11. Ya, tak salah lagi

1.7K 221 135
                                    

Sebulan telah berlalu, Bae Insung pun telah di perbolehkan untuk pulang setelah satu minggu di Operasi. Keyakinan Junmyeon yang akan menyerah pun seakan pupus karena Joohyun seakan memberinya akses masuk untuk memasuki kehidupan dan hati dia.

Selama Bae Insung di rawat pun Junmyeon menyempatkan untuk berkunjung, meskipun hanya beberapa menit saja. Bae Insung dan Bae Hareum pun memperlakukannya dengan ramah, bahkan Junmyeon pernah di ajak makan siang di ruangan inap milik Bae Insung bersama tiga orang bermarga Bae itu. Pada awalnya Junmyeon merasa sangat canggung, namun Joohyun terus berbicara banyak hal dan membuat Junmyeon melupakan kecanggungan.

Semenjak Joohyun memasuki stase bedah satu minggu yang lalu dan Junmyeon menjadi Dokter pengujinya, membuat keduanya semakin dekat. Namun Junmyeon tak membedakan Joohyun dengan Coas yang lain saat di adakan Case Presentation, bahkan Junmyeon menjadi pria yang tegas. Meskipun Junmyeon sebagai Dokter Pengujinya, namun tetap saja yang setiap hari membimbingnya adalah Dokter Residen yang galaknya melebihi Penguji.

Seperti saat ini Joohyun sedang menahan tangisnya setelah mendapatkan bentakkan di depan umum, ini memang kesalahannya yang melakukan tindak ceroboh. Namun, apa tak ada tempat lain untuk memarahinya selain di depan umum seperti ini.

Jennie menatap Joohyun iba, kemudian mendekati wanita itu setelah melihat Dokter Residen bernama Song Mino itu pergi. Jennie memegang bahu Joohyun yang sedari tadi tak bergeming.

"Gwenchanayao ?" Joohyun tersentak, kemudian wanita itu menganggukan kepalanya.

"Aku ke toilet dulu." ujar Joohyun dengan suara serak, kemudian wanita itu segera melangkahkan kakinya dengan cepat. Kalau bisa dia ingin pergi jauh dari rumah sakit ini, karena dirinya malu di olok-olok sebagai Dokter tak becus di depan umum.

Bruk

Hampir saja Joohyun terjatuh jika seseorang tak memeluk tubuhnya dengan cepat. Joohyun mengangkat kepalanya dan melihat siapa yang barusan dia tabrak, Junmyeon mengerutkan keningnya saat melihat air mata membasahi wajah Joohyun.

"Kau kenapa ?"

Joohyun segera melepaskan pelukan Junmyeon dan menghapus air matanya, kemudian menggelengkan kepalanya. "Aku gak papa."

"Perempuan kalo bilang gak papa itu pasti ada apa-apa, kenapa ?"

"Gak papa, aku serius."

Terdengar helaan nafas Junmyeon, pria itu. "Baiklah, tapi kalau ada apa-apa telfon aku ya ?"

Junmyeon mengusap rambut Joohyun kemudian melangkah pergi dan sedikit terburu-buru.

Joohyun menghembuskan nafasnya, menatap punggung Junmyeon yang kian menjauh dari pandangannya. Joohyun hanya tak ingin membuat Junmyeon repot karena dirinya, biarkan ini menjadi pelajarannya untuk menjadi lebih teliti dan fokus.

*********

*********

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang