🌸 2 🌸

2.2K 939 722
                                    

Crescencia mencoba mempertajam pendengaran untuk menangkap suara di sekitarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Crescencia mencoba mempertajam pendengaran untuk menangkap suara di sekitarnya. Telinga gadis itu seakan mendengung dan dia baru menyadari ada darah di kedua telinganya.

Gadis bersurai coklat itu memejamkan matanya kembali, mengingat kembali terakhir kali apa yang membuatnya tergeletak di jalan. Seingatnya, dia baru pulang dari supermarket dan sedang mengambil kunci di dalam tas. Sekarang sekujur tubuhnya bagaikan mati rasa. Dengan tenaga yang terbatas gadis itu berusaha bangun, walaupun tubuhnya seakan meminta pertolongan.

Entah sampai kapan nasib baik akan berpihak padanya, terkadang dia tertawa mengejek dalam hati. Bahkan setelah kepergian orangtuanya, hidup Crescencia tetap begini tidak ada yang berubah sama sekali. Biar bagaimanapun, inilah jalan yang harus ditempuh gadis itu, untuk bertahan hidup di tengah kejinya kota San Salvador.

Crescencia berusaha berpegangan pada tepian tangga depan rumahnya. Pelan-pelan memaksa kedua kaki dan tubuhnya yang lemas untuk segera beristirahat di tempat tidur. Dia berjalan tertatih-tatih sambil memegangi tembok.

Saat dia baru akan menempatkan tubuh di tempat tidur. Gadis itu meringis kesakitan kesekian kalinya. Telinganya mulai kembali mendengung dengan volume tinggi.

"Ahhhh, kenapa lagi dengan telingaku!" teriak Crescencia mencoba menggapai apa saja yang ada di dekatnya.

Pandangannya mulai mengabur, sakit di telinga, dan beberapa memar di bagian tubuh lainnya semakin menjadi-jadi. Hingga akhirnya Crescencia tak sadarkan diri. Sebuah petir dan gemuruh saling berlomba-lomba menuju ke kamar gadis itu dan sesuatu pun terjadi darah beserta memar di beberapa bagian tubuhnya seakan menghilang, seiring petir yang berhenti.

🌸🌸🌸🌸

Kring Kring

Jam weker terus berdering sampai akhirnya Crescencia meraba meja dan setelah mendapatkan jam weker segera dia mematikannya. Gadis bersurai coklat itu mengerjapkan matanya berkali-kali, untuk beradaptasi dengan teriknya matahari. Matanya menjelajah seluruh isi kamar. Dia baru menyadari jika kini, dia sudah berada di tempat tidur.

Aneh, seharusnya Crescencia masih tergeletak di lantai kamar. Sakit yang dia rasakan sudah menghilang dan tidak meninggalkan bekas apa pun.

Crescencia melihat jam weker sudah menunjukkan pukul sepuluh pagi. Dia pun segera menyibakkan selimut dan bergegas ke kamar mandi. Bagaimana bisa dia melupakan sesuatu yang sangat berharga di hidupnya? Dirasa tak ada waktu lagi, gadis bersurai coklat itu memakai pakaian seadanya, lalu dia segera mengunci pintu rumah.

Kedua kaki Crescencia membawanya terus berlari di tengah kerumunan pejalan kaki. Keringatnya berjatuhan di bawah teriknya matahari yang menyengat. Setelah tiba di halte bus gadis itu bersyukur, setidaknya dia tidak ketinggalan bus terakhir yang menuju Sand Hill.

Creatures Mythology: The Rise of Thunder Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang