Malam hari.............
Rumah Mebius seperti biasa penuh dengan keributan. Dimulai dari Mebius yang menonton kartun Spongebob hingga tertawa ngakak dan Taro yang marah besar sama Ace di telpon. Tapi berbeda terbalik dengan ayah dan ibunya dimana Marie menyiapkan makan malam sementara Ken sibuk mengurus laporan dikamar. Dikarenakan suara keributan yang gak ada habisnya itu, Ken mengambil 2 bantal. Pertama dia pergi ke kamar Taro yang lagi marah dan tanpa diduga Ken melempar Taro dengan bantal ke mukanya, tanpa sadar HP yang digenggamnya terjatuh.
"JANGAN BERISIK!!!!!!!!!!" Ken berteriak kencang+mukanya yang semakin menyeramkan hingga Taro yang mau protes malah menciut ketakutan. Dia melirik benda pipih yang terlepas dari tangannya dan Taro menjerit.
"TIDAKKKKKKK................!!!!!!!" Taro menangis sambil memeluk HPnya yang sudah mati dan layar ponsel yang pecah akibat hantaman yang keras.
Ken tersenyum puas dan meninggalkan Taro yang sedang berduka itu.
Selanjutnya Ken pergi ke ruang tengah, dimana Mebius sedang ketawa ngakak karena salah satu adegan di kartun Spongebob. Dan seperti sebelumnya Ken melemparkan bantal yang kedua ke muka Mebius.
"JANGAN BERISIK!!!!!!!!!!" kata Ken seperti sebelumnya, kali ini bukannya takut Mebius malah berdebat.
"Kok ayah gitu sih sama akyu? Nanti muka Mebius gak imut lagi," kata Mebius sambil pegang mukanya.
"Heh? Kok bocah ngomongnya gitu," Ken terheran dengan omongan Mebius.
"Kan ayah yang ngelempar Mebius nanti kalau Mebius gak imut lagi gimana? Apa ayah akan membuangku?" Tanya Mebius dengan mata berkaca mau nangis.
"Astagfirullah, ayah nggak mungkin ngelakuin hal itu nak. Ayo kesini," Ken mengambil Mebius ke dalam pelukannya.
Mebius menangis kencang, Ken berusaha menenangkannya dengan cara diayun sambil menepuk punggungnya lembut. Setelah tangisan itu berhenti, Marie dan Taro menuju ruang tv.
"Ada apa ini sayangku?" Tanya Marie cemas.
"Itu tadi aku melemparnya dengan bantal karena dia berisik, aku tidak bisa kerja dengan tenang. Eh Mebius ngomong kalau nanti mukanya rusak aku malah buang dia," cerita dari Ken membuat Taro tertawa sambil guling-guling sementara Marie menggelengkan kepalanya.
"Aduh Mebius, kecil-kecil sudah mikir begitu," Marie kemudian mengambil Mebius dari Ken dan berkata, "makan malam sudah siap".
Ken dan Taro yang sudah berhenti tertawa menuju meja makan.
"Oh ya, tadi aku melihat sebuah post di ig yang berisi surat ancaman yang diterima oleh salah satu sasaeng Mebius, benarkah itu terjadi?" Tanya Marie memulai obrolan.
"Yah itu benar, karena surat itu berpotensi membahayakan keselamatan Mebius, Hikari beserta orang lain kami memutuskan untuk memperketat keamanan," jawab Taro.
"Kita juga tidak tau siapa pengirim surat itu, jadi kita harus waspada," tambah Ken.
"Tadi tetangga terus bertanya tentang Mebius, aku menjawab seadanya. Mereka seperti khawatir akan postingan itu. Semua orang membicarakannya," kata Marie sambil menyuapi Mebius.
Setelah makan, Mebius diantar ke kamarnya dan dibacakan dongeng oleh Marie.Pukul 23.00..................
Mebius tiba-tiba terbangun. Dia yakin mendengar suara langkah kaki. Mebius melihat jendela kamar yang sudah terbuka hingga sinar rembulan menampakkan siluet seseorang yang sedang menatapnya. Mebius menutupi tubuhnya dengan selimut. Dia ketakutan. Langkah kaki orang itu semakin mendekat. Mendekat dan terus mendekat, hingga selimut itu terangkat. Belum sempat Mebius melawan atau berteriak, orang itu sudah menyuntikkan obat bius hingga Mebius pingsan dan orang itu membawa kabur anak yang tidak berdaya itu.Rumah Hikari, pukul 23.30..............
Hikari baru saja menyelesaikan perbaikan jam tangan yang akan digunakan untuk keperluan dirinya dan Mebius. Dia berencana akan memberikan jam tangan itu besok pagi, karena besok sekolah libur. Baru saja Hikari mau tidur, ada ketukan pintu terdengar. Hikari yang sudah mengantuk berjalan linglung dan membuka pintu tapi tidak ada orang disana.
"Hhhhhmmmm............. mungkin hanya orang iseng, nggak mungkin ada orang yang tau rumah pohonku kecuali Mebius," Hikari akan menutup pintu ketika seseorang bergerak cepat memegang tubuhnya. Hikari memberontak, tapi tenaganya tidak cukup besar. Orang itu membekap mulut Hikari dengan kain yang sudah diberi obat bius hingga Hikari pingsan dan orang itu pergi dengan Hikari di gendongannya.Hai para readers, aku balik lagi nih. Aku tumben lho bisa nulis sepanjang ini, karena sekarang penjahat utama kita sudah beraksi.
Tunggu kelanjutannya ya,,,,,,,,,
Jangan lupa vote dan comment kalian 😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
ULTRAMAN MEBIUS (Season 1): THE LITTLE BROTHERS [COMPLETED]
FanfictionUltraman Mebius kecil di adopsi oleh Ayah Ultra dan Ibu Ultra saat dia kehilangan orang tuanya. Saat itu pula dia menjadi adik sekaligus murid dari ultra warrior paling di segani yaitu Ultraman Taro. NOTE: Ini adalah fanfiction pertama aku. Ultraman...