1. Pertemuan

8.2K 392 69
                                    

Joohyun berlari menuruni anak tangga sembari menjinjing heels di tangan kirinya sedangkan tangan kanannya memegang tas yang akan dia kenakan.

"Eomma, kenapa tidak membangunkan ku." Rengek Joohyun saat melihat Ibunya melewati dirinya itu.

Ibu paruh baya yang masih nampak cantik itu tersenyum miris. "Kau sudah eomma bangun kan, tapi kau masih saja terlelap malah menutupi seluruh tubuhmu menggunakan selimut."

"Yaish!" Joohyun mengacak-acak rambut kesal.

"Makan dulu yuk, setelah itu boleh pergi." Ajak Ibunya, Joohyun menggelengkan kepalanya.

"Aku sudah terlambat, eomma. Bisa-bisa aku mengulang tahun depan."

Joohyun mengecup pipi Ibunya kemudian berlari keluar rumah dengan keadaan kaki yang telanjang tanpa alas kaki. Tangannya merogoh tas jinjing dia bawa, mencari kunci mobil. Tapi tidam ada di dalam tasnya itu.

"Kau melupakan kunci mobilmu sayang." Ucap Ibunya di ambang pintu, dengan kunci berada di tangan kanannya. Tersenyum jahil menatap Anak semata wayangnya itu, kemudian menggeleng-gelengkan kepalanya. Putrinya selalu coroh seperti ini.

Joohyun mendesah, menepuk keningnya dan berlari kearah sang Ibu untuk mengambil kunci mobil, satu kecupan kembali mendarat di pipi sang Ibu.

"Terimakasih, eomma. Joohyun berangkat sekarang yaa."

"Hati-hati."

Joohyun mengacungkan ibu jarinya kemudian masuk kedalam mobil miliknya itu, hadiah ulang tahun saat dia berusia dua puluh tahun.

Akibat kesiangan dia tak ada waktu untuk mandi, dia hanya sempat untuk sikat gigi, mencuci muka dan mengganti pakaiannya.
Joohyun memacu mobilnya cukup cepat, sesekali melihat kearah jam digital yang berada di dalam mobil. Kemudian mengigit bibir bawahnya resah, dia terlambat. Padahal hari ini adalah dia akan menemui Dosennya, untuk ajuan tentang Koas.

Joohyun menatap spion yang berada di depannya, menatap penampilannya yang cukup berantakan. Dan kini rambutnya sungguh jauh dari kata rapih, dia belum sempat untuk menyisir rambut panjangnya ini. Tangannya yang bebas meraih parfume yang selalu dia bawa di dalam tas, matanya tetap mengarah kedepan menatap jalanan kota Seoul yang cukup ramai di siang hari ini.

"Yaish!" Rutuk Joohyun, saat dia tak menemukan parfume yang dia cari. Kemudian menoleh kearah tas untuk mencari parfume yang dia cari.

Brak!

Refleks Joohyun menginjak remnya cukup kencang, hingga membuat dia terantuk di stir mobil. Joohyun meringis, hari ini benar-benar hari tersial baginya alarm dari mobil di depannya itu berbunyi, Joohyun segera keluar dari mobil untuk melihat keadaan bemper depannya itu, kemudian wanita itu mengusap rambutnya kebelakang dan mengacak-acak rambutnya. Sudah berantakan tambah berantakan pula ini rambut.

Joohyun menatap mobil yang dia tabraknya itu, bemper mobilnya pengok. Mana ini mobil mahal lagi, dia tak punya tabungan yang begitu banyak. Joohyun mengigit bibir bawahnya resah, dia menabrak mobil yang tengah terparkir di pinggir jalan, ini bukan salahnya bukan ? Karena orang ini parkir sembarangan.

Dari arah belakang, seorang pria menatap mobilnya yang sudah sedikit hancur bagian belakangnya dengan terkejut. Pria itu mengusap rambutnya, menahan kesal. Dia baru saja kembali dari Los Angeles dan mengendarai mobil kesayangannya mengelilingi kota Seoul dan mampir ke salah satu cafe yang parkirannya penuh, malah membuat dia sial.

Pandangannya beralih pada seorang wanita yang menatap kearah mobilnya, wanita di hadapannya ini menggunakan kemeja dan celana panjang, rambutnya yang terurai sedikit berantakan. Pria itu segera menepuk bahu wanita itu dan membuat sang empunya menoleh dengan tatapan terkejut, terlihat dari matanya meskipun separuh wajah wanita itu tertutup oleh masker.

Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang