Ini chapter panjang banget hehe
.
.
.
Happy reading..Seonghwa berjalan dikoridor sekolahnya dengan santai. Ia sudah biasa mendengar bisikan-bisikan siswi yang ia lewati.
Seonghwa bukan seorang most wanted disekolahannya, tapi ia mempunyai penggemarn yang cukup banyak begitupun hongjoong dan juga yeosang. Karena ketampanannya menjadikan ia mempunyai cukup banyak penggemar.
Seonghwa tersenyum ketika ia melihat ocha sedang berdiri didepan kelasnya sambil melipatkan tangannya didepan dadanya.
"Good pagi maricha" sapa seonghwa hangat
Ocha menoleh ke arah seonghwa, ia tersenyum "pagi too elgiano" balasnya
Seonghwa tersenyum, ia menatap lekat gadis yang selalu hadir dalam hidupnya selama 3 tahun ini. Senyum seonghwa luntur ketika ia menyadari ada yang aneh dengan gadis yang ia cintai ini.
Ocha melihat wajah seonghwa yang menyerngit, ia ikut menyerngitkan keningnya "kenapa, vin?"
Seonghwa menatap intens mata ocha, membuat yang ditatap menjadi kaku. "mata kamu kenapa?"
Ocha menggigit bibir bawahnya "ng..gpp vin"
"Gpp? Ko mata kamu kaya abis nangis ya?"
Ocha terperanjat kaget, namun beberapa detik kemudian, ia mencoba biasa saja dan ia tersenyum untuk meyakinkan kepada seonghwa bahwa ia tidak apa apa.
"Kelilipan tadi waktu dilapangan" jawab ocha.
Seonghwa terdiam sesaat meminang jawaban ocha. Ocha merasa gugup, ia meremas remas roknya, karena takut seonghwa tidak percaya dengan jawabannya dan bukan hanya takut seonghwa tidak percaya dengan jawabannya. Tapi tatapan seonghwa begitu mematikan fungsi saluran bernapasnya.
Seonghwa terdiam masih menatap lamat mata ocha, kemudian ia mengangguk membuat ocha menghela napasnya lega.
"Hm kamu ke kelas aku mau apa? Nungguin aku?" Tanya seonghwa.
Ocha menggeleng "ngga" jawabnya
"Terus?" Tanya seonghwa dengan dahi berkerut.
"Aku ke sini nyari nyari cowok ganteng yang namanya ravin elgiano"
Seonghwa terkejut, ia menutup mulutnya "woahh ravin elgiano? Dia kan cowok terganteng disekolah ini. Mau apa kamu nyari cowok ganteng itu?" Tanyanya dengan nada dramatis.
Ocha terkekeh "mau ngasih morning kiss lah!" Jawabnya semangat
Seonghwa menutup mulutnya merasa kaget, ia membolakan matanya "kamu serius?" Tanyanya.
Ocha memutar bola matanya malas "becanda, mas. Ya serius lah!"
Seonghwa tertawa, dengan jahil ia langsung mendekatkan dirinya ke ocha membuat ocha terkejut dengan pergerakan seonghwa yang tiba tiba.
"Ravin! Kamu mau apa?" Tanyanya takut
Seonghwa tersenyum miring, keadaan sekolah masih sepi karena ini masih pagi. Hanya ada beberapa orang yang berlalu lalang didepan kelas seonghwa dan mereka hanya menatap seonghwa dan ocha sekilas lalu pergi merasa tidak peduli.
Seonghwa mendekatkan tubuhnya ke ocha, dan ocha pun memundurkan dirinya. "Ravin!" Cicitnya. Seonghwa masih tersenyum miring tidak mendengarkan panggilan ocha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Promises [Park Seonghwa]
General Fiction"Janjimu terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu menyakitkan untuk diungkiri" Never Give Up Before God Says "NeverMind" "BEAUTIFUL PROMISES" "Comeback because i love you and i will keep my beautiful promises" Jangan buat aku...