Hening di antara keduanya. Suara kicauan burung dan suara anak kecil yang saling berkejar-kejaran mengusik pikiran mereka masing-masing. Mereka sedang berada di sebuah taman, tak jauh dari kantor Zayyan.
Suasana mendadak canggung di antara Zayyan dan Lias. Setelah keduanya mengetahui kejadian sembilan belas tahun yang lalu, entah mengapa rasanya begitu canggung. Apalagi jika mengingat momen konyol Zayyan yang salah menyukai wanita selama sembilan belas tahun ini, sungguh itu adalah hal paling memalukan yang pernah Zayyan alami. Meskipun kesalahpahaman itu bukan mutlak kesalahannya, namun tetap saja ia merasa bersalah pada Agam, Gita dan terutama Lias.
"Zay-"
"Lias-"
Mereka bersuara bersamaan dan saling menatap.
Zayyan berdehem pelan,
"Kau duluan saja."Lias mengangguk dan membenarkan posisi duduknya yang semula mengarah ke depan kini ia sedikit menggeser tubuhnya agar berhadapan dengan Zayyan.
"Maaf jika aku menyinggung hal ini. Namun setelah kupikir-pikir, tidakkah kau merasa aneh dengan Ayahmu? Kenapa dia mau merawatmu? Sedangkan dia adalah orang yang membuat obat dan mendalangi eksperimen sembilan belas tahun yang lalu."
Zayyan terdiam dan memikirkan ucapan Lias. Ia tidak tahu harus bereaksi seperti apa, karena jika dipikir memang ucapan Lias ada benarnya. Beberapa waktu lalu pertanyaan itu sempat terlintas di benaknya, namun Zayyan tak bisa berpikir jernih akibat kalutnya ia ketika emosi. Jadi hanya tuduhan dan pikiran negatif yang mendominasi otak Zayyan saat itu.
"Seharusnya dia menyingkirkanku agar semua rahasia mengenai eksperimen sembilan belas tahun yang lalu terkubur dengan aman. Jika dipikir-pikir, aku juga tidak mengetahui alasan dibalik dia merawatku. Semua kebaikannya pun aku tak tahu, apakah itu tulus atau ada maksud tersembunyi."
Lias memandang lekat raut Zayyan. Raut pria beralis tebal itu mendadak sendu akibat pertanyaan yang tadi dilontarkannya.
"Bukankah rumah sakit tempat kalian dijadikan subjek percobaan mengalami kebakaran?"
Zayyan menganggukkan kepalanya. Ia kembali mengingat momen-momen terpahit dalam hidupnya, menjadi pelampiasan kekesalan Ayahnya yang membuatnya menerima berbagai penyiksaan fisik tak hanya sekali. Bahkan dulu, lebam biru di tubuhnya seolah menjadi ciri khas seorang Zayyan. Hinaan dan perkataan kasar dari beberapa teman di sekolahnya juga ia terima.
Yang paling miris adalah dijual Ayah kandungnya sendiri, dijadikan subjek percobaan ilegal dan menjadi korban kebakaran yang beruntungnya ia bisa selamat. Bahkan mengharuskan dirinya kehilangan adik lelakinya dalam insiden nahas itu. Mengingat semua kejadian buruk di masa lalu begitu memuakkan bagi Zayyan.
'Bagaikan membuka luka lama ketika momen pahit di masa lalu kembali dibicarakan.' batin Zayyan.
Rasa marah dalam dadanya kembali mencuat ketika ada orang yang mengungkit masa lalunya. Namun pria itu tak menunjukkan rasa marahnya begitu saja, ia hanya memendamnya sendiri. Ia hanya tak ingin dianggap lemah di hadapan Lias ataupun orang lain.
Beberapa detik pikiran dan memorinya berada di masa lalu, Zayyan mengingat satu hal penting yang tak pernah ia katakan pada siapapun.
"Namun ada satu misteri yang hingga saat ini belum terpecahkan, bahkan aku sendiri pun tak tahu. Tentang..." Zayyan menggantung ucapannya. "Penyebab kebakaran rumah sakit itu belum diketahui. Bahkan media-media yang memberitakannya sama sekali tidak menyinggung mengenai penyebab kebakaran. Mereka hanya-"
"Hanya menekankan mengenai jumlah korban dan lokasi kebakaran." sambung Lias tiba-tiba. Bahkan ia mengikuti berita mengenai kebakaran itu.
Jika diamati, Lias dan Zayyan memiliki beberapa kesamaan. Mereka sama-sama suka menggunakan metode 'menebak' ketika menanyakan sesuatu pada orang yang tak ingin berkata jujur. Atau menebak bahkan berpikir jauh soal apapun yang mereka rasa cukup mengusik pikiran. Di beberapa waktu pun, pikiran mereka begitu kompak seolah saling membaca pikiran satu sama lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/199918107-288-k689915.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
BLACK CODE
Mystery / ThrillerKasus pembunuhan satu keluarga menuntun tiga orang detektif yang bekerja sama dengan dua dokter forensik untuk menyelidiki suatu kasus besar yang melibatkan perdagangan manusia hingga serangkaian kasus lainnya. Di samping itu, sebuah project besar b...