Chapter 34. Bitterness

129 36 12
                                    

Tiga hari berlalu, Seonghwa sudah sembuh dari sakitnya. Kini ia sudah bersiap-siap berangkat ke kampus. Hongjoong menyuruh Seonghwa untuk istirahat karena keadaannya belum normal. Namun Seonghwa menolak karena ia yakin ia sudah sembuh total.

Dan kini mereka berdua tengah berjalan dikoridor kampusnya. Yeosang dan Hongjoong tidak berhenti beradu mulut sepanjang jalan membuat Seonghwa mendengus kesal.

"Bisa gak sih kalian diem sebentar aja?!" Kesal Seonghwa.

Yeosang dan Hongjoong langsung bungkam, mereka berdua melirik Seonghwa yang berjalan disamping Yeosang.

"Pala gua pusing denger bacotan kalian yang gak penting banget!" Lanjut Seonghwa.

Yeosang dan Hongjoong menyengir kuda. "Hehe maaf" cengenges Yeosang.

"Aduh perut gua tiba-tiba mules sialan!"

Seonghwa dan Yeosang menoleh ke arah Hongjoong. "Ya ke kamar mandi lah!" Ketus Yeosang.

Hongjoong menoleh ke arah Yeosang. "Temenin gua yuk?" Ucapnya dengan wajah memelas.

Seonghwa memutar bola matanya malas. Sedangkan Yeosang menatap Hongjoong terkejut. "Dih masa ditemenin? Gak ah!" Tolak Yeosang mentah.

"Plis al, gua gak kuat"

"Lo cowok, rel. Plis lah jangan penakut"

"Gua bukan penakut, ya tapi gimana lagi banyak orang-orang yang bilang ada hantu cewek dikamar mandi cowok"

Yeosang mendengus. "Ya sama aja lo penakut bambang!"

"Pagi-pagi mana ada hantu" sahut Seonghwa malas.

Hongjoong melirik Seonghwa. "Kan waspada Vin" ia melirik Yeosang lagi. "Ayolah Al, nanti gua telaktir lo makan dicafe favorit lo" ujarnya membuat senyum Yeosang mengembang.

"Seriusan ya?"

"Iya! Kalau ada apanya baru mau, dasar temen bangsat" cibir Hongjoong.

"Hehe mau gak nih?"

"Ya mau lah!" Jawab Hongjoong cepat. Ia Lebih baik mengeluarkan dana dari pada sendiri ke kamar mandi.

"Vin, nganter dulu ya?" Pamit Yeosang dibalas anggukan oleh Seonghwa.

"Udah ayo buru!" Hongjoong menarik tangan Yeosang dengan cepat.

"Btw kenapa hantu cewek ada dikamar mandi cowok? Hantunya mesum njirr" ucapan Yeosang masih terdengar oleh Seonghwa yang masih melihat kepergian mereka.

Seonghwa menghela napasnya berat. Kemudian ia kembali melangkahkan kakinya menuju dimana kelasnya berada.

Seonghwa melangkahkan kakinya dengan tatapan yang kosong. "Aku kangen kamu, cha"

Seonghwa merogoh saku celananya dan mengambil sebuah benda pipih. Seonghwa membuka Chatroom dengan Ocha.

Maricha Ocha

Arin?
Gimana Devan? Dia marah?
Kamu gak diapa apain kan sama dia?
Arina?
Rin?
Maafin aku udah buat Devan marah sama kamu
Maaf rin
Arin
Aku sayang kamu cha (delete)


Seonghwa menghela napasnya berat, ia menatap sendu ponselnya. Seonghwa menunggu balasan dari Ocha, namun gadis itu tak kunjung membalasnya hanya membacanya.

Hati Seonghwa sesak melihatnya. Mungkin Yunho melarang Ocha dekat dengannya lagi.

"Dulu kamu langsung balas chat aku Cha. Dulu kamu gak pernah gak bales chat aku" lirihnya sendu.

Beautiful Promises [Park Seonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang