Semua Ultra Brother terlibat dalam pencarian Mebius. Di sekolah, taman bermain bahkan mall pun dijelajahi. Taro malah mencari ke got di perumahan sambil manggil Mebius.
"Woy, emangnya Mebius ikan ya??? Kok malah nyari di got segala," Jack terheran dengan tingkah Taro ketika panik.
"Lah siapa tau tuh anak ada disini, Mebius kan pinter sembunyi," kata Taro.
Sementara Risa nyari Mebius ke tong sampah di dekat toko roti.
"Ya ampun Risa, kenapa nyarinya di tong sampah? Emangnya dia sampah apa?" Seven tidak bisa membantu pencarian karena menggendong Zero yang rewel minta makan.
"Yah mungkin aja dia disini," jawab Risa.
"Lebih baik kau urus Zero dulu biar aku yang mencarinya," Seven menyerahkan Zero pada Risa.
Marie lebih parah lagi, dia malah mencari Mebius ke kuburan.
"Hei kenapa kita kesini bu? Aku takut," Ace memeluk ibunya dengan gemetaran.
"Kamu tuh ya, sama kaiju aja berani tapi sama setan kok menciut. Nanti ibu yang kasih pelajaran sama setan itu kalau dia berani macam-macam," Marie tetap melangkah dan Ace pun pasrah.
Di markas Space Garrison, Ken segera menuju ruangan tempat Zoffy, Ultraman dan 80 berada.
"Bagaimana? Apa kalian menemukan sesuatu?" Tanya Ken.
"Maaf ayah, kami belum menemukannya," kata Zoffy.
"Hei, apakah di kamar Mebius ada kamera cctv?" Tanya 80.
"Ah ya, aku baru memasangnya 1 minggu yang lalu," jawab Jack.
"Kalau begitu coba kalian periksa," perintah Ken.
Kamera cctv pun menunjukkan malam saat Mebius diculik dimana mereka semua kaget bukan main.
"Jadi........ Mebius........" Ultraman tidak bisa meneruskan perkataannya akibat syok.
"Panggil semuanya ke sini, cepat!" Zoffy segera melaksanakan perintah Ayah Ultra dan mengirimkan ultra sign pada yang lainnya.
.
.
.
.
.
.
.
Mebius dan Hikari kekenyangan karena makanan yang dibuat si penculik sangat lezat.
"Hhhhmmm enak sekali," Hikari memegang perutnya yang penuh.
"Iya aku setuju," Mebius merasakan hal yang sama.
Shila datang ke ruangan mereka.
"Kalian sudah kenyang? Pintarnya," Shila memeluk mereka dan hendak mencium tapi sudah didorong oleh Mebius dan Hikari.
"Stop! Kami kan bukan anakmu," kata Mebius yang diikuti anggukan Hikari.
"Eh eh nggak bisa, kalian itu anak mami. Jadi kalian tidak bisa kemana-mana," Shila pergi dari ruangan itu dan mengunci pintunya.
"Hikari...." belum saja Mebius ngomong sudah dipotong oleh Hikari.
"Jangan khawatir, aku sudah merencanakan untuk pergi dari sini dan kita akan mencari bantuan. Kebetulan aku membawa ini," Hikari merogoh sakunya dan mengeluarkan 2 jam tangan yang sudah diperbaiki.
"Wow, inikah jam yang kau bilang itu?" Mebius terpana dengan desain jam yang keren mirip seperti jam tangan yang ada di bumi (Mebius pernah membaca buku tentang kehidupan dibumi).
"Ya, jam ini aku tambahkan berbagai peralatan didalamnya. Kita bisa keluar dari sini dengan cara memotong kaca jendelanya. Ikuti caraku menggunakannya," Hikari menekan tombol yang terdapat di samping kanan layar kemudian dia memilih alat pemotong kaca dan jam itu pun berubah menjadi alat yang sesuai. Mebius mengikuti instruksi dari Hikari dan mereka mulai memotong kaca jendelanya. Karena tidak adanya suara yang timbul dari alat tersebut, membuat pekerjaan mereka mudah. Selepas memotong kaca, mereka keluar diam-diam dan segera berlari mencari tempat yang aman.Yeah, Mebius dan Hikari berhasil keluar nih. Tapi mereka akan menghadapi sasaeng gila itu. Akankah mereka berhasil mencari bantuan?
Ikuti kelanjutannya😁😁😁
KAMU SEDANG MEMBACA
ULTRAMAN MEBIUS (Season 1): THE LITTLE BROTHERS [COMPLETED]
FanfictionUltraman Mebius kecil di adopsi oleh Ayah Ultra dan Ibu Ultra saat dia kehilangan orang tuanya. Saat itu pula dia menjadi adik sekaligus murid dari ultra warrior paling di segani yaitu Ultraman Taro. NOTE: Ini adalah fanfiction pertama aku. Ultraman...