Seonghwa dan hongjoong berjalan saling berjauhan. Tidak seperti biasanya hongjoong yang selalu menepel pada seonghwa, kini mereka berjalan dikoridor kuliahnya dengan seonghwa yang didepan sedangkan hongjoong berjalan dibelkangnya.
Bukan apa apa, hongjoong hanya malas jika berjalan bersama seonghwa dengan moodnya yang sekarang tidak baik baik saja. Susah di ajak ngobrol, batinnya.
Hongjoong menghentikan langkahnya ketika seseorang menghadang jalannya. "Hello dear, good morning" sapanya dengan senyum lebarnya.
Hongjoong membalas sapaan dari Exsie dengan senyuman simpul. Entahlah moodnya juga sekarang kurang baik sama seperti seonghwa, namun tak separah pemuda itu.
Exsie mengkerutkan keningnya melihat keanehan dari lelaki yang ada dihadapannya. Tak seperti biasanya hongjoong mencuekinya. " are you okay?" Tanyanya merasa aneh.
Hongjoong menggeleng sebagai jawaban. "Nope. I have to gone" pamit hongjoong lalu pergi dari hadapan Exsie membuat ia merenggut kesal.
Hongjoong berlari ketika melihat seonghwa dan carlna tengah beradu mulut didepan sana. "Vin, aku bisa jelasin"
"Jelasin apa?! Jelasin kalau lo suka sama gua? Dan lo mau biarin gua kehilangan dia, karena lo suka sama gua?!"
Carlna bungkam, bagaimana bisa seonghwa menyimpulkan ini semua?. "Vin, aku bisa jelasin, bukan itu maksud aku"
Akhirnya hongjoong sampai juga, ia takut jika seonghwa akan melakukan kekerasan kepada carlna.
Seonghwa mengibaskan tangannya ke arah carlna lalu ia pergi dari sana meninggalkan carlna yang terdiam.
Hongjoong menoleh ke arah carlna. "Dia emang keras kepala" ujarnya.
Carlna mengangguk. "Aku ke kelas dulu" pamitnya. Saat carlna akan pergi dari sini, langkahnya terhenti ketika hongjoong mencekal lengannya.
Carlna terdiam. "Maafin dia. Kalau kamu sakit hati sama perkataan dia, aku mohonnnn banget sama kamu, stop sampai disini. Dari pada kamu sakit terus sama ucapannya"
...
"Kamu mulai masuk sekarang?" Tanya carlna.
Hari ini yeosang datang ke kampus dimana teman temannya mencari ilmu disini. Mereka berdua berpapasan dijalan saat carlna ingin menuju kantin.
"Nope" jawab yeosang.
Carlna mengkerutkan keningnya. "Terus? Kamu kesini mau apa?" Tanyanya dengan dahi berkerut.
"Aku cuman mau liat liat kampusnya doang. Lagian bosen di apartment mulu" jawabnya.
Carlna terkekeh. "Oh gitu" carlna mengangguk anggukkan kepalanya. Mereka kembali berjalan. "Oh iya, btw farrel tahu kamu lagi disini sekarang?"
Yeosang menggeleng sebagai jawaban membuat carlna mengkerutkan keningnya. "Loh?"
"Ga penting juga kasih tau mereka" ujarnya.
"Yang marah kan ravin, bukan farrel. Aku takut farrel cemas nyariin kamu, al"
"Biarin aja, kalau dia emang cemas sama aku, pasti dia nyariin aku. Ini buktinya engga kan?"
"Kan ponsel kamu kemarin dering mulu, itu farrel kan yang telpon?" Tanya carlna.
Yeosang mengangguk. "Iya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Promises [Park Seonghwa]
General Fiction"Janjimu terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu menyakitkan untuk diungkiri" Never Give Up Before God Says "NeverMind" "BEAUTIFUL PROMISES" "Comeback because i love you and i will keep my beautiful promises" Jangan buat aku...