Mebius dan Hikari tengah bermain di halaman, sedangkan Taro sedang chat dengan Yuka.
"Chattingan melulu," celetuk Mebius.
"Memang apa urusanmu?" Taro bertanya
"Ya elah gak usah ribut," Hikari berkata dengan datar.
"Nih anak gak tau yang namanya bercanda," Taro menggelengkan kepala melihat perilaku Hikari yang emang dingin dan jarang senyum.
"Kakak sekali-kali harus senyum dong jangan masang muka datar," kata Mebius dengan senyuman yang menyejukkan hati.
"Bener tuh kata adekmu," Taro sepakat dengan Mebius.
"Aku gak tau cara mengekspresikan diri," kata Hikari masih dengan muka datar.
"Belajarlah, kamu kan seorang leader. Kamu bersama temanmu bakal menghadapi banyak orang," nasehat Taro.
"Akan kucoba," Hikari kembali sibuk dengan robotnya.
"Ya aku mau ke dapur bikin kopi," Taro beranjak dari kursinya dan masuk ke dalam rumah.
.
.
.
Taro sedang membuat kopi, begitu mau balik ke teras dia mendengar suara piring pecah.
PRAANNKK!!!!!!
Alhasil kopi yg dibuatnya tumpah dan gelasnya pecah.
"Tidaakkkk kopikuuuu!!!!!!!" Taro terlalu sedih, kopi yang baru dibuatnya harus tumpah dengan tragis.
"Siapa tuh!?" Taro benar-benar terkejut karena dia ketemu dengan.................
"HANTUUUUUU!!!!!!!" Taro langsung lari terbirit-birit.
Pas dia berlari, eh malah nabrak sofa hingga dia jatuh.
"Aduhh!!!" Taro memegang pinggangnya yang sakit.
"Hihihi halo kakak," hantu itu mengeluarkan suara yang amat seram.
"Jangan ganggu aku!" Taro bersujud di hadapan hantu itu, saat itu Mebius dan Hikari langsung menabrak pintu.
"Ada ap......... aaaahhhhh!!!!" Hikari dan Mebius berteriak kencang melihat hantu yang viral di medsos itu.
"Kak! Cepat bawa abang Taro!" Mebius dan Hikari dengan sigap menyeret Taro keluar rumah dan berlari menjauhi rumah.
"Ayo kita ke rumah Seven nii-san," kata Mebius.
Mereka pun berlari secepat mungkin, membuka pagar rumah Seven dan ambruk di teras.
"Ya Allah kalian kenapa sih!?" Seven melihat tamu yang tak diundang itu masuk dan merebahkan diri mereka di teras dengan tidak epik.
Lebih parahnya, tanpa pengawasan orang tuanya, Zero merangkak ke arah Mebius dan naik ke atas perutnya.
"Zero jangan!" Risa segera mengambil Zero dari perut Mebius karena takutnya Mebius kehabisan nafas (habisnya mereka lari cepat sekali dan nafasnya tersengal).
"Ada apa ini? Coba ceritakan," virus keponya Risa kambuh lagi.
"Jadi begini............" Taro menceritakan semua kejadian mulai dari yang menimpa Toki sampai yang terjadi pada diri mereka. Tak lupa rapat yang dilaksanakan sementara di sekolah (karena saat itu belum dibicarakan sepenuhnya dan harus ada Ultra Father).
"Kok bisa ada hantu? Apalagi dia berkaitan dengan Darkness Claw Sayang kenapa kau tak cerita?" Seven memelototi istrinya yang disambut dengan cengiran seolah mengatakan kalau dia lupa.
"Kau panggil semua guru, kita rapat malam ini di markas besar. Aku akan menyampaikan pada yang lain," kata Seven.
"Siap!" Jawab Taro, Mebius dan Hikari.Sekarang si hantu udah menakuti ultra brothers nih, jadi harus ada rapat. Kenapa gak di ceritain saat rapat disekolah? Karena kepala sekolah ada acara mendadak dan masalah ini harus dibicarakan dengan serius.
Ikuti kelanjutannya😁
KAMU SEDANG MEMBACA
ULTRAMAN MEBIUS (Season 1): THE LITTLE BROTHERS [COMPLETED]
FanficUltraman Mebius kecil di adopsi oleh Ayah Ultra dan Ibu Ultra saat dia kehilangan orang tuanya. Saat itu pula dia menjadi adik sekaligus murid dari ultra warrior paling di segani yaitu Ultraman Taro. NOTE: Ini adalah fanfiction pertama aku. Ultraman...