27. Berujung panjang

1.7K 203 150
                                    

Pukul sepuluh malam Junmyeon baru kembali ke ruangannya untuk menggambil barang-barang miliknya yang masih di dalam ruangan itu, Junmyeon mengerutkan keningnya ketika netranya menangkap totebag yang sangat familiar baginya itu.

Junmyeon mendekat, menempatkan tubuhnya pada kursi putar yang di milikinya itu. Tangannya mulai meraih totebag tersebut dengan perasaan yang tak karuan, melihat totebag yang berisi dua kotak makanan di sana. Dengan cepat Junmyeon membuka kedua kotak makanan tersebut yang berisi kimbap dan carrot cake, seketika Junmyeon terdiam.

Sejak kapan totebag ini berada di ruangannya ?

Junmyeon menghela nafasnya gusar, menyugar rambutnya sedikit kasar. Ini memang salahnya yang tak kembali keruangan sebelum melakukan operasi tadi siang. Dengan cepat Junmyeon meraih ponselnya, menghidupkan ponsel tersebut dan pria itu terkejut ketika mendapati beberapa notifikasi dari Joohyun.

Junmyeon menggeram, memaki dirinya berulang kali. Pria itu bangkit dari duduknya lalu melangkah keluar dari ruangannya. Melangkah menuju ruangan Instalasi Gawat Darurat yang berada di lantai dasar. Berharap menemukan Joohyun di sana.
Netranya terus mencari-cari keberadaan wanita berambut panjang itu berada dan berhenti pada Joohyun yang tengah menangani pasien bersama beberapa perawat dan dokter Minho di sebelahnya.

Junmyeon tak mungkin mengganggu Joohyun saat wanita itu melakukan tugasnya, namun dia pun tak bisa menunggu esok hari. Dia harus menyelesaikannya hari ini. Jadi Junmyeon putuskan akan menunggu tak jauh dari Instalasi Gawat Darurat tersebut.

"Sepertinya pasien harus di rontgen, karena pasien mengeluh sakit pada kaki kirinya. Siapkan ruangan rontgen secepatnya." titah dokter Minho.

Joohyun menganggukan kepalanya, wanita itu segera berlari dengan seorang perawat meninggalkan ruangan Instalasi Gawat Darurat. Dan Junmyeon terus memperhatikan punggung kecil itu menjauh.

"Dia terlihat sangat sibuk malam ini, sepertinya tak bisa hari ini." Junmyeon menghela nafasnya lalu bangkit dari duduknya, melangkah menuju elevator. Kembali keruangannya.

**********

Joohyun berjalan keluar dari elevatornya, dia merasa sangat lelah. Lelah tubuh dan lelah fikiran. Memikirkan Junmyeon memang tak ada habisnya, terlebih banyak persepsi yang muncul di otaknya. Siapa wanita itu. Wanita yang membuat hati Joohyun tak tenang karena terus memikirkan siapa wanita yang bersama Junmyeon. Lalu Joohyun terdiam ketika dia menyadari, wajah wanita itu terasa familiar baginya.

Dengan rasa kantuknya itu, Joohyun meraih benda pipih yang berada di kantungnya. Mulai mengetikkan sesuatu di sana. Kim Jisoo. Ya wanita yang kemarin bersama dengan Junmyeon adalah Kim Jisoo, putri Profesor Kim yang pernah menjadi bahan gosip para perawat yang mengatakan jika Putri Profesor Kim tersebut menyukai Junmyeon.

Apa mereka melakukan pertemuan ? Atau seperti apa ?

Joohyun menghela nafasnya,mencoba untuk menyingkirkan fikiran buruk yang bercongkol di hati dan fikirannya itu. Joohyun melanjutkan langkahnya di koridor sembari menepuk punggungnya yang terasa berat, sesekali wanita itu menutup mulutnya ketika menguap. Dia sudah sangat merindukan kasurnya itu.

"Kau tahu, kemarin ku lihat putri Profesor Kim kemari. Dia datang bersama dokter Kim Junmyeon, apa mereka ada hubungan ?" ucapan seorang perawat berambut sebahu membuat Joohyun memperlambat langkahnya. Pagi-pagi sudah mendengarkan gosip tak mengenakan seperti ini.

"Aku tahu, rupanya Kim Jisoo terlihat sangat cantik ketika di lihat secara langsung. Mereka berdua cocok menjadi visual couple." ucap perawat lainnya, lalu keduanya menganggukan kepalanya setuju.

"Kalian tahu tidak, bahkan profesor Kim meminta dokter Junmyeon untuk menikahi Jisoo. Wah sepertinya dokter Junmyeon sudah di incar sejak lama."

"Sepertinya aku tidak ada apa-apanya dengan Jisoo, aku nyerah saja deh. Soalnya dokter Junmyeon di kelilingi wanita cantik sih." keluh perawat yang bertubuh tinggi di antara dua perawat lainnya. Lalu kedua perawat yang lain tertawa.

Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang