39. Masih mencintainya

1.6K 209 114
                                    

"Hyung, kau ingin ikut sarapan denganku ?" pria berkulit tan itu menghampiri Junmyeon yang tengah mereggangkan tubuhnya di taman rumah sakit.

Pada akhirnya pukul tiga pagi Junmyeon mendapatkan panggilan darurat, yang membuatnya harus segera bergegas ke rumah sakit untuk menjalankan operasi dan baru selesai pukul delapan pagi ini.

Junmyeon menoleh. "Bisakah aku menitip saja padamu ?"

"Ayolah hyung, aku mengajakmu sarapan bersama. Bukan menjadikanku pesuruhmu." Pria bernama Kim Jongin itu melipat kedua tangannya di atas dada.

"Kau memang tak banyak berubah ya." Junmyeon menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Memangnya kau ingin aku berubah seperti apa hyung ? Spiderman ?" Junmyeon terkekeh mendengar ucapan Jongin, jangan salah Junmyeon memang punya selerah humor yang sedikit aneh.

"Boleh, berubahlah cepat."

"Yaish! Aku dengar ada cafe rangkap toko bunga yang baru buka beberapa hari ini letaknya pun di samping rumah sakit. Dan masih ada diskon 10% hyung, jadi kita harus mencobanya sekarang!"

Sepertinya semua manusian memang menyukai diskon, buktinya dokter spesialis anak seperti Jongin pun sangat menyukai apa yang dinamakan diskon.

"Sejujurnya aku ingin segera pulang, aku mengantuk. Tapi karena aku tak ingin mendengar suara berisik mu itu, kajja!" Junmyeon bangkit dari duduknya dan berhasil membuat Jongin melebarkan senyumnya.

"Gitu dong dari tadi."

Lalu keduanya pun melangkah beriringan menelusuri koridor dengan berbincang banyak hal, Junmyeon mengenal Jongin, empat tahun yang lalu. Saat Junmyeon baru kembali lagi ke Los Angeles, karena sama-sama dari Korea Selatan membuat keduanya menjadi dekat. Bagi Junmyeon, Jongin itu seperti adiknya sendiri. Seperti Jaehyun dan kedua temannya yang berada di Seoul itu.

Kling!

Baru saja memasuki cafe, aroma kopi dan teh sudah menguar di udara. Dan benar apa yang di katakan Jongin, kafe ini memang merangkap menjadi florist juga. Berjualan bunga dan juga kopi. Kondisi cafe saat ini cukup ramai, Junmyeon melangkah menuju kasir untuk memesan apa yang dia inginkan.

"Ku dengar cafe ini hanya buka sampai pukul sebelas, lalu setelahnya hanya florist yang buka." jelas Jongin, seraya membaca menu yang tertera di dinding.

Junmyeon hanya mengangguk. "Kau ingin pesan apa ?"

"Kau akan mentraktirku hyung ?"

"Kau yang mengajakku kemari, mengapa harus aku yang membayar."

Jongin nyengir, menampilkan deretan giginya yang tersusun rapih. "Bercanda, aku ingin espresso dan roti tiramisu dua."

Junmyeon mengangguk, pria itu menekan lonceng berulang kali karena tak ada seorang pun yang menjaga di kasir. Lalu seorang wanita berambut sebahu keluar dari dapur, sibuk melepaskan apron yang di gunakannya. Sedangkan Junmyeon terdiam ketika menyadari siapa wanita di depannya kini, wanita itu Joohyun.

Joohyun mendongak dan wanita itu pun terkejut, lalu beberapa detik kemudian berdeham. Berusaha profesional dengan pekerjaannya saat ini.

"Mau pesan apa ?" tanya Joohyun, melihat kearah Jongin. seakan-akan tak ingin menatap Junmyeon, sebenarnya salah apa Junmyeon. Mengapa dia merasa jika dirinya yang salah disini, sedangkan yang sebenarnya salah adalah karena Joohyun yang meninggalkannya begitu saja.

"Eh! Aku ingin espresso dengan double shot dan dua roti tiramisu, kau ingin apa hyung ?" Jongin menyikut bahu Junmyeon.

"Jasmine tea dan roti tiramisu dua."

Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang