chapter 18. Hurt

198 46 14
                                    

Seonghwa turun dari atas kamarnya menuju ruang tengah yang sudah ada terdapat dua sesonggok mahluk hidup tengah beradu mulut.

"Lo berdua bisa ga sih damai sekali aja?!" Kesal seonghwa.

Yeosang dan hongjoong menoleh ke arahnya. "Gua bisa aja damai, tapi mahluk satu ini bikin emosi mulu!" Ketus yeosang.

"Ko gua?! Lo yg duluan bikin emosi! Ngatain gua kaya tai encer nya bayi!" Ucap hongjoong sembari mendelik.

Seonghwa menahan tawanya mendengar penuturan yang hongjoong ucapkan.

"Lo juga ngatain gua kaya udelnya bayi genderuwo kan tolol lo!"

"Haha" seonghwa tertawa membuat hongjoong dan yeosang menatapnya.

"Ga ada yg lucu nyet!" Ucap mereka berdua serempak membuat seonghwa bungkam.

"Yaelah santai bangsat!" Ketus seonghwa lalu ia pergi dari sana dan dibuntuti oleh hongjoong dan yeosang.

...

"Kenapa lo berdua ga pake mobil sendiri aja?"

"Baru aja datang kesini" jawab yeosang

Hongjoong menoleh kesampingnya duduk dimana seonghwa tengah menyetir. "Lo kan tau gua dari kecil suka disupirin. Jadi maaf maaf aja gua ga terbiasa bawa mobil sendiri" ujarnya.

"Najis!!" Sarkas yeosang. "Dasar anak bunda" cibirnya.

Hongjoong mendelik. "Napa emang?" Tanyanya kepada seonghwa.

"Gua bukan supir kalian" jawab seonghwa.

"Emang bukan, tapi lo temen kita vin" hongjoong mengangguki ucapan dari yeosang.

Seonghwa menghela napasnya. "Pulang ngampus lo berdua jangan nebeng"

Hongjoong dan yeosang membolakan matanya sempurna ketika mendengarkan ucapan seonghwa. "Kenapa? Ga ikhlas lo? Yaelah ravinnn santai klo urusan bensin gua bayarin ko" ujar hongjoong.

"Iya, tenang aja" timpal yeosang

"Bukan gitu anjeng, pulang ngampus gua mau main dulu sama ocha" ujarnya.

Hongjoong dan yeosang langsung ber oh ria. "Ohhh kirain lo ga ikhlas kita nebeng terus" ujar yeosang

"Yakali, gua ga sepelit farrel ya"

Yeosang langsung terkekeh sedangkan hongjoong mendengus. "Kapan ya gua pelit"

"Sering!" Ucap seonghwa dan yeosang serempak.

Hongjoong mengerucutkan bibirnya kesal.

Ckitt

Brak

"Anjeng!" Umpat hongjoong karena jidatnya menyentuh kaca mobil. "Pelan pelan dong klo ngerem!" Kesalnya.

"Perasaan ravin pelan deh ngeremnya, lo nya aja yang lemah" cibir yeosang.

Hongjoong menoleh ke belakang. "Diem lo bangsat nyambung mulu nyet!" Kesalnya.

"Bodo!"

"Udah udah turun!" Lerai seonghwa.

Hongjoong menatap seonghwa. "Turun? Emang udah nyampe?" Tanyanya dengan dahi berkerut.

Beautiful Promises [Park Seonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang