Ada Typo mohon maap
Seonghwa dan ocha kini sekarang tengah berada disebuah mall. Ocha meminta seonghwa untuk menemaninya membelikan sebuah sepatu untuk yunho. Karena lelaki itu tengah berulang tahun hari ini.
Yunho belum pulang dari LA nya, dan dia akan pulang nanti malam. Jadi seonghwa masih leluasa menemani gadis itu.
"Bagus gak?" Tanya ocha sembari memperlihatkan sepatu berwarna navy.
Seonghwa menyimak sepatu itu. "Hm bagus sih, tapi emang devan suka warna itu?"
Ocha terdiam. "Hm aku gak tahu" jawabnya.
Seonghwa menyerngitkan keningnya. "Ko gak tahu?"
"Kan kamu tahu vin, aku amnesia" jawabnya.
Seonghwa mengangguk angguk. "Tapi menurut kamu ini bagus gak?" Tanya ocha.
"Bagus. Gak tahu kalau menurut devan"
Ocha berdecak. "Ravinnn, kamu kan cowok, pasti kamu tau lah selera cowok itu sepatunya suka yang warna apa sama modelnya" kesalnya.
Seonghwa terkekeh melihat raut wajah kesal ocha. "Kan selera orang orang beda cha. Aku cowok, devan juga cowok bukan berarti selera kita sama ya" balas seonghwa membuat ocha mendengus.
"Kamu pacarnya masa kamu gak tahu selera devan yang gimana" cibir seonghwa.
Ocha menatap seonghwa galak. "Kan udah aku bilang, aku amnesia jadi wajar aku gak inget" balasnya ketus. "Kalau aku gak amnesia aku pasti tahu, vin"
"Meskipun kamu gak amnesia, kamu tetep gak akan tahu selera devan yang gimana" batin seonghwa.
Ocha kembali menyimpan sepatu itu, ia mengambil sepatu berwarna hitam. "Yang ini bagus ya? Warna kesukaan kamu kan?" Tanya ocha sembari menyodorkan sepatunya.
Seonghwa tersentak, bagaimana ocha bisa mengetahuinya?. "Kamu inget?" Tanya seonghwa terkejut.
Ocha terdiam lalu ia terkekeh. "Ini warna kesukaan kamu?" Tanyanya dibalas anggukan cepat oleh seonghwa.
"Aku cuman nebak sih" ujarnya.
Seonghwa menghela napasnya, ocha tidak mungkin mengingat warna kesukaannya. "Tebakan kamu benar" ujarnya.
Ocha tampak terkejut, ia tersenyum lebar. "Serius?! Wah aku hebat ya!" Ucapnya bangga.
Seonghwa terkekeh melihatnya.
"Hm kalau warna kesukaan kamu aja aku tahu, aku juga pasti tahu dong warna kesukaannya devan" gumam ocha.
Ocha kembali menyimpan sepatu berwarna hitam itu dan matanya kini beralih ke sepatu yang pertama ia pegang. "Devan pasti suka warna navy" gumamnya.
"Bagus ga sih yang warna ini?" Tanyanya kepada seonghwa.
"Bagus ch-rin, kan aku udah jawab berapa kali"
Ocha terkekeh. "Emang devan suka warna itu?" Tanya seonghwa.
Ocha mengangguk ragu. "Aku gak tahu. Tapi tebakan warna kesukaan kamu aja benar, apalagi devan" jawabnya.
Seonghwa mengangguk. "Yaudah beli aja itu, bagus ko"
"Hm tapi devan bakal suka ga ya?"
"Tebakan kamu ke aku aja benar, apalagi ke devan?" Ujar seonghwa membuat ocha terkekeh.
"Ok aku beli yang ini"
...
Setelah membeli sepatu untuk yunho, kini seonghwa dan ocha tengah berjalan kaki ditrotoar. Mobil seonghwa mogok, jadi mau tidak mau mereka harus berjalan kaki. Dan mobil seonghwa biar montir yang membenarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Promises [Park Seonghwa]
General Fiction"Janjimu terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu menyakitkan untuk diungkiri" Never Give Up Before God Says "NeverMind" "BEAUTIFUL PROMISES" "Comeback because i love you and i will keep my beautiful promises" Jangan buat aku...