanya!" Aku memberitahunya sambil menepuk pundaknya dengan ringan.

Dia terkekeh. “Apapun yang kau katakan, Chaeng.”

Kemudian, kami berempat berdiri ketika giliran mereka berakhir. Kami bangkit berdiri. Saat kami berjalan ke panggung, BTS juga berjalan menuju arah kami untuk kembali ke ruang ganti mereka.

Aku membungkuk begitu sunbae kami berjalan melewati kami. Bahkan sebelum aku bisa menaiki tangga untuk mengikuti member yang lain, aku merasa tangan Jimin menyelinap ke tanganku dan membuatku sedikit terkejut.

"Semoga berhasil." Dia berbisik tanpa melihatku.

Aku baru akan bergerak maju ketika  merasa Jimin menarikku sedikit.

Aku melihat sekeliling dan menghela napas lega ketika melihat tidak ada yang menyaksikan kami.

Aku memandangnya dan akan mendesis ketika tiba-tiba dia menyentuh dahiku. "Panas. Kau sakit?" Dia bertanya.

Secretly MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang