🌸 29 🌸

380 83 82
                                    

"Kamu gila? Sejak kapan aku milikmu? Aku ini bukan barang yang bisa dengan mudahnya kamu klaim sebagai mainanmu!" maki Crescencia dengan wajah semerah tomat, gigi yang menggeretak, rahang mengeras, dan jemari yang terkepal erat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu gila? Sejak kapan aku milikmu? Aku ini bukan barang yang bisa dengan mudahnya kamu klaim sebagai mainanmu!" maki Crescencia dengan wajah semerah tomat, gigi yang menggeretak, rahang mengeras, dan jemari yang terkepal erat.

"Sejak kamu berani berdekatan dengan mahasiswa itu dan bagaimana kalau sampai Grizelle mengetahui sahabatnya justru berani berteman dengan salah satu mahasiswa dari kelas Agnatz?" Louie sedikit terhibur melihat amarah Crescencia yang siap meledak. Baginya dengan memancing gadis bersurai cokelat ini begitu menyenangkan karena menjadi tantangan tersendiri.

Tak mau berurusan lebih lama dengan pria gila berwajah nyaris sempurna. Akhirnya, Crescencia memutuskan meninggalkan para bodyguard dan Louie yang masih termenung di tempatnya. Terlalu membuang energi yang sudah terkuras banyak ketika dirinya melakukan sebuah misi.

Namun, di tengah perjalanan Crescencia dicegat oleh Eideard dan Greagoir. Seketika dia berhenti sejenak lalu menatap ke arah mereka dengan alis bertaut, sedangkan Louie dari ujung sana sudah bersiap menyerang. Crescencia sejenak memikirkan perkataan Grizelle maupun Louie perihal kelas Agnatz yang mengincar dirinya, tetapi dia belum mempunyai bukti kuat.

"Hey, Cres. Bisa kita berbicara sebentar?" tanya Eideard dengan smirk.

Pikiran Crescencia akhirnya semakin yakin kalau mereka sedang merencanakan sesuatu kepada dirinya. Sekilas bayangan tentang seorang manusia misterius muncul di benaknya ketika melihat jauh ke dalam mata kedua mahasiswa itu. Semua masih tampak abu-abu, tetapi dia seperti mengenali manusia itu entah di mana.

"Jadi, kamu bisa ikut dengan kami?" Eideard masih terus berusaha membujuk Crescencia yang masih diam tak bersuara sedikit pun.

Crescencia tersenyum padanya. "Ada apa? Tidak bisakah kita berbicara di sini saja?"

"Aku tidak yakin kalau berbicara di sini lebih nyaman," jawab Greagoir dengan sorot mata tajam. "Sebaiknya, kamu ikut dengan kami sebelum kami melakukan sesuatu kepadamu."

Louie berjalan menuju ke arah mereka dengan langkah tenang, tetapi aura yang dipancarkan lelaki itu begitu dominan. Mungkin orang-orang yang berada di sekitarnya tidak akan berani mencari masalah karena sorot mata Louie sudah berubah menjadi hazel kemerahan.

Dia kini bagaikan malaikat pencabut nyawa, siapa  pun yang berani menganggu miliknya maka siap-siap musnah dari muka bumi ini. "Well, ketemu lagi dengan kalian di sini. Masih ingin meneruskan pertarungan kita di kantin?!" Suara Louie begitu tenang, tetapi bila didengar baik-baik, mampu membuat bulu kuduk berdiri dan itu yang dirasakan Crescencia sekarang.

Eideard tertawa, diikuti tawa oleh Greagoir. Selanjutnya mereka hanya saling menatap satu sama lain seakan ada listrik di matanya. Mengerti dengan arti tatapan mata saja, kini mereka sudah berpindah tempat karena bodyguard Louie melakukan teleportasi sambil menyentuh tubuh mereka.

"Di lapangan sunyi ini lebih nyaman untuk kita berbicara seperti biasa, bukan begitu?!" sinis Louie sambil bersedekap dada dan angin berembus sangat kencang dari berbagai arah.

Creatures Mythology: The Rise of Thunder Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang