Chapter 16. found you again

187 50 7
                                    

Hongjoong berpura pura memjamkan matanya sembari mendengarkan musik melalu earphone, ketika ia tahu Seonghwa baru saja datang. Seonghwa datang dengan wajah datarnya. Iapun duduk disofa yang bersebrangan dengan hongjoong yang sedang berpura pura tidur.

Dengan hobby nya yang bermain drama, hongjoong pura-pura terbangun dan kaget ketika ia membuka matanya dan mendapati seonghwa disebrang sana yang tengah bermain ponselnya.

"Eh udah pulang" ucapnya "lama amat bang" Padahal hongjoong tahu bahwa seonghwa sudah selesai mengobrol dengan carlna dari satu jam yang lalu.

Dan seonghwa betah diam dicafe yang berada tepat disamping apartmentnya ini. "Aldo kemana?" Tanya seonghwa.

"Pulang, lo nya lama sih" jawab hongjoong seraya membuka earphone nya yang memang tidak ia gunakan.

"Lo ngapain telepon gua?" Tanya seonghwa kesal.

"Hm kapan ya?" Tanya hongjoong dengan wajah dibingung-bingungkan.

Seonghwa berdecak. "Tadi waktu gua ngobrol sama carlna njeng!" Kesalnya.

"Wishh santuy bro! Gua cuman ngecek aja pulsa gratisan gua ke sesama kartu masih berlaku apa kaga" jawabnya membuat seonghwa sedikit tertawa mendengar jawaban konyol ini.

"Lo kaya, tapi telepon modal gratisan" cibirnya membuat hongjoong mengerucutkan bibirnya.

Hening beberapa menit, seonghwa sibuk dengan ponselnya sedangkan hongjoong menahan jiwanya agar tetap sabar untuk memulai drama barunya lagi.

"Nyesel gua" gumamnya. Dan drama pun akan dimulai.

Seonghwa menoleh menatap hongjoong yang duduk disebrangnya. "Kenapa?" Tanyanya.

Hongjoong menatap seonghwa, ia mengerucutkan bibirnya. Hongjoong berpindah tempat menjadi duduk disamping seonghwa membuat seonghwa sedikit menggeser duduknya merasa waspada takut jika Hongjoong melakukan hal yang tidak tidak. Ok, pikiran Seonghwa terlalu lebay.

"Menurut lo gimana? Gua yang suka mainin cewe?" Tanya Hongjoong

Seonghwa berdecak. "Gimana apanya? Itu hobby lo kan?"

Hongjoong berdecak juga. "Iya hobby gua gimana menurut lo? Jahat ga?"

"Banget" jawab Seonghwa cepat. "Malah lo gak pantes disebut manusia" lanjutnya.

"Dih, jahat!" Ketus Hongjoong dengan nada dikesal kesalkan. "Menurut lo juga gua gimana? Gua bentak bentakin cewek dan kasar kasarin cewek" tanya Hongjoong kembali.

"Brengsek" jawab Seonghwa cepat lagi sembari memainkan ponselnya.

"Iya, gua brengsek" ujar Hongjoong "padahal cewek itu mahluk lemah yang harus kita lindungi, tapi gua kenapa kasar kasarin cewek? Padahal ya, bunda gua juga cewek. Pasti gua gak terima kalau bunda gua dikasarin sama ayah gua" ujarnya membuat Seonghwa menghentikan aktivitas bermain ponselnya.

Seonghwa menoleh ke arah Hongjoong dengan dahi berkerut. "Maksud lo?" Tanyanya. "Lo curhat keluarga lo?"

Hongjoong mendengus, ia menggelengkan kepalanya. "Bukan bego! Gua brengsek banget udah kasarin cewek. Padahal bunda gua juga cewek"

Seonghwa mengerti yang diucapkan Hongjoong. "Gua udah kasar kasarin si gresie, ya meskipun dia udah nyakitin gua gini banget. Tapi dia tetep cewek yang gak boleh dikasarin. Harusnya cewek itu disayang"

Seonghwa mematung mendengar ucapan dari Hongjoong. Setahunya Hongjoong tidak pernah bertengkar dengan seorang perempuan atau berkata kasar. Seonghwa hanya tahu Hongjoong suka sekali bermain dengan perempuan.

"Gua brengsek banget ya? Udah kasar kasarin cewek. Dia kan mahluk lemah, gak pantes buat dikasarin. Sebesar apapun kesalahan yang dia buat, inget vin" hongjoong menoleh ke arah seonghwa, ia menyimpan kedua tangannya dikedua pundak seonghwa dan menatapnya.

Beautiful Promises [Park Seonghwa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang