PART 37

1.7K 197 2
                                    

Mata Oscar membelalak, ia begitu terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini. Cairan 0C2 yang ia lemparkan ke Zayyan benar-benar diluar dugaannya.

Satu detik, dua detik, tiga detik.
Tak ada reaksi sama sekali dari Zayyan. Pria itu sama sekali tak bereaksi dengan cairan 0C2. Justru cairan tersebut tampak berkilauan di sepatu Zayyan juga di lantai tempat Zayyan berdiri. Bahkan percikan air dari cairan 0C2 yang dilemparkan Oscar tampak mengkilap di tangan Zayyan. Tetesan air yang terkena tangannya pun tak menimbulkan reaksi yang diharapkan Oscar. Pria 25 tahun itu berpikir jika reaksi yang seharusnya Zayyan dapatkan sama seperti yang ia dapatkan, yaitu akan memerah dan terasa panas, mirip jika terkena air panas.

Lias mengintip dari balik tubuh Zayyan mengenai apa yang terjadi pada cairan itu. Ia berdecak kagum karena ini adalah kali pertamanya melihat cairan dapat berkilauan ketika terkena kontak fisik dengan seseorang. Kemudian ia menatap sekilas Zayyan yang tampak begitu tenang saat menatap cairan tersebut. Bahkan Zayyan tak terkejut sama sekali ketika adiknya itu melemparkan cairan 0C2 ke arahnya.

Zayyan yang masih menunduk menatap tangan dan kakinya yang berkilauan, kemudian tersenyum tipis, ia kembali mendongak menatap Oscar yang tengah kebingungan.

"Kenapa? Kau bingung bagaimana bisa aku tak bereaksi dengan cairan itu? Jelas saja, dua kemampuan yang ku miliki ini murni dari hasil eksperimen sembilan belas tahun yang lalu. Tak sepertimu yang serakah dan menginginkan kemampuan itu dengan paksaan."

Oscar sedikit terperanjat mendengar penjelasan dari Zayyan. Ia mengacak rambutnya frustasi. Sesaat ia mengamati botol kosong tersebut dan kemudian melemparnya hingga pecah menjadi beberapa bagian. Bahkan hanya botolnya saja dengan sisa beberapa tetes cairan di dalamnya dapat membuat tangannya terasa panas. Ia menatap tangannya yang sedikit memerah. Rasa kecewa mendadak menyelimutinya, alih-alih ingin membuat Zayyan terluka, malah ia sendiri yang terkena.

"Kurasa kau tidak tahu jika subjek percobaan yang berusia diatas 20 tahun saat eksperimen dilakukan, tubuhnya akan bereaksi hebat bila terkena cairan 0C2. Oleh karena itu, ayah Lias yaitu Profesor Arwan dan Nero memilih anak-anak berusia 10 tahun dengan maksimal usia 19 tahun untuk mengikuti eksperimen itu. Kau terlalu serakah Oscar. Ambisi mu untuk mendapatkan kemampuan itu sungguh diluar batas."

Benar. Alasan Zayyan memang masuk akal. Eksperimen manusia dengan sepuluh subjek percobaan diperuntukkan hanya untuk anak berusia 10-19 tahun. Dimana saraf di otak mereka masih berkembang dengan baik. Jika mereka yang berusia lebih dari itu mengikutinya, tubuh mereka akan bereaksi hebat oleh cairan 0C2. Atau bisa dibilang mereka alergi dengan cairan yang seharusnya menjadi penyembuh dalam eksperimen itu.

Oscar berusaha mencerna tiap kata yang diucapkan Zayyan karena memang ucapannya masuk akal.

Merasa rekannya terpengaruh oleh ucapan Zayyan, Abraham berdiri dari duduknya, ia menekan sebuah tombol kecil di lehernya. Ia mengaktifkan chip yang diberikan Arwan untuk mengendalikan benda-benda sekitar. Namun tampaknya chip itu tidak berfungsi karena ada sebuah kekuatan yang lebih besar darinya. Kemampuan yang diperoleh secara alami akan lebih besar daripada menggunakan sebuah alat.

Zayyan menatap Oscar dan Abraham dengan mata yang seakan menyala. Ia merapatkan jari demi jari dan kini mengepal kuat. Ia melakukan hal yang sama dengan yang dilakukannya di ruangan Agam. Ia mengeluarkan kemampuannya. Kemampuan yang tak pernah ia tunjukkan secara terang-terangan. Kemampuan yang dipendam nya selama sembilan belas tahun ini. Dan kemampuan Zayyan yang satu ini merupakan kekuatan terbesar yang berhasil pada eksperimen manusia itu.

Satu-satunya lampu di ruangan tersebut berkedip. Angin berembus kencang, membuat tirai yang terpasang pada jendela menjadi melayang-layang. Pintu bergerak dengan sendirinya melawan angin yang mendesak kuat. Dua kursi bergerak bebas dalam ruangan itu hingga menimbulkan suara benturan.

BLACK CODETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang