Chapter 31. Don't go

167 43 11
                                    

Seonghwa terkejut mendengar pernyataan ocha bahwa ternyata dia mempunyai penyakit leukimia. Seonghwa tidak menyangka bahwa gadis yang selalu ceria dalam setiap hari ternyata mempunyai penyakit mematikan.

Ocha dibawa kerumah sakit tengah malam ketika seharian ia habiskan waktu bersama seonghwa. Dan kini sekarang ocha harus dibawa ke luar negeri untuk pengobatan yang lebih baik.

Operasi tulang sumsum belakang sulit sekali disini. Jadi mau tidak mau ocha harus pergi ke luar negeri dengan secepatnya.

Seonghwa mendorong kursi roda yang ocha taiki dengan lemas. Seonghwa menghela napasnya berat, mau tidak mau ia harus merelakan ocha pergi ke luar negeri untuk mengobati penyakit yang dialaminya.

Mereka kini sekarang berada dibandara untuk keberangkatan ocha. Vega, ruslan, yeosang, hongjoong dan rosa berjalan dibelakang ocha dan seonghwa. Mereka ikut mengantarkan ocha, vega dan ruslan pergi ke london.

Seonghwa kecewa mengapa ocha menyembunyikan masalah ini darinya. Namun ocha mengatakan bahwa penyakit itu baru datang satu minggu yang lalu. Dan ocha tidak mengatakannya kepada siapa siapa.

Ya, dia menyembunyikan ini.

"Kira kira kamu disitu sampai berapa lama?" Sudah beribu ribu kali seonghwa melontarkan pertanyaan itu kepada ocha.

Ocha tersenyum simpul menanggapinya. "Aku gak tahu Vin. Gimana aku pulihnya aja" jawabnya lemah.

Setelah sampai ditempat penerbangan, Seonghwa menghentikan langkahnya, ia berjalan dan berjongkok dihadapan Ocha yang duduk dikursi roda.

Dada Seonghwa sesak melihat wajah ocha yang begitu pucat. "Kamu bertahan ya? Meskipun sakit banget, tapi kamu harus bertahan. Demi kedua orang tua kamu, dan aku. Dan juga diri kamu sendiri" ujar Seonghwa.

Yeosang dan Hongjoong terhenyak mendengar ucapan Seonghwa. Sedangakan Vega, Ruslan dan Rosa tengah mengobrol.

Ocha mengangguk lemah. "Iya, Vin. Aku kuat ko. Aku pasti bertahan" jawabnya.

Seonghwa memegang erat tangan Ocha. "Kamu yang kuat ya sayang" lirihnya.

Ocha mengangguk. "Iya sayang"

Seonghwa menundukkan kepalanya. "Tapi kamu akan balik lagi kesini kan?" Tanyanya pelan.

Ocha terdiam beberapa saat lalu ia mengangguk. "Iya aku janji" jawabnya.

Seonghwa mendongak menatap Ocha dengan wajah sendunya. "Kamu harus janji kamu balik kesini" ujarnya.

"Iya Ravin, aku janji. Aku akan bertahan demi kedua orang tuaku dan kamu. Setelah aku sembuh, aku akan langsung balik lagi kesini dan kembali bersama kamu"

"Kalau perlu setelah ocha sembuh, kalian akan papah nikahkah" sahut ruslan membuat mereka semua terkejut.

Vega tersenyum dan mengangguk. "Iya kalau perlu langsung dinikahin" timpalnya.

Hongjoong dan yeosang langsung tersenyum lebar. "Beneran nih om?" Tanya yeosang.

Ruslan mengangguk mantap. "Iya om serius" jawabnya.

Seonghwa menatap ocha yang tengah tersenyum. "Gimana?" Tanya ocha. "Kamu siap nikahin aku?" Tanyanya.

Seonghwa terkekeh. "Siap siap aja, cha"

"Tapi selesain sekolah dulu" ujar rosa.

Vega mengangguk. "Iya, selesain sekolah dulu baru kalian nikah" timpalnya.

Beautiful Promises [Park Seonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang