🌸 17 🌸

640 150 207
                                    

Beberapa menteri berjalan dengan jubah-jubah panjang berwarna-warni yang mewakili pekerjaannya, dengan membawa berbagai macam peralatan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menteri berjalan dengan jubah-jubah panjang berwarna-warni yang mewakili pekerjaannya, dengan membawa berbagai macam peralatan. Lantai Eternal Dream tampak sedikit bergetar, membuat beberapa mahasiswa penasaran dengan apa yang baru saja terjadi?

Hari ini merupakan hari bersejarah bagi universitas Eternal Dream. Karena, Tuan Agung mengalami serangan dari kelas Agnatz dan itu membuat para menteri sangat murka. Siapa pun, tidak boleh menyentuh bahkan melukai seujung rambut pria itu. Mau tidak mau, mereka harus mengadakan rapat penting untuk membahas kelas pemberontak. Gunanya, agar menemukan titik terang dari permasalahan tersebut.

Di samping itu, mereka akan merencanakan perlindungan terhadap semua kelas lainnya. Terutama, seorang gadis yang menjadi utusan Dewa Tertinggi. Tujuan mereka sudah jelas, yaitu menjaga perdamaian dunia seluruh kaum, baik manusia ataupun para Dewa Dewi.

"Tuan, langkah apa yang akan kita ambil mengenai serangan ini?" tanya menteri berjubah biru.

"Kalian harap tenang. Tidak ada serangan untuk mereka, melainkan kita ikuti semua permainannya. Barulah, saya akan memutuskan ke depannya." Tuan Agung menyunggingkan bibirnya, melihat ketakutan para menterinya akan serangan tersebut.

"Tapi. Apakah tidak terlalu lama, Tuan?" kata menteri berjubah tosca.

"Tentu saja tidak. Bukankah, kita hanya menunggu perintah Dewa Tertinggi. Dan jangan lupakan bahwa ada utusannya yang merupakan sosok gadis berparas rupawan," jawab Tuan Agung.

Semua yang menghadiri rapat, menundukkan kepala memberikan hormat kepada Tuan Agung. Setelah pembicaraan selesai. Dan kini mereka meninggalkan ruangan, terkecuali menteri berjubah ungu. "Kinerja Anda sudah memuaskan, saya harap anak Anda dapat mengawasi semua gelagat dari mahasiswa kelas Agnatz. Dan saya percaya anak laki-laki Anda, suatu saat akan jatuh cinta dengan gadis itu." Pria berambut putih ketawa terbahak-bahak, ketika membayangkan hal itu akan terjadi. Sedangkan, menteri berjubah ungu hanya terdiam. Sangat langkah sekali melihat tuannya tertawa seperti ini, seolah-olah tidak ada beban apa pun.

Betapa dia teramat bersyukur, karena kehadiran gadis tersebut dapat merubah dunia pria yang sedang duduk di singgasananya. Kalau pun, anak satu-satunya menyukai gadis yang dia temui di toko bunga sewaktu dulu. Tidak akan jadi masalah untuknya.

"Kalau begitu saya mohon pamit,Tuan," kata menteri berjubah ungu yang memberi hormat, sebelum pergi meninggalkan ruangan.

Tanpa disadari mereka, ada sepasang telinga yang mendengarkan pembicaraannya. Sosok itu mengepalkan jari-jarinya, tidak akan dia biarkan gadis itu bahagia seumur hidupnya. Selama jantungnya masih berdetak di dalam tubuh. Sudah sejauh ini, dia melangkah di hidup gadis tersebut. Jangan sampai, semua rencana yang sudah dia pikirkan matang-matang harus gagal. "Waktunya rencana baru di mulai."

🌸🌸🌸🌸

Kegiatan di kelas Velmora masih berlangsung selama hampir dua jam yang lalu. Gadis bersurai cokelat itu menghembuskan napas berulang kali. Merasa bosan dengan pelajaran yang diajarkan oleh Mr. Michael. Selalu saja di awal kelas semua tentang teori ini itu, sungguh tidak ada gunanya. Lebih baik langsung praktik saja agar cepat mengerti.

Creatures Mythology: The Rise of Thunder Bird (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang