Chapter 19.Oddity

182 50 13
                                    

Mohon maaf jika ada typo bertebaran
.
.
.
Happy reading...

Arina gabrielna
Kamu bener besok ga ngampus?

Devanooo
Iya sayang
Udah ijin ko sma dosennya.

Arina gabrielna
Oh okay

Devanooo
Sibuk mulu dikantor rin
Pulang ngantor aku kesana lagi

Arina gabrielna
Iya aku ngerti
Okay aku tunggu ya sayang

Devanooo
Yeah honey
Okay baby, waiting for me

Arina gabrielna
Iya honey

Ocha sedikit kecewa mengapa yunho selalu sibuk. Meskipun pulang dari kantornya yunho selalu mampir kerumah ocha. Tapi tetap saja ocha kecewa akhir akhir ini yunho jarang ada untuknya.

Ocha tersenyum ketika mengingat satu nama yang akhir akhir selalu bersamanya. Ocha mengetikkan satu nama dan mengirimnya pesan.

...

"Will you be mine aaaaaaaanjingggg"

"Will you be mine aaaaaaaanjingggg"

"Will you be mine aaaaa-bangsat!"

"Berisik monyet! Lo kalau mau nembak anjing ke anjingnya langsung! Jangan teriak teriak disini bangsat! Anjing tetangga sebelah tuh ada!" Misuh yeosang yang sudah siap siap bergegas akan pulang. "Gak waras emang mau nembak hewan"

"Kalau pulang ya pulang aja monyet! Jangan misuh misuh dulu!"

"Gimana gak misuh, lo nyanyi gajelas bangsat! Klo Suaranya enak terus nyanyi ga jelas, ya gak papa. Ini suara kaya kentutnya maria ozawa nyanyi ga jelas, MATI AJA LO!"

"Bangsat lo! Suara lo tuh kaya berak babi!"

"Lo kaya bersinnya anak dugong!"

"Lo kaya batuknya belut sawah!"

"Lo ka-"

Brak

Perdebatan hongjoong  dan yeosang langsung terhenti ketika buah tomat jatuh tepat didepan mata mereka.

Seonghwa keluar dari dapur dengan tatapan tajamnya. "Kalau lo berdua adu mulut terus, gua pastiin lo berdua kaya tomat itu!" Ucapnya tajam seraya menunjuk tomat yang hancur diatas meja.

Hongjoong dan yeosang menelan ludahnya kasar. "Serem slur" gumam hongjoong dibalas anggukan oleh yeosang.

Seonghwa duduk dibangku bersebrangan dengan mereka berdua. "Udah tau gua lagi pusing" ujarnya.

"Dih tadi pagi seneng, sekarang pusing. Labil banget" cibir yeosang.

"Pusing? Wajarlah manusia! Pusing itu banyak beban pikiran emangnya lo! Gak ada beban hidup!" Sarkas hongjoong.

Yeosang mendengus, ia menatap hongjoong tajam. "Gua juga punya beban hidup la anjeng! Tapi gua ga kaya lo berdua lebay banget!"

Beautiful Promises [Park Seonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang