Jaehyun tersenyum culas, pria itu mengangguk. "Rupanya kau menyukai wanita bekas milikku."
Plak!
Satu tamparan mendarat di pipi Jaehyun, pria itu memegang pipinya dan melihat kearah Junmyeon tak percaya. Tak percaya jika hyung nya berani menamparnya seperti ini.
"Jaga ucapanmu Jaehyun! Abeoji ataupun Eomma tak pernah mengajarkanmu berkata tak pantas kepada wanita!" sentak Junmyeon, pria itu menatap Jaehyun nyalang. Kedua telinganya pun memerah, menahan amarah.
"Junmyeon." Joohyun mengusap lengan Junmyeon menenangkannya agar tak tersulut amarah lagi.
Jaehyun menyunggingkan senyum miringnya, mengusap pipinya yang terasa perih. "Bahkan hyung lebih memilih wanita itu dari pada hubungan kita sebagai kaka beradik dan berani merebut kekasihku begitu saja."
"Hyung tahu hyung salah, tapi bisakah kau tak berkata seperti tadi ? Berhenti berkata tak pantas seperti tadi!"
"Apa ? Buktinya benar bukan ? Dia bekas milikku dan kau pungut begitu saja. Baiklah silahkan hyung ambil, aku tak lagi membutuhkannya." Jaehyun melirik kearah Joohyun yang berada di samping Junmyeon, bahkan wanita itu memegang lengan Junmyeon erat. Jaehyun mendecih lalu melangkah memasuki cafe nya kembali.
Joohyun melepaskan pegangannya lalu melihat kearah Junmyeon. "Seharusnya kau tak harus menamparnya seperti tadi, aku tak mau jika hubunganmu dengan Jaehyun bertambah buruk karena aku."
Junmyeon menggelengkan kepalanya, mengelus pipi Joohyun menggunakan ibu jarinya. "Aku tak suka dia bicara seperti tadi, biar dia sadar. Ayo aku antar kau kembali ke rumah sakit."
"Junmyeon-"
"Aku akan kembali bicara baik-baik dengannya ketika berada di mansion Abeoji, kau tak usah khawatirkan itu. Arraseo." Joohyun menganggukan kepalanya dan masuk kedalam mobil yang pintunya telah di buka oleh Junmyeon.
Junmyeon menutupnya lalu berlari kesisi yang lain, memasuki mobilnya dan melajukannya. Meninggalkan Cafe milik Jaehyun.
*******
"Tumben sekali kau pulang kemari Junmyeon."
Junghwa menempatkan dirinya pada sofa single yang berada di ruang keluarga, melihat kearah Junmyeon yang sedang sibuk dengan tablet di tangannya. Pria itu meletakkan tabletnya, melihat kearah sang Ayah. Ayahnya yang tak semuda dulu, rambutnya pun sudah berganti menjadi berwarna putih dan gurat-gurat halus terlihat di wajah, begitupun dengan tangannya.
"Aku hanya merindukan rumah." Junmyeon menyunggingkan senyumnya.
"Merindukan rumah atau kau memang ada sesuatu yang membuatmu kemari ?"
Junmyeon kembali menyunggingkan senyumnya, pria itu mengusap kedua tangannya. "Abeoji benar, aku ada masalah dengan Jaehyun dan aku akan membicarakan padanya baik-baik masalah ini."
Junghwa mengangguk, pria itu terkekeh. "Rupanya jika kau dan Jaehyun bertengkar karena seorang wanita adalah benar."
"Abeoji mengetahui hal itu ?"
"Tentu, apa yang tidak ku ketahui tentang kedua anakku ? Abeoji sangat tahu apa saja yang di lakukan kedua putra ku ini, kau mencintai Bae Joohyun ?"
Junmyeon mengangguk. "Ya Abeoji."
Junghwa menganggukan kepalanya, bersandar pada sofa menatap kearah Junmyeon yang kini menatap kearah kedua tangannya yang saling bertautan. Tak lama terdengar langkah kaki yang mendekat kearahnya, Jaehyun berhenti ketika Ayahnya itu memanggilnya. Pria itu sejenak melihat kearah Junmyeon yang juga melihat kearahnya, Jaehyun segera mengalihkan penglihatannya kearah Ayahnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch Hearts
RomanceBae Joohyun seorang dokter muda yang akan menjalani masa Coas nya, berpacaran dengan adik tingkatnya yang sangat populer karena ketampanan dan kekayaan keluarganya. Kim Jaehyun. Mereka berpacaran sudah satu tahun lamanya, selama itu Joohyun tak per...