Pukul empat sore Junmyeon dan yang lain baru menyelesaikan operasinya, sembari melangkah Junmyeon mereggangkan ototnya. Dia harus bertemu dengan Joohyun hari ini dan menuntaskan semuanya, jika tidak maka akan bertambah banyak masalahnya.
"Kau mau kemana ?" cegat Jongdae, pria itu merasa heran karena Junmyeon melangkah bukan menuju ruangannya.
"Ada sedikit urusan."
Jongdae mengangguk, menepuk bahu Junmyeon. "Baiklah, semoga urusanmu selesai."
Junmyeon bergumam, pria itu melanjutkan langkahnya dia akan pergi ke dorm Joohyun. Jika wanita itu tidak ada di sana, dia akan mencari Joohyun di ruang instalasi gawat darurat. Junmyeon memasuki elevator, pria itu bersandar di belakang dan hanya ada dirinya sendiri di sana. Tak lama kemudian elevator berhenti di lantai tujuan Junmyeon, pria itu segera keluar elevator dan melangkah di koridor dan sepertinya dewa kebaikan sedang berpihak padanya. Tak jauh dari pandangannya terlihat Joohyun sedang berbincang dengan teman satu dorm nya, Chaeyon.
Junmyeon segera mendekat kearah Joohyun. "Joohyun.."
Joohyun sepontan menoleh dan terpaku ketika melihat siapa yang memanggil namanya itu, Joohyun segera menarik lengan Chaeyon menuju dormnya namun gagal karena Junmyeon yang lebih dulu menarik lengan Joohyun.
"Sepertinya aku masih ada urusan, aku duluan ya Hyun." Chaeyon menunduk sopan kearah Junmyeon lalu bergegas pergi setelah melepaskan tangannya dari Joohyun.
"Lepas."
"Aku tak akan melepaskannya, lihat aku Joohyun."
Joohyun tak bergeming, wanita itu masih memunggungi Junmyeon. Junmyeon menghela nafasnya, melepaskan genggamannya dan menarik kedua bahu Joohyun agar berhadapan dengannya.
"Aku minta maaf soal semalam dan siang ini, kau tahu kan hari ini aku ada operasi. Maaf kembali mengecewakanmu." jelas Junmyeon dengan suara lirih.
Joohyun memejamkan matanya. "Sampai kapan ? Sampai kapan kau terus bohongin aku Junmyeon!"
"Aku tidak membohongimu sayang, aku benar-benar ada operasi." Junmyeon mengelus bahu Joohyun perlahan, berusaha agar Joohyun tetap tenang.
"Kau fikir aku akan tetap percaya ? Semalam kamu kemana ? Dinner dengan keluarga Jisoo, iya ?"
Junmyeon menghela nafasnya, menyugar rambutnya kebelakang. "Itu bukan keinginan aku Joohyun, aku tak bisa berbuat apa-apa."
"Begitupun dengan ajakan profesor ? Aku tahu ayahku tidak sehebat tuan Kim dan Profesor, tapi bisakah kau menghargai ayahku!"
Junmyeon melihat sekeliling sepih, namun tetap saja dia tidak ingin orang lain melihat dirinya bertengkar seperti ini. Junmyeon menggenggam jemari Joohyun, membawa wanita itu memasuki dormnya dan kembali menutup pintu.
"Aku sama sekali tidak membedakan orang dari derajatnya, Joohyun. Kau tidak faham aku seperti apa."
"Kau bahkan tak faham diriku seperti apa, dokter Junmyeon." jawab Joohyun sarkas, wanita itu melepaskan genggaman Junmyeon kasar.
"Sepertinya kita tidak satu frekuensi, untuk apa di lanjutkan." lanjut Joohyun, membalikkan badannya memunggungi Junmyeon.
Junmyeon menggelengkan kepalanya, pria itu memejamkan matanya. Dia sudah lelah dengan operasi yang di jalaninya beberapa saat yang lalu dan kini Joohyun berkata demikian. Junmyeon kembali menarik Joohyun agar menghadap kearahnya.
"Dari mana kau tahu kita tidak satu frekuensi ? Aku tahu aku sangat bodoh pernah berbohong padamu, aku hanya ingin menyelesaikan ini secepatnya tanpa membuatmu khawatir Joohyun." jelas Junmyeon, pria itu berusaha menjelaskannya dengan lembut. Menatap kedua manik Joohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch Hearts
RomansaBae Joohyun seorang dokter muda yang akan menjalani masa Coas nya, berpacaran dengan adik tingkatnya yang sangat populer karena ketampanan dan kekayaan keluarganya. Kim Jaehyun. Mereka berpacaran sudah satu tahun lamanya, selama itu Joohyun tak per...