26. Putri Profesor Kim

1.7K 205 142
                                    

Ahreum terus mengembangkan senyumnya, memperhatikan putri semata wayangnya itu tengah berkutat di dapur. Sedangkan Ahreum hanya memperhatikan putri semata wayangnya itu.

"Jadi kau sekarang sedang berhubungan dengan dokter bedah itu nak ?" Ahreum bertanya dengan lembut.

"Ehm semacam itu, tapi sekarang sepertinya dia sedang marah padaku. Maka dari itu aku mau minta maaf padanya dengan sogokan kimbap dan carrot cake."

"Eomma mau membantuku membuat carrot cake, Joohyun tak bisa membuat cake seenak buatan Eomma." Joohyun menoleh kearah Ibunya, menyelipkan poninya.

"Tentu eomma akan bantu, agar putri kesayangan eomma baikan dengan dokter tampan itu." Ahreum mendekat, menggoda Joohyun dengan ucapannya tadi.

"Percaya pada eomma, pasti dokter tampan itu akan memaafkanmu. Karena carrot cake yang eomma buat." Ahreum menggembangkan senyumnya, menggunakan apron pada tubuhnya. Ibu paruh baya itu mulai sibuk mengumpulkan bahan-bahan yang akan di gunakan untuk membuat carrot cake.

"Baiklah Joohyun percaya jika seperti itu."

Joohyun memeluk tubuh Ibunya yang berada di sampingnya itu, mengecup pipinya berulang kali. "Gumawo eomma."

Ahreum mengusap pipi Joohyun dengan senyuman hangat menghiasi wajahnya. "Sama-sama nak."

Joohyun segera melepaskan pelukannya. "Joohyun yang memarut wortelnya ya, eomma."

Ahreum menganggukan kepalanya. Lalu setelah itu keduanya sibuk berkutat di dapur membuat carrot cake bersama, sesekali bercerita tentang Junmyeon karena Ibunya yang terus mendesak menceritakan bagaimana Junmyeon sebenarnya.

********

Dua hari dirinya dengan Joohyun masih bermarahan, sejujurnya Junmyeon bingung mengapa mereka jadi seperti ini. Ini bukan keinginan Junmyeon, dia tak sempat bertemu langsung dengan Joohyun, perihal pesan-pesan itu. Junmyeon hanya merasa malu, malu jika dia memang salah di sini namun tak berani untuk mengawali permintaan maaf. Pengecut memang, tapi Junmyeon berjanji setelah operasi hari ini dia harus bertemu dengan Joohyun. Mungkin benar jika dia terlalu terburu-buru mengambil kesimpulan.

Junmyeon mengusap rambutnya kebelakang, menghentikan mobilnya setelah terparkir rapih di parkiran staff rumah sakit. Pria itu menoleh ke belakang mobilnya yang tergantung snelli jasnya yang masih rapih dalam plastik loundry, mengenakannya sebelum keluar dari mobil dan mengunci pintu mobilnya.

Junmyeon mencintai Joohyun, dia tidak salah bukan menginginkan Joohyun untuk menjadi istrinya agar tidak ada yang merebut wanitanya itu darinya. Tidak akan.

Junmyeon membenarkan letak snellinya lalu melangkah menuju lobi utama, memikirkan bagaimana kabar Joohyun hari ini. Apa dia mendapatkan shift pagi atau malam ?

"dokter Junmyeon." Junmyeon menghentikan langkahnya, menoleh ke belakang dan di sana berdiri seorang wanita bertubuh ramping dengan rambut tergerai.

Wanita itu tersenyum, menyelipkan rambutnya di belakang telinganya dan melangkah mendekati Junmyeon.  "Annyeonghaseo."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang