Pukul 06: 15.
Penutupan jalan di depan gedung terbengkalai."Di sini dari Unit Penyelidikan Khusus, saat ini jalan sedang diblokir demi keamanan. Seluruh warga yang melewati Jalan Melati diharapkan mencari jalan lain. Kami ulangi, di sini dari Unit Penyelidikan Khusus, saat ini jalan sedang diblokir demi keamanan. Seluruh warga yang melewati Jalan Melati diharapkan mencari jalan lain." jelas salah satu detektif di sana dengan menggunakan pengeras suara.
Beberapa warga setempat dan juga pengguna jalan yang melewati jalan itu menyempatkan diri untuk melihat apa yang telah terjadi. Berbagai opini dan bisikan mulai terdengar yang entah dari mana sumbernya. Terlihat juga beberapa orang yang menutupi hidung mereka karena mencium bau busuk mayat.
"Apa baru saja terjadi pembunuhan di lingkungan kita?"
"Ya, kupikir begitu."
"Apakah itu mayat?"
"Sepertinya."
"Kejam sekali, dimasukkan ke-"
Obrolan mereka terhenti karena seorang detektif lainnya baru saja sampai dan berjalan melewati mereka. Detektif itu menunjukkan tanda pengenalnya pada dua polisi yang berjaga di depan garis polisi.
"Hey, ada apa ini?" tanyanya dan berjalan mendekati Juna.
Juna menoleh ke arah suara di belakangnya. "Kenapa kau kemari?"
"Tadinya aku akan ke LFN. Kau tahu kan rute tercepat untuk ke sana harus melewati jalan ini, dan sesampainya di sini aku tidak tahu kalau diblokir. Jadi apa yang kau temukan?" ucap Zayyan dengan pandangan mengarah pada tiga orang berpakaian khusus forensik. Matanya menyelidik untuk mencari tahu apa yang sedang tim forensik lakukan.
"Sebenarnya bukan aku, tapi beberapa polisi yang sedang berpatroli di daerah ini menemukan sesuatu yang mencurigakan dari gedung ini setelah mereka mendapat laporan. Karena gedung ini telah hampir dua tahun tak digunakan, jadi mereka curiga oleh adanya koper aneh yang ada di depan gedung ini." jelasnya.
Zayyan menggelengkan kepala seolah tak mengerti jalan pikiran si pembunuh. "Pembunuh gila mana lagi yang membuang mayat dalam koper."
Juna mengeluarkan ponselnya, ia menekan beberapa tombol untuk menghubungi Agam.
"Halo Gam? Di jalan melati, lebih tepatnya di semak-semak samping gedung terbengkalai telah ditemukan mayat. Carilah rekaman CCTV dari sepanjang jalan ini." perintah Juna pada Agam melalui sambungan telepon.
"Baiklah akan kucari tahu."
Juna mengakhiri panggilan dan memasukkan ponselnya ke dalam jaketnya.
"Menurut saksi mata dari warga setempat, mereka mencium bau yang begitu menyengat di sini. Karena kebetulan ada polisi yang sedang berpatroli, jadi mereka langsung melaporkannya."
Beberapa menit kemudian tiga orang dari forensik keluar dengan membawa koper tersebut. Mereka akan mencari tahunya melalui otopsi nantinya.
Lias yang menjadi paling akhir saat keluar, berjalan mendekati Zayyan dan Juna. Ia membuka maskernya, "Kalian berdua ikutlah ke LFN, kurasa ini bukan pembunuhan biasa."
"Baiklah." jawab mereka bersamaan.
*****
Layanan Forensik Nasional
Mereka bertiga memandang satu sama lain kemudian menanggukan kepala.
Lias bersiap membuka koper di hadapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK CODE
Misteri / ThrillerKasus pembunuhan satu keluarga menuntun tiga orang detektif yang bekerja sama dengan dua dokter forensik untuk menyelidiki suatu kasus besar yang melibatkan perdagangan manusia hingga serangkaian kasus lainnya. Di samping itu, sebuah project besar b...