19. Perlakuan Buruk

1.9K 243 167
                                    

Junmyeon berkali-kali mengumpati dirinya sepanjang perjalanan, kali ini dia benar-benar gila. Beraninya dia mencium kekasih adiknya sendiri, dia benar-benar merasa sudah gila. Junmyeon mengacak rambutnya, karena lagi-lagi dia mengingat kejadian ciuman di balkon semalam.

Junmyeon saat itu benar-benar sadar, sama sekali tak terpengaruhi oleh alkohol atau apapun. Tapi bagaimana pun dia adalah seorang pria normal, terlebih Joohyun adalah wanita yang di sukainya. Kali ini Junmyeon benar-benar merasa jika dirinya telah berkhianat pada Jaehyun.

Junmyeon merasa tak berani berhadapan dengan Joohyun, dia merasa malu. Karena malam itu pun dia cuek pada Joohyun, namun beberapa menit kemudian dia malah mencium bibir wanita itu.

Junmyeon memarkirkan mobilnya di parkiran khusus karyawan lainnya, pria itu meraih snelli jas yang tergantung di belakang dan menggunakannya. Junmyeon keluar dari mobilnya, melangkah menuju lobi utama. Berharap Joohyun mendapatkan shift malam saja.

Namun rupanya salah, kini netranya menangkap Joohyun bersama dengan Jaehyun. Mereka melangkah beriringan, dengan senyum dan tawa dari keduanya. Joohyun nampak senang, entah lelucon apa yang Jaehyun keluarkan untuk membuat tawa itu.
Rasa bersalah itu kembali hinggap di hati Junmyeon, pria itu memejamkan matanya. Semalam dia memang benar-benar melakukan kesalahan yang sangat fatal. Rasanya dia tak punya muka jika harus berhadapan dengan Jaehyun.

"Hyung!"

Junmyeon menghela nafasnya karena Jaehyun menyadari kehadirannya, kedua insan tersebut melangkah mendekat dengan tangan yang menggenggam tangan Joohyun erat. Jaehyun tersenyum kearah Junmyeon, Junmyeon tersenyum dan mengangguk.

"Menjemput Joohyun ?"

Jaehyun mengangguk. "Makan siang, sekali-kali ajak Joohyun makan di luar."

Jaehyun menoleh kearah Joohyun yang tertunduk, pria itu tersenyum dan mengusap kepala Joohyun lembut. "Hyung baru datang ?"

"Iya, aku harus pergi sekarang. Semoga hari kalian menyenangkan." Junmyeon menyunggingkan senyum tipis, menepuk bahu Jaehyun kemudian melenggang pergi setelah melihat Jaehyun mengangguk.

Junmyeon melangkah menuju elevator, setelah itu menoleh ke belakang dan sudah tak ada Jaehyun dan Joohyun di sana. Berbicara tentang ikhlas memang mudah, namun sangat sulit ketika di jalani. Seperti itulah yang Junmyeon rasakan.

Jujur, Junmyeon sangat tak suka melihat pemandangan tadi. Dia tak suka. Jika saja dirinya ada hak untuk melarang itu, maka Junmyeon akan melakukannya. Melarang Joohyun untuk menjauh dari Jaehyun.

Junmyeon menghela nafasnya, apa mungkin Jaehyun pun akan berfikiran seperti itu padanya ?

********

"Mengapa kita kembali ke Restoran ini ?" tanya Joohyun ketika Jaehyun mengajaknya kembali pada Restoran semalam mereka makan malam.

Setelah selesai menyantap makan siang, Jaehyun terus membawa Joohyun menuju ruang CCTV. "Ini salah satu bisnis Restoran milik Abeoji dan aku ikut mengelolanya. Kata pelayan semalam restoran ada pencuri dan kita kehilangan beberapa uang, maka dari itu aku akan mengeceknya secara langsung. Maaf membawamu ikut kemari."

Pria itu tersenyum, namun Joohyun cukup sadar. Senyuman itu memiliki banyak makna, Joohyun memegang tali slingbag cukup erat. Menghilangkan rasa gugupnya, karena jujur saat ini Joohyun sangat takut. Takut jika Jaehyun mengetahui kejadian semalam.

Joohyun merasa jika Jaehyun memang sengaja mengajaknya kemari, karena di layar monitor sana memperlihatkan balkon dan dua insan manusia yang tengah berciuman di sana. Joohyun memaku di tempatnya, dia baru menyadari jika di ruangan CCTV kini hanya ada mereka berdua.

Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang