🌸 30 🌸

376 76 113
                                    

Crescencia termenung sembari menatap genggaman tangan Louie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Crescencia termenung sembari menatap genggaman tangan Louie. Seketika dia menoleh ke arah laki-laki dengan paras tampan, hidung mancung bak pisau, manik yang berwarna biru safir, dan surai kecokelatan yang tertimpa sinar mentari. Benar-benar seperti pangeran dari negeri dongeng, dirinya tak mampu berkata-kata.

Louie membawa Crescencia menuju kelas dan semua mata memandang ke arah mereka. Bisik-bisik terdengar melihat sepasang manusia yang berbeda jenis kelamin, tetapi tampak serasi. Teman-teman Louie tersenyum simpul di belakangnya, mereka sangat bahagia. Setidaknya usaha yang mereka lakukan tidak sia-sia.

Gadis dengan rambut sepinggang berwarna kecokelatan dan seragam hijaunya hanya bisa terdiam. Dia kini merasakan ada gejolak rasa di lubuk hatinya, entah apa itu yang pasti dia tidak ingin mengambil kesimpulan.

Namun, Crescencia berpikiran kalau ini sebuah kesalahan. Bagaimana dengan nasib Grizelle saat dia melihat semuanya? Buru-buru dia melepaskan genggaman Louie di tangannya dan itu berhasil menghentikan langkah laki-laki bermanik biru safir.

"Aku bisa pergi sendiri menuju ruang Acorn. Kamu tidak perlu mengawalku ke sana, lebih baik urusi saja urusanmu." Crescencia pergi meninggalkan Louie dan teman-temannya dengan berbagai pertanyaan di benak mereka.

Langkah Crescencia sudah berhenti di depan ruang Acorn, dia mengembuskan napas sesaat lalu membuka pintu ruangan itu. Semua dosen sudah menanti kehadirannya dengan senyuman.

"Good morning, Cres. Kamu sudah siap dengan misi ketiga dari saya?" tanya Miss. Zevonia yang berdiri di samping portal.

Crescencia membalas senyuman Miss. Zevonia. "Good morning too, Miss. Saya selalu siap dengan semua misi yang diberikan. Bisa kita mulai sekarang, Miss?"

Miss. Zevonia mengangguk. "Wah, semangat sekali kamu ini! Kalau begitu silakan masuk ke dalam portal dan kita akan memulainya." Wajah Miss Zevonia selalu terlihat cantik di mana pun dengan eye smile-nya. Ya, dia merupakan seorang wanita Rusia yang merantau ke Kota San Salvador dan bisa dibilang dia masih memiliki ikatan keluarga dengan Tuan Agung.

Crescencia menyentuh portal dan tersedot ke pusaran yang sedikit membuatnya pusing. Walaupun sudah dua kali menjalankan misi, tetapi tetap saja kadang rasa pening itu muncul walau hanya sesaat.

Kini dia sudah berada di sebuah taman dengan pilar tinggi berwana abu-abu di setiap sisinya, terlebih taman itu memiliki jarak yang agak jauh antara satu taman dengan taman lainnya.

Kerutan muncul di kening Crescencia. "Taman ini untuk apa, Miss?" tanyanya.

Miss. Zevonia menghampiri Crescencia yang tengah mendongak sembari menatap pilar-pilar tinggi. "Taman ini bernama Acanthus, biasa digunakan untuk menangkap buruan yang ada di sini menggunakan kekuatan masing-masing mahasiswa dan setiap hasil buruan akan mendapatkan poin. Kalau kamu berhasil menangkap hewan yang paling sulit ditemukan maka poin kamu semakin tinggi. Tentunya skill kamu semakin meningkat seiring keberhasilanmu."

Creatures Mythology: The Rise of Thunder Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang