10. Harus seperti apa

1.6K 210 92
                                    

Jaehyun keluar dari mobilnya dan berlari memasuki lobi rumah sakit, menanyakan di mana letak ruang operasi. Setelah mendapat informasi, Jaehyun segera melangkahkan kakinya dengan cepat menuju elevator.

Sesekali pria itu menghubungi seseorang melalui handphonenya, kakinya terus terketuk gelisah. Jaehyun mendapatkan kabar jika ayah Joohyun masuk kerumah sakit dan sedang menjalani operasi, pria itu pun segera melesat menuju Asan Medical Center.

Jaehyun segera keluar dari elevator saat pintu elevator terbuka, kaki panjang pria itu terus melangkah menuju ruang operasi yang ada di hadapannya. Terlihat dua wanita berbeda usia sedang menunggu disana. Jaehyun mempercepat langkahnya, mendekat pada Joohyun.

"Joohyun."

Joohyun melihat kearah Jaehyun. "Jaehyun."

Jaehyun melihat kearah Ahreum dan membungkukkan badannya sopan, lalu mendudukkan tubuhnya di samping Joohyun. "Aku sangat khawatir begitu mendengar kabar ini."

"Bukankah kau akan pergi ke Kanada ?"

"Aku tak mungkin pergi begitu saja sedangkan kekasihku membutuhkanku." Jawab Jaehyun, pria itu meraih kedua tangan Joohyun untuk dia genggam.

"Aku akan selalu disini ketika kau membutuhkanku."

Joohyun hanya diam, menatap Jaehyun. Kemudian wanita itu tetap menganggukan kepalanya dan menyunggingkan senyumnya. "Terimakasih telah perduli padaku."

"Kau tak perlu mengucapkan terimakasih. Kau tahu ? Dulu saat aku berumur delapan tahun, aku pernah berada di posisi seperti ini. Aku tak mau kau pun mengalaminya, jadi aku akan disini menguatkanmu dan berdoa untuk kesembuhan Appamu."

Joohyun mengerutkan keningnya. "Maksudmu ?"

"Saat itu eommaku pun masuk rumah sakit karena penyakit jantung yang di deritanya, aku begitu ketakutan. Takut jika eomma pergi meninggalkanku, namun hyung menghiburku dengan memberikan ku sepuluh kotak coklat."

Coklat ?

"Coklat itu sejenak membuatku lupa pada kenyataan, kenyataan jika Eomma meninggalkanku selamanya. Namun hyung terus menghiburku dan aku bersyukur memiliki hyung sepertinya." Jelas Jaehyun, pria itu seperti menerawang kejadian beberapa tahun itu. Kemudian Jaehyun menoleh kearah Joohyun dengan senyumannya.

"Jadi saat ini aku akan menjadi seperti hyung yang dulu menghiburku dan kini aku yang akan menghiburmu, untuk kesembuhan Appamu."

Joohyun tersenyum, dia merasa hatinya menghangat mendengar ucapan Jaehyun. Dua kali dia mendapatkan penenang dari dua pria sekaligus, dengan marga yang sama.

"Terimakasih."

Jaehyun tersenyum lebar, pria itu mengangguk dan mengusap kedua tangan Joohyun. "Untuk kali ini aku tak membawa coklat, nanti aku akan membawa yang banyak untukmu."

Joohyun menggeleng, "tak usah, aku selalu merepotkanmu."

"Tidak sama sekali sayang."

"Baiklah."

**********

01.24 KST

Lima jam berlalu, Operasi pun berjalan dengan lancar meskipun sempat terjadi kendala namun bisa segera di atasi dengan lancar. Selesai membersihkan diri, Junmyeon segera keluar dari ruang operasi terdahulu, sedangkan beberapa perawat masih membereskan ruangan dan Pasien yang akan di pindahkan ruangan pasca operasi.

"Terimakasih untuk kerja sama tadi, Jun." ucap Chorong ketika Junmyeon akan membuka pintu, Junmyeon mengangguk.

"Kau pun."

Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang