Sebelum baca, aku ingin memberitahu kepada klen jangan kaget baca part bagian ini ya karena part ini ada sedikit kejutan yang gak bakal kalian sangka:v
Happy reading
.
.
.Songhwa, Hongjoong, Yeosang dan Carlna kini tengah berada disebuah cafe untuk merayakan ulang tahun Hongjoong. Hanya acara kecil-kecilan yang dirayakan oleh sahabat karibnya saja.
Sedari tadi mereka berempat bercanda ria. Seonghwa melupakan sejenak masalah Ocha yang akan segera menikah. Percuma ia pikirkan jika Ocha tetap akan menikah. Jadi untuk apa ia sedih berlarut-larut? Jika mereka memang tidak berjodoh.
"Selamat ulang tahun yang ke 50 tahun!" Ucap Yeosang membuat Seonghwa dan Carlna tertawa kecuali Hongjoong yang menekuk wajahnya.
"Bjirrr udah setengah abad dong!" Kaget San bercanda disebrang sana.
"Tolol ya lo semua!" Ketus Hongjoong.
"Haha happy birthday Farrel!" Ucap Carlna membuat senyum Hongjoong mengembang.
"Makasih ya bidadarinya babang Farrel" balas Hongjoong dengan senyumnya.
"Selamat ulang tahun ya temen dari jaman embrio!" ucap Seonghwa dibalas anggukan oleh Hongjoong.
"Makasih Abang Ravin!"
"Selamat ulang tahun temen terbangsatku! Panjang umur, sehat selalu dan semoga dimudahkan rezekinya. Dan semoga lo jomblo seumur hidup" ucap San selamat.
"Aminnnn" jawab mereka serentak.
"Sialan ya kalian semua! Dasar temen bangsat!" Ketus Hongjoong membuat mereka berempat tertawa.
Yeosang meminum minumannya yang diteraktir oleh Hongjong "Woi Sad, kerajinan amat lo ngucapin selamat ulang tahun buat si Alas kaki ini" ujarnya.
Disebrang sana San mengkerutkan keningnya. "Lah napa emang?"
"Tau nih, masa temen ulang tahun gak ngucapin!" Ketus Hongjoong.
Yeosang berdecak. "Lo diteraktir makan gak? udah ngucapin ulang tahun?"
San tersedar, ia melihat disebrang sana diatas meja banyak sekali makanan yang tertata. "lah iya, gua gak diteraktir! Parah lo Rel!" Ketusnya membuat Seonghwa terkekeh.
Hongjoong memutar bola matanya malas. "Kan lo jauh saprudinnnn" balasnya malas.
"Kan bisa delivery" sahut Yeosang
"Kejauhan bangsat!"
Seonghwa memutar bola matanya malas. Mereka sebentar lagi pasti beradu mulut.
Drtt
Ponsel Seonghwa berdering membuat sang empunya kaget. Dengan segera ia mengambil ponselnya yang ia simpan disaku jaket jeans nya.
Senyum Seonghwa terangkat melihat nama seseorang yang telah menelponnya. "Ocha" gumamnya seraya mengangkat telpon dari Ocha.
"Hallo, Rin?"
Keadaan pun menjadi hening seketika saat mendengar Seonghwa menyebut nama seseorang yang sangat tidak asing.
"Bisa"
Carlna mengkerutkan keningnya sembari menatap Seonghwa yang tampak senang sekali.
"Sekarang?"
"Ko sepi sih? Ravin telponan sama siapa bang?" Kepo San namun tidak ada yang memperdulikannya membuat ia berdecak kesal.
"Ok, aku sekarang otw" Seonghwa menutup telponnya dan memasukkannya kembali ke saku jaket jeans nya. Ia pun segera bangkit dari duduknya membuat sepasang mata menatapnya dengan dahi mengerut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Promises [Park Seonghwa]
General Fiction"Janjimu terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu menyakitkan untuk diungkiri" Never Give Up Before God Says "NeverMind" "BEAUTIFUL PROMISES" "Comeback because i love you and i will keep my beautiful promises" Jangan buat aku...