Seonghwa melangkahkan kakinya dikoridor apartmentnya dengan langkah pelan. Hongjoong yang berjalan dibelakang seonghwa, ia tidak berani berjalan sejajar dengan seonghwa.
Hati pemuda itu sedang kacau sekarang, dan hongjoong tidak berani mendekatinya. Seonghwa pulang me apartmentnya Setelah ia mengatakan bahwa seonghwa membenci sebuah kebohongan, seonghwa langsung masuk kedalam mobilnya.
Hongjoong yang buru buru ikut masuk kedalam mobil seonghwa karena ia takut seonghwa menjalankan mobilnya dengan kecepatan penuh. Atau ia juga takut seonghwa akan ke club lagi.
Hongjoong merasa tidak enak kepada carlna. Ia yang mengajak bertemu tapi ia yang telat. Dan kini seonghwa yang mengajak bertemu, tapi meraka meninggalkan carlna sendirian disana.
"Jangan jalan dibelakang kaya pengawal aja" cibir seonghwa.
Hongjoong terkekeh, ia berjalan bersejejerkan dengan seonghwa. "Gua kan takut lo masih marah vin" seonghwa tidak menjawab ucapan hongjoong.
Seonghwa dan hongjoong melihat dari kejauhan ada seorang pria berdiri didepan pintu apartmentnya dan membawa satu buah koper.
Hongjoong memicingkan penglihatannya. "Siapa sih?" Gumamnya
Sedangkan seonghwa tampak cuek dengan ini.
"Ko perawakannya kaya kenal ya?" Gumam hongjoong lagi.
Mereka akhirnya sampai didepan pintu apartment. Lelaki itu masih setia berdiri didepan pintu apartment seonghwa.
"Sorry" ucap hongjoong.
Lelaki yang berdiri didepan aprtment seonghwa, ia pun membalikan badannya kebelakang dan betapa terkejutnya ia melihat hongjoonh dan seonghwa tengah berdiri menatapnya datar.
Hongjoong membolakan matanya sempurna ketika melihat wajah lelaki ini. "Aldo?!" Kagetnya.
"Farrel?!" Teriak yeosang
Yeosang langsung memeluk hongjong sahabat yang selama satu tahun ini tidak bertemu. "Anjay gua kangen banget sama lo babi!" Ujar yeosang masih memeluk hongjoong.
"Ya kita sama setan!" Balas hongjoong.
Yeosang melepaskan pelukannya, dengan senyum lebarnya, ia menoleh ke arah seonghwa yang menatapnya tanpa ekspresi.
"Elgianoo apa kabar?!"
Saat yeosang akan memeluk seonghwa. Namun pemuda itu menghentikan pergerakan yeosang yang akan memeluknya. Senyum hongjoong luntur ketika ia menyadari bahwa seonghwa menaruh rasa benci kepada yeosang ketika ia mengetahui kebenaran.
Yeosang mengkerutkan keningnya dengan sikap seonghwa "Ravin kan?" Tanyanya bercanda.
Seonghwa menatap wajah yeosang datar, ucapan yang ia lontarkan satu tahun yang lalu masih terngiang dimemorinya.
"Ocha udah gak ada, vin"
"Dia udah gak ada. Penyakitnya yang membawa ocha pergi"
"Ocha meninggal, ibunya yang kasih tau gua"
Ucapan yang yeosang ucapkan terus memutar dikepala seonghwa. yeosang menatap seonghwa heran, karena sedari tadi seonghwa diam mematung sembari menatap yeosang tanpa ekspresi.
"Hm vi-"
Bugh
Hongjoong sudah menduganya. Seonghwa
memukul wajah yeosang sehingga sang empunya jatuh tersungkur. Seonghwa menatap nyalang yeosang. Dengan buru buru, hongjoong membantu yeosang berdiri.Yeosang meringis memegangi sudut bibirnya yang terasa ngilu dan mengeluarkan darah segar. Yeosang menatap seonghwa tidak mengerti "maksud lo apa? Ko lo mukul gua?" Tanya yeosang kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Promises [Park Seonghwa]
General Fiction"Janjimu terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu menyakitkan untuk diungkiri" Never Give Up Before God Says "NeverMind" "BEAUTIFUL PROMISES" "Comeback because i love you and i will keep my beautiful promises" Jangan buat aku...