Cekitt
Brak
Mobil Seonghwa menabrak pembatas jembatan dan mobilnya pun terjun bebas masuk kedalam air.
"Arghhhhh!" Teriak Ocha bangun dari mimpi buruknya dengan deru nafas yang memburu. Ocha menghela napasnya lega, ternyata itu hanya mimpi saja.
Namun beberapa detik kemudian l ia tersadar bahwa hidupnya sudah berakhir. Semuanya sudah hancur. Dan lagi air matanya kembali menetes.
"Hiks hiks hiks" Ocha menutup wajah menggunakan kedua tangannya. Ia menangis sejadi-jadinya meratapi kehidupannya yang hancur.
Pernikahannya batal, Kedua orang tuanya membencinya dan dengan terpaksa ia harus mengatakan kejujuran yang membuat kehidupan seseorang hancur.
"Hiks hiks hiks" tangisnya.
Drtt drtt
Dering ponsel berbunyi membuat Ocha menghentikan tangisnya. Ia menghapus air matanya dan mengambil ponsel yang tergeletak disampingnya.
Ocha terkejut melihat siapa yang telah menelponnya. "Devan?" Gumam Ocha.
Ocha mengkerutkan keningnya untuk apa Yunho menelponnya lagi? Apakah ia belum puas mengatainya dan menghinanya?
Ocha menghela napasnya terlebih dahulu. Ia mengangkat telpon dari Yunho.
"H-hallo?"
"Kita bisa ketemuan sekarang dikafe yang kemarin kita datangi?"
Ocha terkejut dengan ucapan dari Yunho. Untuk apa Yunho memintanya bertemu lagi? Bukankah semuanya sudah berakhir kemarin?
"Emang ada apa?"
"Datang sekarang, aku tunggu"
Bip
Telepon dimatikan sepihak oleh Yunho. Ocha berpikir mau apa Yunho meminta bertemu. Ocha tersenyum ketika mengingat pengakuan Seonghwa yang semalam.
"Aku mau cerita semuanya. Dev, Ravin gak mungkin sejahat itu. Dan aku gak semurahan itu" gumamnya kemudian ia turun dari atas ranjangnya untuk menuju kamar mandi.
...
Ocha menghela napasnya terlebih dahulu sebelum ia masuk kedalam kafe yang sudah ada Yunho didalamnya.
Ocha masuk kedalam kafe itu dan melirik ke sekeliling untuk mencari dimana keberadaan Yunho. Ia pun menemukan Yunho tengah duduk dibangku dekat dengan jendela.
Ocha pun menghampiri Yunho. "Dev" Yunho menoleh ke arah Ocha.
"Duduk" ujar Yunho.
Ocha duduk berhadapan dengan Yunho. Ia menatap Yunho yang tengah menatapnya datar tidak seperti biasanya.
"Ada apa kamu minta kita ketemuan?" Tanya Ocha gugup.
"Harusnya lusa kita nikah" ujar Yunho membuat Ocha meringis sakit. "Tapi itu gagal"
Ocha menundukkan kepalanya. "Aku gak ngelakuin itu, Dev" lirihnya.
Yunho menghela napasnya berat. "I know. I know everyhting"
"Nggak, Dev! Kamu salah! Aku sama Ravin gak ngelakuin itu"
"Iya aku tahu, Rin. Aku tahu semuanya. Aku tahu kebenarannya"
"Maksud kamu?" Tanya Ocha dengan dahi berkerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Promises [Park Seonghwa]
General Fiction"Janjimu terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu menyakitkan untuk diungkiri" Never Give Up Before God Says "NeverMind" "BEAUTIFUL PROMISES" "Comeback because i love you and i will keep my beautiful promises" Jangan buat aku...