🌸 1 🌸

3K 1.1K 817
                                    

Crescencia melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul lima sore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Crescencia melihat jam dinding sudah menunjukkan pukul lima sore. Waktunya gadis itu menutup toko bunga, dan pulang dari pekerjaannya. Hari ini sungguh melelahkan hanya ada satu pembeli yang datang.

Crescencia bekerja menjalankan toko bunga, karena ini satu-satunya peninggalan berharga yang diberikan kedua orangtuanya, sebelum mereka meninggal. Sejak kecil gadis itu sudah terbiasa berbaur dengan tumbuhan yang cantik ini. Terlebih aroma khas tumbuhan itu dapat membuatnya damai, dan merasakan makna tersendiri dari setiap wanginya.

Setelah gadis itu merapikan bunga-bunga di jendela etalase toko, dia bersiap-siap untuk menutup tokonya. Setelah mengunci pintu, gadis itu sekali lagi memastikan tidak ada barang yang ketinggalan. Barulah dia berjalan kaki menuju supermarket terdekat untuk membeli kebutuhan pokok. Setidaknya butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai ke supermarket, karena gadis itu memilih untuk berjalan kaki ketimbang naik bus.

Besok merupakan peringatan hari kematian kedua orangtuanya. Jadi Crescencia tidak perlu membuka toko bunga terlalu pagi. Terkadang dia merindukan canda tawa, sentuhan, bahkan pelukan hangat dari mereka. Tapi, gadis itu tidak ingin larut dalam kesedihan, biarlah mereka berbahagia di atas sana yang terpenting mereka selalu berada dihatinya.

Crescencia kembali melewati universitas Eternal Dream, dan tiba-tiba dia teringat kembali sosok wanita misterius yang datang membeli bunga. "Apa maksudnya wanita itu mengatakan dia akan belajar di Eternal Dream?" batin Crescencia, sembari berjalan gadis itu mengamati dengan detail bangunan tersebut. Tidak ada yang aneh hanya terdapat logo besar di tengah-tengahnya.

Sudahlah daripada Crescencia semakin bingung lebih baik tidak perlu dipikirkan, mungkin wanita tersebut hanya salah bicara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudahlah daripada Crescencia semakin bingung lebih baik tidak perlu dipikirkan, mungkin wanita tersebut hanya salah bicara. Dia memandangi langit yang sedikit kelabu pertanda akan turun hujan besar. Gadis itu kemudian berlari setelah lampu penyeberangan jalan berganti warna, dari merah ke hijau.

Dia sudah tiba di depan pintu supermarket dan melangkah masuk untuk mengambil keranjang belanjaan. Memilih beberapa makanan untuk persiapan sehari-hari, saat Crescencia tengah mengamati barang belanjaan. Tak sengaja seseorang menyenggol bahunya, namun yang membuatnya terkejut orang itu berseragam Eternal Dream.

"Maaf, aku tidak sengaja," kata seseorang itu.

"Tidak apa-apa, kalau aku boleh tahu kamu kuliah di Eternal Dream?" tanya Crescencia sambil melihat lebih jelas seragam yang pria itu kenakan.

Laki-laki itu mendongak dan menatapnya dengan intens. "Iya, kau bisa melihat sendiri dari pakaian ini. Apa kau tertarik untuk masuk kesana?"

Crescencia membelalakan mata. Hampir tersendak dan setengah tertawa. "Kamu bercanda, mana mungkin aku bisa masuk ke universitas termahal di kota ini. Jangan bergurau terlalu berlebihan."

Rahang laki-laki itu mengeras. Dia tampak tidak suka dengan perkataan Crescencia. "Aku sama sekali tidak bercanda, kau pikir semua orang dapat kuliah di sana, walaupun orang itu kaya atau anak konglomerat sekalipun, belum tentu dia dapat masuk. Ingat baik-baik hanya orang-orang terpilih dan berkemampuan hebat yang dapat dipanggil untuk masuk ke sana."

"Louie ternyata kau di sini, kita semua mencari kamu. Bisa-bisanya menghilang tiba-tiba, jangan suka gunakan kekuatanmu sembarangan," kata laki-laki berambut biru sambil merangkul bahu Louie. "Woah siapa wanita cantik di depanmu itu?"

Serentak semua temannya Louie menengok ke arah Crescencia. Gadis itu merasakan aura intimidasi dari mereka. "Aku hanya kebetulan tidak sengaja tersenggol oleh teman kalian," kata gadis itu sambil berusaha tersenyum.

Laki-laki bernama Louie mendengus kesal mendengar pertanyaan teman-temannya. "Ayo kita pergi, jam istirahat sudah hampir habis," kata laki-laki itu membalikkan badan dan melangkah pergi disusul teman-temannya.

Crescencia tersenyum simpul melihat kepergian mereka. Benar-benar aneh melihat kemunculan sosok laki-laki bernama Louie, dan yang lainnya. Tipikal laki-laki arogan yang suka mengendalikan apapun. Tunggu dia baru teringat ketika laki-laki bernama Louie menatapnya, bola matanya berwarna hazel kemerahan dan auranya berbeda dari temannya. Ada yang aneh dengan sosok laki-laki itu.

Suara hujan disertai petir membuat Crescencia berlari ke arah jendela supermarket. Namun dia mendengar suara orang berbicara kepada temannya. "Kau tau Alisha bahwa hujan dan petir itu tandanya sesuatu yang baik akan terjadi di mana sosok legendaris akan terbangun, bersamaan kekuatan maha dahsyat yang akan menghancurkan kekuatan jahat." Seketika bulu kuduknya berdiri mendengar percakapan mereka dan kilasan simbol petir membuat gadis itu terdiam.

Crescencia membayar semua belanjaan lalu berjalan keluar dari supermarket. Hujan, dan petir masih saling bersahutan mengiringi setiap langkahnya. Saat sampai di depan pintu rumah, gadis itu mengambil kunci dari dalam tas. Tiba-tiba sebuah cahaya menyilaukan datang menuju ke arahnya. Dia membelalakan mata melihat kecepatan tersebut dan tubuhnya terhempas ke dinding rumah.

Like dan Comment jangan lupa untuk menghargai karyaku dan memotivasi agar lebih semangat menulis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Like dan Comment jangan lupa untuk menghargai karyaku dan memotivasi agar lebih semangat menulis

Makasih 🌸🌸

Creatures Mythology: The Rise of Thunder Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang