Jimin POV
"Apakah perlu bagimu untuk menggendong dia dengan gaya pengantin?" Namjoon memarahiku.
Aku mengerti apa yang coba dia katakan. Beberapa orang bisa saja melihat kami dan itu adalah ide yang salah.
"Dia rookie. Bayangkan kebencian yang akan dia dapatkan jika ada orang lain yang melihat kalian berdua." Jin menambahkan.
Kami sekarang sudah berada di asmara. Taehyung dan aku menyusul karena anak-anak sudah pergi lebih dulu tadi.
"Hyung, berhenti memarahi Jimin. Rosé benar-benar sakit. Dia langsung pingsan begitu punggungnya menyentuh sofa."
Aku menatap Taehyung, sedikit bersyukur karena dia mendukungku.
Aku mendengar Hoseok hyung menghela napas. "Kami mengerti. Kami khawatir bukan hanya untukmu, Jimin, tetapi juga untuk gadis itu. Ingat, di industri kita, selalu gadis yang paling dibenci ketika orang-orang tahu kalau kau sedang berkencan."
"Aku tidak berkencan," kataku mengelak.
Ya, kecuali jika kau mengatakan pada mereka bahwa sebenarnya kau sudah menikah, kataku pada diri sendiri.
"Kami tahu, tapi sepertinya kalian sudah saling mengenal satu sama lain." Namjoon menatapku dengan aneh.
Aku menghindari matanya. "Apa yang kau bicarakan? Bagaimana kami bisa saling mengenal?"
Meskipun aku ingin memberi tahu mereka tentang pernikahan rahasiaku, tetap aku tidak bisa. Aku tidak ingin membebani mereka.
"Tapi kau menyukainya," tambah Taehyung. Alisnya terangkat.
Jungkook terkekeh. "Awwwww! Jiminie sudah dewasa!"
Aku menerjang maju ke Jungkook dan memukulnya tidak serius. "Aku lebih tua darimu, Maknae," kataku padanya.
Yang lain tertawa ketika mereka melihat kami berlaga. Yoongi hyung tetap duduk di sudut, tidak peduli walau hanya untuk membuka matanya sebentar.
"Tapi aku tidak akan menyalahkanmu, Rosé terlihat sangat seksi." Taehyung berseru dan aku kembali menatapnya dengan tatapan tajam.
"Lihat!" Tae menunjuk ke arahku. “Apakah kalian melihatnya memelototiku?”
“Kau benar-benar telah jatuh cinta Jiminie.” Hoseok hyung tertawa.
"Aku tidak begitu. Dia kelihatannya akan pingsan jadi aku membantunya. Kalian semua juga pasti akan melakukan hal yang sama!" kataku memberi tahu mereka.
"Yap, tapi aku tidak yakin aku akan seberani dirimu memilih gaya pengantin untuk membantunya, karena kita tidak saling dekat atau pun saling suka, apalagi baru bertemu hari itu dan semacamnya."
Member yang lain setuju. "Kalian semua seharusnya melihat dia saat itu. Dia terlihat seperti pacar yang suka merawat gadisnya. Ahhhhhhhh!!!"
Lagi-lagi, aku melotot ke Tae yang memeluk Jungkook sementara mereka sibuk membicarakan tentang apa yang terjadi sebelumnya.
"Diam. Aku tidak menyukai gadis itu, oke," kataku pada mereka.
"Jika itu akan membuatmu tidur di malam hari, Jimin, tentu saja." Terkadang, aku benci Namjoon hyung karena pandai mengejar ketinggalan.
Bukannya aku menyukai Rose, oke? Maksudku, aku memang membenci dia sebelumnya tapi itu setahun yang lalu. Ketika aku mengetahui tentang pernikahanku yang direncanakan, aku tidak bisa menentangnya.
Lalu aku melihatnya. Aku kenal dia saat itu. Aku tahu bahwa dia adalah trainee di YG yang akan segera debut. Lalu aku mendengar beberapa gadis, mungkin sepupunya, berbicara tentang pernikahan kami yang diatur. Mengatakan hal-hal seperti bagaimana kami akan terlihat baik bersama dan bagaimana kami akan menjadi yang paling banyak dibicarakan tentang pasangan di media. Itu yang membuatku kesal.
Kupikir, dia memang ikut menarik beberapa ide supaya kami bisa menikah, tetapi aku bingung ketika dia tiba-tiba berpaling dariku.
Kurasa jauh di lubuk hati, aku merasa dia bukan tipe orang seperti itu. Namun tetap saja aku tidak pernah bisa mempercayai beberapa orang akhir-akhir ini.
Saat itu sebulan setelah pernikahan kami, aku mabuk. Aku menggulir layar ponselku dan melihat namanya tersimpan di kontakku.
Stupid Chaeng. Begitulah aku menyimpan namanya.
Aku tahu itu tidak sopan, tetapi saat itu aku masih kesal. Dia membuatku tidur di sofa. Punggungku sakit sepanjang malam.
Tanpa sadar, aku telah mengirim banyak pesan bodoh padanya. Begitu aku bangun, aku memaki pada diri sendiri ketika menyadari apa yang sudah kulakukan. Tetapi dia tidak pernah menjawab pesanku meskipun aku yakin ada notif di bawahnya yang menunjukkan bahwa dia sudah membacanya.
Aku hampir mendapat masalah besar dengan Jin hyung setelah dia mendengarku mengutuk tanpa henti.
Dan kemudian aku melihatnya di Inkigayo. Penampilannya telah berubah. Hilang sudah pipi imut yang awalnya dia miliki. Dia menjadi lebih kurus tetapi fitur wajahnya semakin tajam. Dia terlihat seksi. Begitulah yang bisa kugambarkan tentang penampilan barunya.
Dan ya, dia masih membenciku.
Aku tidak akan menceritakan kepadanya, tetapi aku sangat bangga akan menjadi apa dia. Lagu-lagu mereka telah menjadi hits, aku dan member-memberku dapat melihat betapa berbakatnya mereka.
Mereka melakukannya dengan sangat baik sebelumnya. Rose sakit tetapi dia masih melakukan perform-nya. Begitu teman satu grupnya tiba, aku dan Taehyung segera pergi setelah kami mengucapkan selamat tinggal.
Aku yakin anggotanya sedikit bingung ketika mereka melihat kami, tetapi memutuskan untuk tidak bertanya dan memeriksa Chaeng terlebih dahulu.
Aku menarik ponselku dan memutuskan apakah aku akan mengirim sms atau tidak. Tetapi rasa ingin tahu menguasaiku jadi aku memutuskan untuk mengirim sms padanya.
Mulanya, aku melihat sekeliling untuk memastikan bahwa anak-anak di sini tidak menatapku.
Me: Hai, bagaimana perasaanmu sekarang?
Aku sedikit gugup. Tidak begitu yakin apakah dia akan menjawab.
5 menit...
10 menit...
30 menit...
Masih tidak ada respons.
"Lihat teman-teman, Rosé sedang tren di SNS."
Aku mendongak dan melihat Jungkook menunjukkan ponselnya dengan yang lain. Aku memeriksa ponselku dan segera, aku melihat apa yang Jungkook bicarakan.
Tagar didedikasikan untuknya. #GetWellSoonRosè
Memeriksa tautan dan melihat bahwa ketiga member Blackpink sedang melakukan live dan Chaeng tidak bersama mereka.
Mungkin dia benar-benar tidak enak badan. Aku memutuskan untuk memeriksa beberapa hal lain di media sosial tetapi pikiranku masih terjebak dengan apa yang terjadi padanya.
Apa? Dia bersama anggotanya. Mereka pasti akan merawatnya, kan?
Aku memejamkan mata untuk mencoba rileks tetapi segera, gambar Rose yang sakit terus terbayang di pikiranku.
"Aissst!" Aku menghela napas frustrasi.
"Yah, ada apa?" Hobi hyung bertanya sambil duduk di sampingku.
Kuharap aku bisa memberitahumu, hyung. "Tidak ada. Hanya saja kepalaku mulai merasa pusing."
"Oh, benarkah? Kalau begitu, istirahatlah Chimminie." Dia menambahkan.
Aku berdiri dari kursik dan berjalan menuju kamarku. Tetapi sebuah ide muncul di benakku secara tiba-tiba.
Mungkin sedikit aneh tapi tidak masalah. Aku memutuskan untuk memanggil nomor lain pada kontakku.
Setelah dua dering, panggilanku diterima. “Oh, menantuku yang tampan, apa kabar?”
Aku tersenyum setelah mendengar suaranya. "Aku merindukanmu, Omma...."
* * *
Haciye....
Siapkan hati buat part berikutnya 🙂
KAMU SEDANG MEMBACA
Secretly Married
Fiksi PenggemarRATE: Mature === Roseanne Park, Park Chaeyoung atau BLACKPINK Rose - begitulah semua orang mengenalnya. Dia baru saja memulai debutnya di bawah salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan, YG Entertaiment. Semuanya berjalan dengan baik dan...