Belum sempat melangkah, ucapan seseorang berhasil membuat langkah Ocha dan Yunho terhenti.
"the patient is now entering his critical period"
Suara perawat itu membuat Ocha membeku ditempatnya. Dan semuanya tampak terkejut. Dona langsung lemas mendengar Seonghwa sekarang sedang kritis. Hendra dan Hongjoong, memegang tubuh Dona yang limbung.
"Patient is currently in critical condition. All of you please help pray for patient"
Sambung Suster ini membuat tangis Dona kembali pecah."Rav-in" Dona jatuh pingsan dan ditahan oleh Hendra dan Hongjoong.
"Suster, please do the best for my child" ujar Hendra tegas sembari menatap suster itu dengan memohon.
Sang Suster mengangguk. "We will do the best for patient" ujarnya lalu kembali masuk kedalam.
Hendra dan Hongjoong pun membawa Dona untuk duduk.
Ocha kembali meneteskan air matanya. Rasa takut kehilangan pun merajai hatinya dan pikirannya. Yunho menoleh ke arah Ocha. "Kita pulang ya? Kamu gak mau kan tante Dona makin drop gara-gara ada kamu?" Tanyanya.
Ocha terdiam dengan tangisannya. "Ravin kritis dan aku pulang? Kamu ngelucu?" Balas Ocha emosi.
"Arina, Ravin pasti baik-baik aja"
Ocha menggeleng kuat. Bagaimana bisa ia pulang ke rumah meninggalkan Seonghwa yang tengah sekarat. "Gak mau hiks hiks!" Ocha jatuh terduduk dengan tangisannya.
Yeosang melihat Ocha jatuh dan ia pun menghampiri teman dari kecilnya itu. "Cha" panggilnya seraya berjongkok disamping Ocha.
"Kalau kamu gak mau pulang, ayo kita duduk" ajak Yeosang dan dibalas anggukan oleh Ocha.
...
Hendra tidak bisa diam. Selama sepuluh menit ia terus bolak balik didepan ruangan dimana Seonghwa tengah bertaruh nyawa.
Dona bangun dari pingsannya dan ia terdiam melamun menatap kosong, begitupun Carlna yang duduk disampingnya. Ocha menundukkan kepalanya dengan hati yang terus berdoa untuk keselamatan Seonghwa.
Yunho memegang punggung tangan Ocha untuk menenangkannya. Ocha menoleh ke arah Yunho dengan mata sembabnya. "Ravin pasti baik-baik aja" ujarnya menguatkan.
Ocha kembali menundukkan kepalanya. Sudah lima belas menit mereka menunggu kabar dari dokter.
Dan pintu ruangan pun terbuka membuat semuanya bangkit. Hendra berdiri dihadapan sang dokter, Dona pun menghampiri Hendra.
"How is my child ?" Tanya Hendra dengan tatapan cemasnya.
Dokter itu tersenyum membuat semua orang pasti berpikir bahwa Seonghwa baik-baik saja. "Your child has passed his critical period, and now his condition is back to normal" jawabnya membuat mereka semua menghela napasnya lega.
"And patient condition is now better than before" sambung Dokter lagi membuat mereka semua menghela napasnya lega.
"Thank you doctor"
Dokter itu mengangguk. "Yes, then excuse me first" pamit sang dokter seraya pergi dari sana.
Dua perawat pun keluar dari ruangan Seonghwa. "we apologize to all of you, do not go inside yet" ujar salah satu suster.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Promises [Park Seonghwa]
General Fiction"Janjimu terlalu indah untuk diucapkan dan terlalu menyakitkan untuk diungkiri" Never Give Up Before God Says "NeverMind" "BEAUTIFUL PROMISES" "Comeback because i love you and i will keep my beautiful promises" Jangan buat aku...