Warning!!!!!!
Akan ada sedikit kekerasan dalam cerita ini, dimohon bijak dalam membacaUltra Brothers mencari keberadaan Leo, mereka keliling di sekitar jalan. Dan Taro melihat keberadaan Leo di jalan menuju hutan.
"Leo!" Taro memanggil Leo dan menghampirinya diikuti saudaranya.
"Leo apa yang kau lakukan?" Tanya Zoffy.
"Tidak ada, aku hanya ingin bersenang-senang," jawaban Leo membuat orang bergidik ngeri.
"Leo..... apa ini benar-benar kau?" Astra tidak mempercayai sang kakak yang disayangi membunuh orang.
"Apa maksudmu? Tentu saja itu Leo," jawab Seven.
"Bukan, dia bukan Leo," jawaban Astra membuat semua orang terheran.
"Hah? Aku tidak paham dengan jalan pikiranmu," Jack kebingungan.
"Aku yakin Leo pasti dirasuki, dia dikendalikan seseorang," ujar Astra.
"Apa? Tidak mungkin!" Ultraman syok dengan jawaban Astra.
"Kurasa dia benar coba perhatikan mata dan tubuhnya," Ace menunjuk ke arah Leo yang sudah di selimuti kegelapan.
"Oh tidak......." Zoffy nampaknya sudah mengerti apa yang akan terjadi.
"Menghindar!" Ultraman berteriak.
Sontak semua Ultra segera menghindar dari serangan Leo yang tiba-tiba. Leo mulai membuat kekacauan dengan menyerang mereka menggunakan kapak. Ultra Brothers berusaha menyerang tapi tidak bisa, karena Leo lebih cepat, kuat dan seram tentunya. Satu per satu dari mereka berjatuhan mulai dari Zoffy, Jack, Ace, Ultraman, Taro dan yang terakhir Astra. Seven masih bertahan tapi ketika mau menyerang, Leo sudah menusuk kakinya.
"Pekerjaanku sudah selesai," Leo menyeret Seven dan Astra pergi meninggalkan yang lain bersimbah darah.
.
.
.
"Leo sudah di luar batas," kata Master Tsurugi.
"Tapi apa kalian gak perhatikan sesuatu dari pak Leo? Dia berbeda," semua orang tidak paham dengan maksud Toki.
"Jadi begini, kalian sadar gak sih kalau pak Leo itu berbeda? Coba liat dari tingkahnya, gak mungkin dalam semalam pak Leo bisa agresif yang mulanya kemarin baik-baik aja terus sekarang jadi pembunuh, hayo?" Toki menjelaskan.
"Ah iya benar! Bagus sekali pemikiranmu," puji Hikari.
"Aku rasa ada dua kemungkinan, pertama pak Leo dirasuki oleh sesuatu dan yang kedua pak Leo diculik lalu ada orang yang sengaja menyamar jadi pak Leo," pikir Seth.
"Aku rasa dia itu pasti dirasuki," ujar Master Tsurugi.
"Kenapa?" Tanya Mina (dia udah sadar dari pingsannya).
"Begini, Leo tidak mungkin diculik karena dia pasti tau kalau ada yang berniat buruk padanya, dia itu bisa membaca kepribadian orang. Jadi dia itu pasti dirasuki setan," jawab Master Tsurugi.
"Tapi pertanyaannya setan mana yang merasukinya?" Tanya Mebius.
"Mungkin yang ini deh," Toki menunjukkan suatu buku milik Master Tsurugi yang bergambar makhluk aneh yang sedang memakan manusia atau bisa disebut mayat.
"Oh Jikininki huh? Itu yang paling memungkinkan," ujar Master Tsurugi.
"Kok bisa?" Tanya para bocah.
"Jikininki adalah salah satu legenda urban paling populer, dia ini suka memakan manusia terutama mayat. Rupanya saja sudah buruk, gigi dan kuku yang tajam, dia bisa berubah menjadi manusia normal atau merasuki manusia lainnya agar bisa leluasa mencari makanan. Bahkan para ultra pun bisa dirasukinya," penjelasan Master Tsurugi membuat anak-anak ketakutan.
"Jadi kita harus gimana?" Tanya Hikari.
"Dengarkan baik-baik.............. "
.
.
.
Seven dan Astra terbangun di suatu ruangan gelap. Ketika berusaha bergerak, mereka sudah terikat. Pintu ruangan terbuka dan muncullah Leo.
"Hai kalian udah bangun?" Pertanyaan dari Leo tidak dijawab.
"Adik kecil, kamu rindu abang kan?" Leo menghampiri Astra yang ketakutan.
"Jangan takut, abang cuma pengen adik disini," Leo memeluk Astra dan menusuk punggungnya dengan gunting hingga Astra berteriak kesakitan.
"Apa yang kau lakukan!?" Gertakan Seven membuat Leo marah.
"Aku cuma main dengan adikku, apa itu salah?" Melihat wajah Leo yang tanpa dosa menyakiti adiknya membuat Seven muak.
"Tapi apa dengan cara ini? Adikmu sangat sayang padamu tapi kamu malah nyakitin dia," Seven hampir menangis.
Leo berjalan ke arah Seven dan memainkan pisau tumpul di dada Seven.
"Kurasa istri dan anakmu tak bisa melihat kau lagi," Leo memasukkan pisau itu ke dalam dada Seven.
Sedikit demi sedikit pisau itu menembus tubuh Seven, teriakan kesakitan menjadi hiburan bagi Leo. Astra menatap dengan ekspresi terkejut, apa abangnya adalah psikopat?
Seven merasa ini adalah ajalnya, dia membatin (lebih tepatnya mengucapkan kata terakhir melalui telepati).
"Astra, ini pesan terakhirku tolong sampaikan pada yang lain. Pertama untuk Risa, kau istri terbaik yang pernah kumiliki, kumohon rawatlah putra kita dengan cinta dan kasih sayang. Untuk bayiku Zero, ayah ingin saat kamu besar kamu bisa melindungi alam semesta. Untuk semua orang termasuk anak-anak, aku ingin kalian tetap kuat, meski tanpa aku kalian harus menjalani hari dengan penuh senyuman dan jangan pernah menyerah. Aku minta maaf, kurasa ini adalah akhir dariku, aku sayang kalian," Seven pingsan setelah pisau itu menembus tubuhnya.
"Ti....tidak Se...ven nii.....san," Astra menahan airmatanya.Apakah Seven sudah mati? Siapakah yang akan menyelesaikan ini? Apa yang terjadi pada Ultra Brothers lainnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ULTRAMAN MEBIUS (Season 1): THE LITTLE BROTHERS [COMPLETED]
FanfictionUltraman Mebius kecil di adopsi oleh Ayah Ultra dan Ibu Ultra saat dia kehilangan orang tuanya. Saat itu pula dia menjadi adik sekaligus murid dari ultra warrior paling di segani yaitu Ultraman Taro. NOTE: Ini adalah fanfiction pertama aku. Ultraman...