6. berpindah hati ?

1.9K 233 49
                                    

"Eonnie, Dokter Junmyeon praktek sampai jam berapa ya ?"

Tiffany, asisten sekaligus perawat yang berkerja sama dengan Junmyeon. Wanita itu menghentikkan kegiatannya yang sedang membereskan ruangan milik Junmyeon, melihat kearah Joohyun.

"Dokter Kim akan ada jadwal operasi hari ini, saya rasa tak ada waktu untuk menemui anak Coas sepertimu." ujar wanita itu sinis, nadanya pun terkesan jutek dan tak suka.

Joohyun mengerutkan keningnya, kemaren dia gagal bertemu dengan Junmyeon masa iya hari ini pun tak bisa. Joohyun melihat jam tangan yang melingkar di tangan kirinya, menunjukkan pukul sembilan pagi namun pria itu belum juga sampai.

"Saya hanya butuh waktu lima menit, apa tidak bisa ?"

"Tentu saja tidak bisa-"

"Joohyun." Joohyun segera mengalihkan pandangannya pada Junmyeon yang melangkah mendekat kearahnya dengan senyuman khas pria itu.

"Bukan kah kau libur hari ini ?" Tanya Junmyeon, ketika pria itu telah berhadapan dengan Joohyun. Joohyun menyunggingkan senyum kikuknya, sepertinya dia terlalu terburu-buru.

"Darimana dokter tau ?"

"Kyungsoo yang bercerita padaku. Ada apa ?" Joohyun mengangguk-anggukan kepalanya, wanita itu sedikit melirik kearah perawat tadi dan kembali kearah Junmyeon.

"Dokter tak sibuk ?"

"Sepertinya tidak, aku bukan dokter spesialis yang akan penuh oleh pasien. Aku hanya dokter bedah, bagaimana kita mengobrol di cafetaria ?"

"Apa boleh ?"

"Tentu saja! Kajja" Junmyeon merangkul bahu Joohyun dan melangkah meninggalkan ruangan miliknya itu.

Pria itu bersikap seperti biasanya, tersenyum lebar dan membicarakan banyak hal tentang medis. Joohyun menyimak setiap pembicaraan yang di lontarkan oleh Junmyeon, melangkah beriringan menuju cafetaria. Mungkin orang akan mengira jika keduanya adalah sepasang kekasih, bahkan para perawat membicarakan keduanya diam-diam.

"Eunji bilang kau mencariku kemarin, ada apa ?" ucap Junmyeon ketika keduanya telah menempatkan dirinya di kursi cafetaria.

"Ah iya, kau sudah sarapan ?"

"Sudah dok, Saya mau ngucapin terimakasih karena dokter saya mendapatkan nilai A di stase Syaraf. Sekali lagi terimakasih dok." Joohyun bangkit dari duduknya dan membungkukkan tubuhnya berulang kali.

Junmyeon tersenyum. "Sama-sama, ini pun berkat dirimu yang berusaha. Duduklah, jangan terlalu formal denganku. Kau suka minuman apa ?"

Joohyun tersenyum lebar, kemudian wanita itu segera kembali duduk dengan tegak. "Saya merasa tak sopan jika berbicara non formal dengan Dokter. Saya suka Strawberry."

"Kau suka strawberry ? Tunggu sebentar." Pria itu bangkit dari duduknya kemudian melangkah menuju mesin jual otomatis.

Tak lama Junmyeon kembali dengan membawa dua minuman yang berbeda, pria itu duduk di hadapan Joohyun dan menyerahkan sekotak susu Strawberry pada Joohyun.

"Hanya ada itu, semoga kau suka." Lagi-lagi Junmyeon menyunggingkan senyumannya, pria itu mulai menenggak soda yang dia beli tadi.

Joohyun meraih sekotak susu strawberry. "Terimakasih dok."

Junmyeon mengangguk. Joohyun tersenyum dan menyeruput Susu strawberrynya, kemudian meraih paperbag yang sedari tadi dia simpan di bawah meja. Joohyun meletakkannya di atas meja dan mendorongnya kearah Junmyeon.

"Sebagai ucapan terimakasih saya, saya harap Dokter mau menerima pemberian saya." Joohyun tersenyum lebar.

Junmyeon meletakkan kaleng sodanya diatas meja, melihat kearah paperbag dan Joohyun bergantian. Pria itu meraih paperbag tersebut, melihat apa isi paperbag bertuliskan merk terkenal itu.

Switch Hearts Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang