Seonghwa menyenderakn kepalanya di kepala kasur. Ia melihat lihat foto hasil yang ia ambil hari ini. Ia menarik senyumnya ketika melihat foto carlna yang terlihat begitu cantiknya.
"Ekhem" dehem hongjoong baru saja datang dengan wajah kesalnya. Karena sedari tadi ia mengetuk pintu kamar seonghwa namun tak ada jawaban. Kakinya serasa ingin lepas menunggu seonghwa membuka pintuya, jadi ia putuskan segera masuk ke dalam.
Dan ternyata seonghwa tengah menatap foto carlna dengan senyumanya, Itu membuat hongjoong terkejut.
Sama seperti saat mengetuk pintu kamarnya, seonghwa tidak merespon deheman dari temannya ini. mungkin ia terlalu fokus melihat kameranya.
"Ekhem" dehem hongjoong kedua kalinya tapi tidak direspon juga.
Ok! Hongjoong mulai geram "woy maling!"
Hongjoong tersenyum menang akhirnya seonghwa sadar dan langsung bangkit berdiri.
"Mana?!" Tanyanya kaget
"Gua!"
"Oh!" Seonghwa kembali duduk dan mengambil kameranya.
"Gas terosssssss" hongjoong kesal, Ia duduk disamping seonghwa. "Penyakit cacingan lo belum sembuh juga" Tanya hongjoong membuat seonghwa mendengus.
"Iya kenapa! penyakit komplikasi situ juga belum sembuh sembuh juga!"
Hongjoong berdecak kesal "lo juga cacingan lo belum sembuh sembuh!" Ketusnya "gua dari tadi ketok pintu lo! Tapi ga di sahut sahut" ia melipatkan tangan didepan dadanya.
Seonghwa menoleh sekilas "bodo"
Jawaban seonghwa membuat hati hongjoong terasa tertohok "bukannya minta maaf malah bilang bodo. Temen emang!" Ketusnya
"Maaf rel, gua ga tau"
"Bodo" seonghwa berdecih ia kembali melihat foto fotonya.
"Lo mulai suka sama dia?" Tanya hongjoong.
Seonghwa melirik sekilas "dia siapa?" Bukannya menjawab ia malah balik bertanya membuat hongjoong kesal lagi.
"Gua nyerah gua nyerah!" Hongjoong bangkit berdiri ia mengangkat kedua tangannya tinggi tinggi dan pergi dari kamar seonghwa.
Seonghwa menatap kepergian hongjoong. Ia menyerngitkan keningnya tidak mengerti apa yang dimaksud hongjoong.
Seonghwa mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan kembali melihat gambaran yang ia ambil.
"Lo mulai suka sama bidadarinya babang farrel?!" seonghwa terperanjat kaget ketika hongjoong tiba tiba datang ke dalam kamarnya dan berteriak.
Seonghwa memegang dadanya yang berpacu lebih cepat "bangsat lo!" Umpatnya.
Hongjoong menyengir kuda ia berdiri diambang pintu "Jadi ada hubungan apa lo sama bidadarinya babang farrel? Lo mulai suka kan sama dia?" Hongjoong mengangkat kedua alisnya menggoda seonghwa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Promises [Park Seonghwa]
General Fiction"Janjimu terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu menyakitkan untuk diungkiri" Never Give Up Before God Says "NeverMind" "BEAUTIFUL PROMISES" "Comeback because i love you and i will keep my beautiful promises" Jangan buat aku...