20. Bisakah aku egois ?

1.9K 245 200
                                    

Junmyeon terus menatap kearah Joohyun yang berbaring di atas kasur miliknya itu, selama perjalanan pun Joohyun terus memegang tangan kirinya seakan tak ingin melepaskan. Sedangkan dalam setengah jam dia harus kembali ke rumah sakit untuk melakukan tugasnya.

Junmyeon menghela nafasnya, mengusap lembut pipi Joohyun. Wanita di hadapannya ini sekarang tengah terlelap dalam tidurnya. Junmyeon sungguh tak menyangka jika Jaehyun akan memperlakukan Joohyun seperti ini, ini memang salahnya. Tapi mengapa harus pada Joohyun dia marah. Dia akan menyelesaikan semua ini pada Jaehyun setelah pekerjaannya selesai.

Suara bel pintu penthouse berbunyi. Junmyeon beranjak dari duduknya dan segera melangkah keluar kamar, menuruni anak tangganya dan berjalan menuju pintu, membukakan pintu untuk orang di luar sana.

Junmyeon bernafas lega ketika melihat pria jangkung dengan telinga lebar dan seorang wanita cantik di sampingnya itu berdiri di hadapan pintu.

"Kau mengganggu acara liburan berdua ku dengan Wendy, Kim Junmyeon." geram pria bertelinga lebar itu.

Junmyeon terkekeh sedangkan wanita bernama Wendy itu menggelengkan kepalanya. "Kau jangan seperti itu, Chanyeol."

"Tapi hari ini seharusnya kita pergi ke Kanada, sayang."

"Kita bisa pergi esok hari, bukan kau punya uang banyak ?" Wendy mengusap lengan kokoh Chanyeol dengan lembut. Chanyeol mengangguk mengusap poni Wendy lembut.

Junmyeon mengusap tengkuknya, dirinya menjadi penonton drama macam apa tadi. "Masuklah, aku hanya meminta kekasihmu untuk menemani temanku di sini. Selama aku kerja, aku janji malam aku akan kembali."

"Memangnya temanmu itu masih kecil hingga harus di temani ? Heol." Chanyeol menggelengkan kepalanya, memasuki penthouse dengan kaki panjangnya itu.

"Dia sedang sakit, itu mengapa aku meminta bantuan Wendy. Aku akan mengganti tiket pesawatnya."

"Dimana temanmu itu ?" Wendy mengitari penthouse ini dengan pandangannya.

"Di kamar, kau bisa menggantikan pakaiannya ? Aku tak punya pakaian wanita, jadi kau bisa mencari pakaianku."

"Tidak tidak! Aku yang akan mencarikan pakaianmu untuk teman wanitamu itu. Aku tak ingin tangan Wendy memegang pakaianmu, hanya pakaian milikku saja."

Wendy meninju lengan Chanyeol. "Ya! Jadi maksudmu kau pun akan menggantikan pakaian untuk teman wanita Junmyeon, begitu ?"

Chanyeol segera menggelengkan kepalanya. "Tidak, bukan itu maksudku sayang. Pokoknya aku akan mencarikannya."

"Sudah-sudah, aku harus pergi sekarang. Wendy, aku nitip dia padamu. Maaf merepotkanmu."

Wendy mengangguk, menyunggingkan senyumnya. "Kau seperti sama siapa saja, pergilah. Sepertinya wanita ini spesial untukmu."

Junmyeon hanya menyunggingkan senyum tipisnya, kemudian pria itu menepuk bahu Wendy begitupun pada Chanyeol yang menatapnya berang.

"Jangan memegang Wendyku!"

********

Selama berlangsungnya Operasi, Junmyeon terus berusaha semaksimal mungkin agar fokus pada pekerjaannya. Mengalihkan fikirannya pada Joohyun. Namun tetap saja dia mendapatkan teguran dari profesor Choi.

Pukul 8 malam Junmyeon dan dokter yang lain berhasil menyelesaikan Operasi, pasien pun telah di pindahkan pada ruangan pasca operasi.

Chorong terus memperhatikan Junmyeon yang mereggangkan ototnya, sepertinya pria itu lelah. "Kau akan langsung pulang ?"

Junmyeon mengangguk. "Aku duluan."

"Tak ingin makan malam dulu ?" Chorong melangkah mengikuti langkah Junmyeon yang terasa semakin cepat.

Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang