Chapter 01. The first

1.4K 127 16
                                    


Keheningan jalanan kota asing sangat membuatku tenang. Sangat berbeda dengan kebisingan jalanan kota jakarta yang selalu membuat gendang telingaku ingin pecah dalam setiap harinya.

Aku melihat sekeliling begitu indahnya banyak sekali subjek yang sepertinya harus ku ambil. Yah, aku suka memfoto foto.

Aku mengangkat kameraku ke salah satu subjek dan

Cekrekk

Indah.

Satu kata yang ku gumamku saat melihat hasilnya. Aku tersenyum melihat hasilnya. Hasilnya begitu indah dan bagus. Indah? Ah kata kata ini mengingatkanku kepada seseorang.

Seseorang yang mampu merubah hidupku menjadi tidak berarti dan tidak ada gunanya.

Keindahan memang tidak ada yang abadi, tetapi kata kata indah yang ia ucapkan, sangat abadi tertulis didalam hatiku hingga selalu berputar dalam pikiranku.

Bukan hanya kata katanya saja yang indah dan aku tidak bisa melupakannya satu patah katapun. Tapi, pahatan wajahnya pun sangat indah sehingga aku tidak mampu melupakan wajah indahnya.

Jujur, aku merindukan wajahnya, suaranya, dan juga aku merindukan senyumannya. Senyuman yang sangat indah dan membuat hatiku tenang.

Welcome to london. Di negara ini lah aku berada sekarang dan mencoba mewujudkan mimpiku dan dinegara inilah aku mencoba mencari cinta sejatiku walapun itu mustahil bagiku.
















"Vin"

Mau tidak mau Seonghwa harus menoleh ke belakang dimana tempatnya duduk.

"Apa?" Tanyanya malas kepada seseorang yang telah memanggilnya.

"Pinjem buku catatan" bisik Hongjoong.

"Gua ga bawa"

"Terus itu apa?" Hongjoong menunjuk menggunakan pena nya ke buku Seonghwa yang ia tulis tadi.

"Diary"

Terdengar tawa tertahan dibelakang Seonghw duduk. Seonghwa tahu temannya yang slalu bersamanya dari jaman orok akan menertawainya.

"Farrel, please note me!"

"Oh sorry sir"

Bel berbunyi semua murid berhambur pulang. Begitupun Seonghwa yang bergegas pulang dan langsung berjalan keluar kelas tanpa menunggu hongjoong yang mengoceh karna dia selalu meninggalkannya.

"Budek lo budek! Gua sumpahin budek lo!" Misuhnya

Seonghwa tiba tiba berhenti membuat Hongjoong kembali mengoceh karena Hongjoong hampir menabrak tubuh Seonghwa yang tiba tiba berhenti didepannya.

"Apa?!" Ketus Hongjoong kesal.

"Kalau ga penting ga usah manggil gua!" Bentak Seonghwa berhasil membuat Hongjoong menelan ludahnya kasar.

"Santai bro, ini dimana? I'm just kidding" hongjoong merangkul pundak Seonghwa dan kembali berjalan bersama.

"Bawa enjoy aja, Vin" ujarnya sembari tersenyum lebar memamerkan giginya. "Lo serius bro, tadi lo nulis diary?"

"Intinya aja, kenapa?"

"Lo kenapa sih galak banget sama gua? Perasaan pas kecil ga galak dah sama gua"

Seonghwa menghela napasnya berat "jangan kaya cewek. Ambekan" ucapnya sambil melepaskan rangkulan dari Hongjoong.

Seonghwa berjalan cepat meninggalkan Hongjoong.

Beautiful Promises [Park Seonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang