38. Haruskah ?

1.3K 172 38
                                    

"Perlu bantuanku boy ?" Junhoo menggelengkan kepalanya, pria kecil itu berlari menuju bilik toilet pria. Sedangkan Junmyeon hanya menyunggingkan senyumannya, menoleh kearah putri kecil yang masih setia menggenggam ibu jari Junmyeon cukup erat. Matanya yang bulat membuat Junmyeon merasa gemas, dia seperti melihat diri Joohyun dalam mata gadis kecil itu.

Tangan kanan Junmyeon terangkat, mengusap pucuk kepala Joeun lembut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tangan kanan Junmyeon terangkat, mengusap pucuk kepala Joeun lembut. "Are you okay ?"

Joeun melihat kearahnya dengan mata bulatnya itu, lalu gadis kecil itu mengangguk dengan senyumannya. Senyuman yang sangat persis dengan Joohyun, sangat cantik. Junmyeon lantas merendahkan tubuhnya. "Berapa usiamu, apa yang tadi adalah kakamu ?"

"Lima tahun tapi sebentar lagi enam tahun, Iya dia kaka kembarku." Junmyeon mengangguk, rupanya kembar tidak identik.

Junmyeon segera menegakkan tubuhnya ketika Junhoo kembali. "Sudah mencuci tanganmu ?"

"Harus mencuci tangan ya ?" tanya Juhoon.

"Tentu saja, sekarang kembali ke dalam. Cuci tangan dengan baik maka Ahjussi akan memberikan coklat." Junmyeon merogoh saku snellinya, mengeluarkan dua coklat disana.

Kedua mata Junhoo berbinar, lalu pria kecil itu kembali memasuki toilet pria. Junmyeon melebarkan senyumnya, kembali menoleh kearah Joeun. "Joeun pun mendapatkan coklat dari ahjussi."

Joeun menerimanya dengan senyumannya. "Gumawo dokter ahjussi ."

Junmyeon mengangguk, pria dewasa itu menoleh kearah Junhoo yang telah kembali dan memberikan coklat itu pada Juhoon. "Ayo kembali, nanti orang tua kalian cemas."

Junhoo dan Joeun mengangguk, ketiganya pun melangkah di koridor rumah sakit. Kembali pada ruang tunggu dekat resepsionis. Pandangan Junmyeon langsung terhenti pada wanita yang menggunakan coat berwarna milo yang sedang mondar-mandir kesana kemari, sepertinya dia belum menyadari keberadaan mereka.

"Eomma!" teriakan Joeun membuat Joohyun memutar tubuhnya cepat, menatap kedua anaknya dengan tatapan lega. Wanita berambut sebahu itu berjalan cepat menuju mereka, Joohyun belum menyadari jika Junmyeon masih memperhatikan bagaimana Joohyun memeluk tubuh kecil dua anak itu.

Kedua tangan Junmyeon menggantung di sisi tubuhnya. Seandainya, seandainya saja semua itu tak terjadi. Mungkin saat ini dia akan menjadi pria yang paling bahagia, karena mendapatkan istri sehangat Joohyun. Kini dirinya hanya bisa menatap dalam diam.

"Thank you-" Joohyun menghentikan ucapannya ketika menyadari pria yang di hadapannya ini adalah pria yang dia hindari selama enam tahun belakangan ini, namun bagaimana bisa sekarang Junmyeon ada di hadapannya.

Dengan sedikit gelagapan Joohyun membawa Junho dan Joeun di balik tubuhnya, raut wajahnya terlihat ketakutan. Tak berani menatap Junmyeon, Junmyeon masih sangat sama seperti dulu. Tak ada yang berubah dari pria itu.

Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang