Junmyeon menghela nafasnya, menancap pedal gas semakin dalam. Membelah jalanan Seoul yang lumayan lenggang di siang hari. Menuju tempat pertemuan untuk makan siang hari ini. Ya Junmyeon berbohong, dia bukan menuju rumah sakit, melainkan menuju salah satu restoran terkenal di Seoul. Bukannya apa Junmyeon hanya tak ingin Joohyun meninggalkannya karena dirinya kembali menemui Profesor Kim dan juga Jisoo. Dia akan berbicara pada profesor Kim jika dirinya telah memiliki kekasih dan akan segera menikah dalam waktu dekat. Ya seperti itu saja.
Junmyeon memarkirkan mobilnya diantara mobil yang lain, keluar dari mobilnya dan melangkah dengan cepat memasuki restoran. Dia harus segera menyelesaikannya, karena dirinya telah berjanji hanya sebentar pada Joohyun.
Junmyeon mengedarkan pandangannya ketika telah berada di dalam restoran, lalu netranya menangkap Jisoo bersama dengan Profesor Kim. Sepertinya mereka telah menunggunya, dengan langkah lebar Junmyeon mendekat.
"Maaf saya terlambat." Junmyeon menundukkan badannya sopan.
Profesor Kim tersenyum. "Tak apa, duduklah."
Junmyeon mengangguk, menarik salah satu kursi dan menghempaskan tubuhnya di sana. Di depannya Jisoo menampilkan senyuman kearahnya dan Junmyeon membalasnya dengan senyuman tipis.
"Kau ingin memesan apa dokter Junmyeon." Profesor Kim membuka buku menunya, melihat kearah Junmyeon.
Junmyeon menyunggingkan senyum sopannya, meraih buku menu menyebutkan makanan yang dia pesan beserta minumannya.
"Kau suka dessert apa, Jun ?" tanya Jisoo, sembari membuka lembaran setiap buku menunya. Wanita itu mengangkat kepalanya, menyelipkan rambut di balik telinganya.
"Carrot cake, namun tak ada di sini." jawab Junmyeon, pria itu meletakkan buku menu di atas meja.
"Oh kau menyukai cake ? Kau harus mencoba cake buatan Jisoo, meskipun Jisoo adalah seorang model tapi putri ku ini sangat pandai memasak." puji Profesor Kim, mengelus bahu putri semata wayangnya itu dengan bangga. Sedangkan Jisoo hanya menyunggingkan senyumannya.
"Terimakasih untuk tawarannya, Profesor." Junmyeon kembali menyunggingkan senyuman tipisnya.
"Yasudah besok Jisoo akan mengantarkan cake buatannya padamu, bagaimana ?" Cukup lama Junmyeon terdiam namun pria itu menganggukan kepalanya.
"Kau menyukai makanan apa lagi ?" Kali ini Jisoo yang bertanya, wanita itu melipat kedua tangannya di atas meja. Menatap kearah Junmyeon yang berada di depannya itu.
"Apapun aku suka, kecuali terung."
Jisoo menganggukan kepalanya mengerti. "Sudah lama kita tak bertemu, kau banyak berubah."
"Aku tak merasa tak berubah."
Profesor Kim tiba-tiba beranjak dari duduknya, pria paruh baya itu pamit untuk pergi ke toilet sebentar katanya. Jisoo menganggukan kepalanya, begitupun dengan Junmyeon.
Jisoo memperhatikan Ayahnya itu yang mulai menjauh lalu kembali melihat kearah Junmyeon. "Secara fisik kau sedikit berubah, dengan garis rahang yang menjadi lebih tegas. Kau dan Jaehyun pasti di gemari oleh banyak wanita di luar sana ya."
"Entahlah, aku tak merasa jika diriku di gemari oleh wanita. Jaehyun mungkin iya."
"Kau tak menyadari jika kau pun tampan ?"
Junmyeon tertawa canggung. "Semua pria pasti berkata jika dirinya itu tampan, begitupun denganku. Tapi aku tak merasa sepopuler itu, Jisoo."
Jisoo tertawa, tawanya terdengar renyah. "Arraseo, arraseo. Kau selalu menjadi rendah hati."
KAMU SEDANG MEMBACA
Switch Hearts
RomanceBae Joohyun seorang dokter muda yang akan menjalani masa Coas nya, berpacaran dengan adik tingkatnya yang sangat populer karena ketampanan dan kekayaan keluarganya. Kim Jaehyun. Mereka berpacaran sudah satu tahun lamanya, selama itu Joohyun tak per...