Lias merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Ia mengambil tasnya dengan terburu-buru kemudian mengunci rumahnya dan menuju mobilnya.
Sudah lima menit ia berdiam diri di dalam mobilnya. Padahal tadinya saat di rumah ia yakin hingga terburu-buru. Beberapa detik kemudian ia mengambil ponsel di tasnya dan mencari nama kontak yang ditujunya.
11:00
Lias : "Git, kurasa aku perlu bicara dengan teman detektifmu itu. Aku mengerti jika mencari anak itu di luar kendali kita, tapi kau tahu kan jika sudah penasaran aku tak bisa berhenti. Jika kau setuju temui aku di kantor polisi Unit Penyelidikan Khusus."11:03
Gita : "Kau benar-benar keras kepala. Baiklah, aku menuju ke sana."Setelah membaca pesan balasan dari rekannya, Lias tersenyum senang. Detik berikutnya ia melaju menuju tempat yang ditujunya.
*****
"Oh kau? Bukankah kau dokter forensik waktu itu?" tanya seorang pria secara tiba-tiba ketika melewati sebuah mobil di parkiran.
Lias yang baru saja turun dan menutup pintu mobilnya langsung menoleh ke asal suara di belakangnya.
"Detektif Zayyan?"
Zayyan mengangguk dan mengulurkan tangannya.
"Sepertinya kita belum berkenalan dengan benar waktu itu. Perkenalkan, aku detektif Zayyan dari Tim Dua Unit Penyelidikan Khusus."
Lias tersenyum dan menyambut uluran tangan pria berkemeja hitam di depannya itu.
"Aku Lias, dokter yang bertugas di layanan forensik nasional. Panggil saja Lias, kurasa usia kita tidak beda jauh."
Zayyan dan Lias melepaskan tautan tangan mereka.
"Oh ya, ada perlu apa kau datang ke sini? Apa ada kasus yang harus kau laporkan?"
Lias berdehem pelan, ia bingung harus berkata dan menjelaskan seperti apa hal yang ingin ia ketahui. Lias mulai ragu akan perkataan yang akan disampaikannya.
"Emm jadi begini, sebenarnya aku ingin-"
"Liass !!!" teriak wanita yang tak jauh dari mereka.
"Gita?" tanya Zayyan menoleh bersamaan dengan Lias.
"Lebih baik kita bicara di dalam." ajak Gita dengan menarik lengan Zayyan dan Lias bak seorang teman yang mengajak bermain.
*****
Dua pria dengan raut serius berada dalam sebuah laboratorium khusus, di mana di ruangan itu terdapat 10 subjek yang akan dijadikan eksperimen. Semua objek tersebut ialah anak berusia 14-19 tahun yang dibawanya kemarin. Saat ini mereka semua sedang tertidur dengan berbagai kabel di kepalanya. Salah satu pria yang tak lain ialah Profesor Arwan sedang mengetikkan beberapa kata di layar komputernya.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK CODE
Mystery / ThrillerKasus pembunuhan satu keluarga menuntun tiga orang detektif yang bekerja sama dengan dua dokter forensik untuk menyelidiki suatu kasus besar yang melibatkan perdagangan manusia hingga serangkaian kasus lainnya. Di samping itu, sebuah project besar b...