Chapter 02. Fate?

537 83 14
                                    

"Cinta itu tidak pandang umur! Buktinya kaya gua sama Grasie. Meskipun kita beda 5 tahun, gua tetep sayang sama dia"

Seonghwa mencoba untuk membawa hongjoonv keluar dari bar. Hongjoong mabuk berat, dan seperti biasa seonghwa yang akan membawanya pulang ke rumah. Karena hongjoong tanggung jawabnya disini.

"Lo tau vin? Gua sama grasie beda umur 5 tahun! Dan yang lebih tua dia!" Seonghwa tidak memperdulikan hongjoong yang terus mengoceh dalam mabuknya. Ia mencoba membawa hongjoong dari kerumunan orang orang yang tengah berpesta.

"Tapi gua ga jijik sama dia! Gua sayang sama dia. Cowok lebih tua dari cewek, wajar. Tapi cewek lebih tua dari cewek itu kurang wajar! Tapi gua tetep sayang sama dia" hongjoong terus bergumam sendiri

"Gua selalu di ejek sama orang orang kalau pacar gua itu nenek nenek. Tapi gua selalu bela dia karna gua sayang sma dia!"

Akhirnya sampai diparkiran. Seonghwa segera memasukkan hongjoong yang terus berbicara tidak jelas kedalam mobilnya.

Seonghwa menjalan kan mobilnya menjauhi bar yang selalu didatangi temannya jika ada masalah.

Seonghwa berdecak melihat hongjoong yang terus saja berbicara dan matanya tertutup. "Ck, cuman gara gara cewek lo kaya gini terus" gumamnya

"Gua sayang sama lo sie! Tapi kenapa lo selingkuh sama gua?!" Seonghwa menutup kupingnya karna hongjoong berteriak kencang di jok tengah.

"Fuck you girl! You bitch!"

Sampai di apartment nya. Dengan segera hongjoong dibawa masuk kedalam oleh seonghwa.

Seonghwa menidurkan hongjoong disofa yang berukuran single bed. Ia menghela napasnya lega karena hongjoong sepertinya sudah terlelap dalam tidurnya.

Seonghwa menaiki anak tangga satu persatu untuk menuju kamarnya. Tapi ditengah perjalanan hongjoong memanggilnya membuat ia berdengus kesal dan membalikan badannya untuk melihatnya.

"Apa?"

"Air" ucap hongjoong masih menutup matanya.

"Gua butuh air, Vin!"

Seonghwa berdecak. Ia kembali turun untuk menuju dapur "gua ambilin"

Seonghwa membawa satu ember air dan satu gelas air putih. Ia menyodorkan gelas berisi air ke hongjoong namun hongjoongsudah memejamkan matanya.

"Rel, ini minum" ujarnya dingin

Hongjoong menerima gelas dari seonghwa tanpa bangun dari tidurnya.

"Bangun bego, tumpah mampus"

"Males!"

Byurrrr

"Bangsat!" Hongjoong membuka lebar kedua matanya. Bajunya kini basah kuyup

Hongjoong menatap tajam seonghwa yang tengah melihatnya datar. "Maksud lo apa?!" Kesalnya, mengapa seonghwa menyiramnya dengan satu ember air.

"Minum" suruh seonghwa sambil menyodorkan gelas berisi air putih.

Hongjoong berdecak "gua butuhnya air minum digelas buat diminum! Bukan air satu ember buat basahain gua!" Ketusnya

"Biar lo cepet sadar" jawab seonghwa santai.

"Gua bisa mandi! Ga usah banjur gua kaya gini. Basah sofa lo mampus!" Hongjoong berjalan menuju kamar mandi dengan masih sumpah serapah yang setia ia ucapkan untuk seonghwa.

"Minum dulu woy!"

"Gak usah!" Teriak hongjoong dikamar mandi

"Katanya haus"

Beautiful Promises [Park Seonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang