Crescencia, seorang perempuan berparas rupawan, memiliki sifat keras kepala, dan introvert. Dia adalah salah satu perempuan yang sama sekali tidak percaya bahwa mahkluk mitologi itu benar-benar ada di dunia.
Namun semua itu berubah ketika dia bermi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Hai Louie, Long time no see ya," kata Grizelle yang tersenyum saat Louie menyapa dirinya.
Louie menggaruk tengkuknya mendengar sapaan Grizelle. "Sial, aku tidak boleh seperti ini sudah lama dia pergi meninggalkanku tapi kenapa perasaan bodoh ini masih membekas sampai sekarang." Batin Louie.
"Kau tidak apa-apa Louie?" Tanya Grizelle.
Suara Grizelle terdengar merdu di telinga Louie yang kemudian membuyarkan lamunannya. "Kamu bicara apa Griz? Maaf aku tidak dengar," kata Louie. Grizelle menggelengkan kepalanya. "Kau ini masih sama seperti Louie yang dulu".
Crescencia melirik kearah mereka berdua dengan pandangan curiga. Merasa ada seseorang yang sedang memperhatikan mereka berdua lantas Grizelle menoleh ke samping kanannya. Terlihat sorot mata Crescencia menatapnya penasaran.
"Apa?" Tanya Grizelle pada Crescencia.
Crescencia mendengus pelan. "Sepertinya aku cuma jadi orang ketiga disini," kata Crescencia yang menyindir Grizelle. Dan itu benar-benar membuat Grizelle hampir tertawa keras jika saja Crescencia tidak menginjak kaki Grizelle.
"Kau cemburu?" bisik Grizelle. "Orang seperti Louie tidak akan mungkin jatuh cinta padaku," kata Grizelle.
"Aku bisa melihat dari tatapan Louie yang menyiratkan betapa besar kerinduannya padamu. Tidak ada hal yang mustahil kalau Louie bisa saja jatuh cinta padamu, Griz," kata Crescencia penuh penekanan agar Grizelle lebih peka terhadap perasaan Louie.
Louie menoleh ke arah Crescencia dan memelototinya. Menyuruhnya untuk tidak ikut campur mengenai perasaannya, atau mungkin sebaiknya dia pergi saja dari hadapannya.
"Crescencia," kata Louie.
Mendengar namanya di panggil oleh Louie. Crescencia menatapnya dengan tatapan bingung. "Ada apa?" Tanya Crescencia. Louie segera menarik tangan Crescencia untuk mendekat kepadanya. "Jangan pernah ikut campur urusanku." Seperti biasanya, Louie berbicara tegas.
"Bagaimana bisa aku tidak ikut campur, kalau kau mempunyai perasaan kepada sahabatku. Aku sudah menanggap Grizelle seperti saudaraku dan aku berhak untuk melindunginya dari laki-laki tidak jelas," bantah Crescencia.
"Aku tetap tidak suka kau berani berbicara perasaanku kepadanya," bantah Louie juga, tidak mau kalau telak.
Suasananya terasa tegang menurut Grizelle. Dan ia harus segera bertindak sebelum mereka berdua bertengkar hebat. "Baiklah, jadi kalian berbicara mengenai diriku? Dengar, aku sangat terima kasih dan aku menghargai yang kalian lakukan. Tapi bila melihat kalian bertengkar yang sudah menjadi sahabat dan teman lama aku." Grizelle melihat Louie dan Crescencia. "Aku merasa kasihan dengan diriku sendiri, kenapa bukan seseorang yang sudah lama aku sukai yang merebutkanku? Sekali lagi kalian bertengkar seperti ini, aku tidak mau ketemu kalian berdua terutama kamu, Louie."
