Junmyeon sampai di mansion milik Ayahnya saat pukul sepuluh malam, mansion pun sudah nampak sepih. Sepertinya sudah pada tidur. Fikir Junmyeon.
Junmyeon memang sering menginap di mansion Ayahnya, dalam seminggu dia bisa menginap dua hari. Bagaimana pun dia tetap merindukan kediamannya sejak dulu itu, di mansion ini banyak kenangan lampau tentang Ibunya dan keluarga mereka.
Junmyeon terlonjak saat melihat Jaehyun tiba-tiba berada di belakangnya, pria itu telah menggunakan piyama nya dan sebotol air mineral dalam genggamannya.
"Yaish! Kau mengagetkanku!"
"Lagian kaya maling mengendap-endap. Tumben pulang ke Mansion, enggak ke panthouse."
"Merindukan Mansion." jawab Junmyeon, pria itu melangkah sembari melepaskan Sweater biru yang dia kenakan itu.
"Hyung abis jalan-jalan ya ? Sama siapa ?" tanya Jaehyun ketika pria itu menangkap sebuah paperbag di tangannya, Jaehyun pun mengikuti setiap langkah Junmyeon, ketika pria itu melangkah menuju dapur pun Jaehyun mengikutinya.
Junmyeon membuka pintu kulkas dan meraih sebotol air mineral, dia tenggak abis air itu. "Tentu saja, me refreshing otak."
"Enak sekali, seharusnya hyung yang menemani Abeoji. Jangan aku lagi, aku bahkan membatalkan pertemuan dengan kekasihku karena hal ini." Jaehyun mendecih, bersandar pada meja makan.
"Untuk apa aku ikut, aku tak mengerti tentang perusahaan." jawab Junmyeon, kemudian pria itu kembali meninggalkan Jaehyun dengan sebotol air mineral tadi menuju kamarnya yang berada di lantai atas.
"Hanya menemani hyung, hyung pasti bisa itu."
"Tidak bisa Jaehyun-ah, lagi pula aku lebih menyukai profesi ku sekarang."
Kemudian keduanya menaiki gundukkan anak tangga bersama-sama. "Abeoji sudah tidur ?"
Jaehyun mengangguk. "Sudah, makanya kalo kemari jangan larut malam seperti ini hyung."
Junmyeon hanya bergumam kemudian melangkah menuju kamarnya yang berada di ujung. "Hyung kau sedang berkencan ?"
"Maksudmu ?"
"Hyung sejak tadi seperti sedang menahan senyum, hyung kembali berkencan dengan Chorong noona ?!"
"Yaish! Aku tak sebodoh itu kembali pada mantan kekasih. Yang jelas ini adalah wanita cantik, kau pasti akan langsung jatuh cinta jika bertemu dengannya. Tapi ini sudah menjadi hak milikku, kau jangan dekati dia." Peringat Junmyeon, kemudian terkekeh.
Jaehyun mendecih. "Lebih cantik kekasihku, mana mungkin aku akan mendekati wanita lain."
"Baiklah, deal!" Junmyeon mengulur tangannya pada Jaehyun dan di sambut oleh Jaehyun.
"Deal!"
"Pokoknya hyung jangan mendekati My Bae!" seru Jaehyun. Junmyeon mengangguk.
*********
Senyuman tak luntur dari bibir kecil milik Junmyeon, pria itu terus menelusuri hasil jepretannya tadi sore. Banyak sekali foto candid seorang wanita disana, entah itu sedang berjalan atau sedang tertawa. Junmyeon merasa puas dengan hasil jepretannya itu, atau merasa puas karena berhasil mengabadikan semua momen tadi sore kedalam sebuah foto. Bahkan keduanya mengambil selfie beberapa kali.
Entah apa yang di miliki oleh Joohyun hingga wanita itu mampu memikat hati Junmyeon hingga seperti ini, bahkan lupa waktu jika saat ini menunjukkan pukul satu dini hari. Junmyeon menggeleng-gelengkan kepalanya, melepaskan kacamata yang bertenger di batang hidungnya itu.
Selepas mandi Junmyeon memang bergegas meraih kamera miliknya dan memindahkan semua foto kedalam macbook miliknya, tak lupa membalas pesan dari Joohyun yang menanyakan apa dirinya telah sampai di rumah dengan selamat dan Junmyeon menjawabnya jika dia telah mendarat dengan selamat dan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch Hearts
RomanceBae Joohyun seorang dokter muda yang akan menjalani masa Coas nya, berpacaran dengan adik tingkatnya yang sangat populer karena ketampanan dan kekayaan keluarganya. Kim Jaehyun. Mereka berpacaran sudah satu tahun lamanya, selama itu Joohyun tak per...