Chapter 25. Picnic

125 46 7
                                    

Suara alunan lagu when we were young - adele menggema didalam mobil seonghwa.

ocha sengaja memutarnya untuk menemani keheningan sepanjang jalanan ini. Ocha tidak buka suara selama diperjalanan. Gadis itu fokus mendengarkan alunan demi alunan lagu yang ia putar.

Seonghwa melirik ocha tanpa ekspresi.

"Kenapa?" Tanya ocha bingung melihat raut wajah datar seonghwa.

"Nope"

"Kamu ga suka?"

"Ga suka apa?"

"Ga suka lagunya?"

"Iya" jawab seonghwa tanpa ragu membuat ocha mendengus kesal.

Ocha akan mematikan lagu yang diputar olehnya, namun ditahan oleh seonghwa membuat ocha menyerngitkan keningnya.

"Katanya ga suka?" Tanyanya

"Iya emang ga suka"

"Terus?"

"Kalau kamu yang putar aku jadi suka" ucap seonghwa membuat wajah ocha bersemu.

"Suka apanya?"

"Hati aku tugasnya cuman hanya menyukai kamu, tidak yang lain" ucap seonghwa tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan mobil.

"But, this is just music. Bukan orang"

"Tetep aja hati aku cuman ditugaskan buat menyukai kamu, mau itu benda, musik atau apapun"

Ocha tersenyum "terus kamu suka foto foto itu apa? Hobby kamu kan? So hati kamu bukan ditugaskan untuk menyukai aku doang tapi yang lain juga"

"Beda lagi cha"

"Bedanya?" Ocha menatap seonghwa sambil mengulum senyumnya.

"Serah kamu deh aku pusing"

"Pusing kenapa?" Tanya ocha jahil karena ia sudah memenangkan debat kali ini.

Seonghwa menoleh ke arah ocha sambil tersenyum "pusing liat kamu cantik terus" jawabnya lalu kembali fokus melihat jalanan kota jakarta.

Ocha mendengus kesal, mengapa seonghwa selalu membuat hatinya bagaikan ditimpa oleh bunga bunga yang indah?



Kini seonghwa dan ocha sedang menikmati danau yang membentang luas. Mereka tengah berpiknik kecil.

Di atas kain bercorak kotak kotak berwarna merah dan putih, ada bebarapa makanan yang ocha buat.

Mereka sudah memakan sandwich buatan ocha dan kini mereka tengah memandang danau yang begitu luasnya.

Ocha menyenderkan kepalanya di bahu seonghwa yang melamun melihat danau itu.

"Indah ya?" Sudah berapa kali ocha bertanya seperti itu kepada seonghwa dan sudah berapa kali juga seonghwa menjawabnya dengan deheman.

"Kamu tau, apa saja yang indah di mataku?" Tanya seonghwa membuat ocha menyerngitkan keningnya.

"Pemandangan, pasti"

"Ngga"

"Terus?"

Seonghwa menoleh ke arah ocha melihat wajah gadis ini yang bersender kepadanya. "Wajah kamu" ucapnya.

Beautiful Promises [Park Seonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang