"Joohyun!"
Joohyun memutar tubuhnya dan melihat kearah Seulgi yang tengah berlari kearahnya, wanita bermata monolid itu masih menggunakan snelli jasnya bahkan rambutnya pun tak tertata rapih. Seulgi berkacak pinggang dan menyipitkan mata monolidnya itu.
"Kau bodoh yaa! Menghilang dua minggu dan rupanya kau liburan di pulau Jeju tanpa memberitahuku!" omel Seulgi, wanita berbadan langsing itu melipat kedua tangannya di dada.
Joohyun meringis, wanita itu hanya memerkan giginya yang berbaris dengan rapih dan putih terawat. "Mian, aku tidak tahu Junmyeon akan menculikku sejauh itu."
"Yaish! Tapi kau tidak lupa membelikan oleh-oleh untukku bukan ?" Seulgi melingkarkan tangannya pada leher Joohyun, lalu keduanya mulai melangkah memasuki lobi rumah sakit.
"Tentu, tapi ada di rumah."
"Benar yaa! Akhir pekan aku akan kerumahmu, menjemput oleh-olehku." Joohyun mengangguk menyetujui sahabatnya itu.
"Kau tertinggal ujian, kemungkinan kau akan mengulangnya tahun depan."
Joohyun menghembuskan nafasnya. "Aku tahu, aku tahu. Junmyeon akan membantuku, setidaknya aku bisa bernafas sejenak."
"Baiklah, mentang-mentang punya backup ya. Jadi semena-mena gitu sama kerjaan." Seulgi menarik pipi Joohyun.
"Yak! Appha" Joohyun mengusap pipinya.
Seulgi terkekeh.
"Kau pun punya backup, bukankah kau punya dokter Oh Sehun." kali ini Joohyun yang menyipitkan kedua matanya, melepaskan rangkulan Seulgi.
"Itukan beda, Sehun masih di bawah dokter Junmyeon. Beliau termasuk dokter yang sangat berkompeten di sini, kau tahu itu 'kan. Bahkan keluarganya punya saham di Asan Medical Center ini. Bisa di bayangkan bukan, seberapa pengaruhnya dokter Junmyeon di rumah sakit ini." jelas Seulgi ketika mereka memasuki elevator dan beruntungnya elevator sepih, hanya mereka berdua.
"Kurasa kau lebih tahu Junmyeon dari pada aku."
Seulgi lantas menoleh, melihat kearah Joohyun yang menatap lurus kedepan. Wanita bermata monolid itu menepuk bahu Joohyun cukup keras.
"Pabo! Kau hanya belum mengulik terlalu jauh saja, yang tadi itu hanya sebagian kecil dari dokter Junmyeon. Aku hanya mendengar dari beberapa perawat, kau kan pacarnya pasti tau lebih jauhlah."
"Kau pun pasti tahu tubuh indahnya itu." bisik Seulgi, lalu terdengar pekikan dari Seulgi.
"Yak! Sakit tahu!"
"Fikiranmu mesum sekali Kang Seulgi!" Joohyun menatap Seulgi dengan kedua mata yang membola.
"Kau pun tahu, pulau Jeju itu sering di jadikan sebagai destinasi bulan madu. Dan kau tahu, di sana ada taman di mana patung-patungnya memperlihatkan adegan erotis!"
"Jangan-jangan kau dan dia pergi kesana yaa"
"Yakkk!" teriak Joohyun, bahkan rona merah di pipinya menjalar hingga daun telinganya.
"Aku tak semesum dirimu yang mau pergi ke tempat seperti itu." Joohyun melangkah keluar elevator dengan cepat, di belakangnya Seulgi tertawa nampak sangat puas. Karena wanita itu tak kunjung mengikutinya, masih di depan elevator dengan kedua tangan memegang perutnya.
Joohyun menutup pintu dormnya cukup keras, beruntung di dormnya tak ada Sejeong dan Chaeyeon. Wanita itu segera menempatkan tubuhnya di atas ranjangnya, melepaskan sweater yang di kenakannya. Pintu kembali terbuka oleh Seulgi, wanita itu masih tertawa meskipun tak seperti beberapa saat yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch Hearts
RomanceBae Joohyun seorang dokter muda yang akan menjalani masa Coas nya, berpacaran dengan adik tingkatnya yang sangat populer karena ketampanan dan kekayaan keluarganya. Kim Jaehyun. Mereka berpacaran sudah satu tahun lamanya, selama itu Joohyun tak per...